Jilid 13

2.7K 42 0
                                    

Dia memang sering mendengar cerita ibunya tentang kakeknya merupakan tokoh sakti rimba persilatan, dan dihormati oleh seluruh orang Kang-ouw. Bahkan orang-orang yang mengambil jalan hitam semuanya menggigil ketakutan begitu mendengar nama Oey Yok Su.

"Hemmm, baik! Nanti kita lihat saja! Apakah kakekmu benar-benar seorang yang luar biasa, sehingga aku harus jeri padanya! Kau beritahukan di mana tempat bersembunyinya?"

Sambil membentak-bentak begitu, Bun Siu Thang menginjak lebih keras. Kakinya menekan pundak Kim Lo. Dan anak itu merasakan dadanya yang menekan batu lantai jadi sakit bukan main. Dia merasakan tulang dadanya seperti hendak patah.

Karena menahan sakit yang hebat Kim Lo jadi mengucurkan keringat, mukanya pias. Tapi luar biasa, anak ini biarpun mukanya jelek seperti muka kera, tapi berkat bimbingan Oey Yok Su yang merupakan seorang tokoh sakti, tabiat anak ini juga jadi agak luar biasa kerasnya.

Ia sama sekali tidak menjerit. Malah ia telah berseru nyaring: "Baik, aku akan memberitahukan kepada kalian siapa adanya orang tuaku!"

Kim Lo mengambil keputusan itu, karena ia berpikir di dalam hatinya: "Orang-orang ini jahat sekali tentu mereka akan takut sekali mendengar nama Kong-kong. Bukankah Mama, selalu menceritakan, banyak orang-orang rimba persilatan begitu mendengar nama Kong-kong saja akan pingsan ketakutan. Siapa tahu begitu aku menyebut nama Kong-kong mereka akan ketakutan dan cepat-cepat membebaskan aku?"

Bun Siu Thang mengangkat kakinya, bentaknya: "Ayo sebutkan, siapa nama kakekmu yang kau agul-agulkan itu?!"

Kim Lo merangkak untuk berdiri, tapi Bun Siu Thang menyepak pinggulnya, sampai anak itu bergulingan.

"Cepat katakan!" bentak Bun Siu Thang lagi.

"Kakekku she Oey!" kata Kim Lo nyaring, "Dan namanya Yok Su. Kukira kalian telah mendengar! Dialah majikan pulau Tho-hoa-to!"

Sambil berkata begitu Kim Lo telah sempat bangun, sebab Bun Siu Thang dan yang lainnya jadi berdiri tertegun seperti kaget dan hanya bengong takjub mengawasi Kim Lo. Mereka seperti patung-patung belaka, sempat Kim Lo melihatnya, betapa orang-orang itu memandangnya dengan muka yang pucat pias.

Di dalam hati Kim Lo sangat girang, iapun berpikir. "Hemmm, memang apa yang diceritakan Mama tidak bohong, mereka ketakutan bukan main, muka mereka pucat! Sekarang baru rasa kalian......."

"Kong-kongmu bernama Oey.......0ey .......Oey Yok Su?" tanya pembesar Boan itu kemudian suaranya tidak lampias dan juga tidak lancar.

"Tidak salah?" Mengangguk Kim Lo sambil tertawa dingin, wajahnya memancarkan perasaan bangga.

Tiba-tiba pembesar Boan itu berseru: "Tangkap! Bekuk dia!"

Belasan orang pahlawan kerajaanpun segera melesat mengepungnya dan meringkusnya.

Kim Lo kaget semangatnya terbang.

"Celaka!" Dia berseru perlahan karena seketika ia jadi putus asa, melihat bahwa orang-orang itu hendak menawannya lagi, pasti ia akan disiksa lagi.

"Hemm," Bun Siu Thang si berewok juga telah berkata nyaring dan bengis. "Kita harus menebas rumput menghilangkan jejak! Anak ini tidak boleh dibiarkan hidup......"

Ternyata karena Kim Lo mengakui dirinya sebagai cucu Oey Yok Su, Bun Siu Thang dan yang lainnya memang kaget tidak terkira. Mereka juga jadi ketakutan. Bukankah tadi mereka telah menyiksa Kim Lo?

Dan jika memang anak ini mengadu kepada Oey Yok Su, bukankah mereka akan celaka, sebab Oey Yok Su akan mencari mereka? Tidak mungkin mereka bisa menghadapi dan melawan majikan pulau Tho-hoa-to itu.

Pendekar Aneh Seruling SaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang