"Sebagai kurir yang akan mengantar surat ini kepada seseorang, tentu kau mengetahui siapa itu Kam Toako, bukan?" Bentak Thio Sam Nio. "Kau jangan berdusta. Karena sekali saja kau berdusta maka kami tak akan sungkan-sungkan buat membinasakan dirimu!"
Hui-houw-to menghela napas.
"Sebenarnya aku diperintahkan oleh Ciangbunjin Khong-tong-pay buat mengantarkan surat itu kepada .......kepada!"
"Kepada siapa?"
Hui-houw-to ragu-ragu.
"Cepat katakan!" bentak Hoan Cie Sun mulai tidak sabar.
"Orang itu bernama Kam Yu!"
"Kam Yu?"
"Benar!'
"Kami belum pernah mendengar nama itu di dalam rimba persilatan!"
"Aku sendiri tidak pernah bertemu dengan orang itu, juga tidak mengetahui siapa orang itu! Cuma saja, diberitahukan agar aku mencari seorang bernama Kam Yu di Shoa-tang, dan memberikannya surat itu."
"Di Shoa-tang?'
"Benar........!"
"Gila kau? Shoa-tang sangat besar! Bagaimana mungkin kau bisa mencari seorang yang bernama Kam Yu!"
"Ya....... alamat yang benarnya adalah di desa Yu-cung."
"Hemm, Kam Yu di Yu-cung," Menggumam Wang-hu dengan suara perlahan.
"Kalau begitu kita pergi mencarinya saja, mungkin dia memecahkan arti sajak ini. Kita akan memaksanya....... dan perlu membinasakannya, kalau memang dia tidak mau menjelaskan arti dari sajak ini!"
Yang lainnya mengangguk
Sedangkan Hui-houw-to menyadari, dirinya seperti telur di ujung pedang sewaktu-waktu dia bisa kehilangan jiwanya, karena orang-orang itu mudah saja membinasakannya di saat dia dalam keadaan tidak berdaya seperti itu.
Thio Sam Nio sudah berkata lagi dengan suara yang sinis:
"Baiklah! Kau kami tinggalkan di sini? Totokan pada jalan darahmu akan terbuka jika nanti matahari sudah naik tinggi, tepat lohor....... diwaktu itu kau hanya perlu mencari obat buat memunahkan racun yang menjalar di darahmu.
"Dalam tiga hari kau sudah harus memperoleh obat yang tepat bagi racun itu. Karena jika tidak, hemmm, terlambat setengah harian saja, kau tidak akan tertolong lagi!"
Hui-houw-to mengawasi Thio Sam Nio. Kemudian ragu-ragu dia bilang: "Bagaimana engkau saja yang memberikan obat pemunah itu kepadaku?"
"Aku memberikan obat pemunah kepadamu?" Tertawa Thio Sam Nio dengan suara yang mengejek.
Hui-houw-to mengangguk.
"Ya!"
"Hemm, jika memang kau mengharapkan obat pemunah dariku, berarti engkau mengharap hujan turun dari langit! Aku cuma mengerti racun tapi tidak mengerti obat penawarnya."
Lesu Hui-houw-to, lemas tidak bersemangat. Karena habislah harapannya.
Walaupun dia dibiarkan hidup, dan tidak dibunuh, tapi tanpa diberikan obat pemunahnya dimana dia memang dalam keracunan seperti sekarang ini, niscaya akan membuat dia tokh akhirnya menemui kematiannya. Cuma saja kematiannya itu akan datang secara perlahan-lahan.
Waktu itu Hoan Cie Sun telah bilang lagi dengan suara yang ragu-ragu kepada Thio Sam Nio, "Tunggu dulu, apakah kita akan pergi sekarang.......?"
"Ya?!" Thio Sam Nio menoleh kepada Hoan Cie Sun dengan matanya yang menatap agak disipitkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/173956258-288-k823071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Aneh Seruling Sakti
ФэнтезиCinkeng ini merupakan lanjutan dari "Anak Rajawali".