Happy reading ^_^
Don't forget your VOTE and COMMENT ^_^
.
.
.
.
.
.
.
AZHEVADINO Kaleigh Müller biasa dipanggil Azhe atau Zheva. Dirumorkan sebagai seorang duda beranak satu. Tidak ada yang tau bagaimana masa lalunya kecuali keluarganya. Keluarga Müller merupakan keluarga terkaya nomor satu se-Asia dan juga se-Eropa dan lucunya mereka terhindar dari huru hara paparazi. Jadi, sedikit sekali gosip maupun berita mengenai keluarga Müller.
Dari dulu Müller Corp tidak mengembangkan perusahaannya ke USA karena masih ada perang dingin antara USA dengan Eropa, selain itu perkembangan perusahaan di Eropa lebih maju daripada USA karena nilai mata uang Eropa, poundsterling lebih tinggi daripada dolar. Azhevadino merupakan penerus tunggal satu – satu Müller dan saat ini dia masuk lima besar dari deretan pebisnis muda yang sukses di dunia.
Wajahnya tampan dan memesona bak dewa Yunani, banyak wanita yang terpikat akan wajahnya itu. Perawakan badannya proposional dan tinggi untuk ukuran orang Indonesia. Gen dari Ayahnya memang sangat menguntungkan karena Ayahnya berasal dari Jerman sedangkan ibunya orang Indonesia asli. Azhevadino memasuki mansion mewah itu setelah ia memarkirkan mobilnya di garasi. Pekerjaan hari ini benar – benar menguras otaknya. Azhevadino tersenyum lepas saat pintu utama mansion itu terbuka dan seketika rasa lelahnya hilang.
"AYAAAH!"
Seorang malaikat kecil yang manis dan menggemaskan itu menghampiri seorang laki – laki dewasa, Azhevadino yang masih memakai jas kantornya dan memeluknya. Malaikat kecil itu tersenyum bahagia saat melihat laki – laki berjas itu pulang ke rumah. Kedua tangannya menengadah meminta digendong. Laki – laki berjas itu, Azhevadino menggendong malaikat kecilnya.
"Ayah kok lama anget pulangnya?"
Laki – laki berjas itu tertawa geli saat mendengarkan malaikat kecilnya itu masih berbicara codet tapi anehnya lebih lancar. Sepertinya menitipkan Rhinvero pada Yovan bisa membuahkan hasil yang positif untuk Rhinvero. Rhinvero, Rhinvero Candour Müller, malaikat kecilnya itu sudah berumur dua tahun kurang tiga bulan dan di umur saat ini adalah masa lucu – lucunya anak – anak.
"Inver kok belum tidur? Nggak kasihan sama Eyang?"
Rhinvero menunduk dalam gendongan Azhevadino sambil cemberut. Seorang wanita paruh baya mengamati interaksi laki – laki kecil dan laki – laki dewasanya. Azhevadino menyadari kehadiran wanita paruh baya itu, Bunda tercintanya.
"Inver, kok belum tidur Bun?"
Wanita paruh baya itu, Bundanya Azhevadino, Anggi tersenyum lembut sambil menatap wajah anak semata wayangnya itu.
"Dia nunggu kamu. Soalnya Inver mau tidur bareng sama Ayahnya."
"Tau gitu, Azhe pulang lebih awal."
Rhinvero, bocah laki – laki itu mendongak malu – malu sambil memainkan jemarinya. Azhevadino tersenyum geli melihat sikap pemalunya Rhinvero yang menurutnya sangat menggemaskan sekali.
"Inver sikat gigi dulu sama Eyang. Ayah mau ganti baju juga terus nanti tidur ya?"
Rhinvero mengangguk antusias hingga meloncat – loncat dalam gendongannya. Anggi tersenyum geli melihat cucunya yang meloncat kegirangan dalam gendongan anak semata wayangnya. Azhevadino pun menurunkan Rhinvero, lalu bocah kecil itu menghampiri Eyang Putrinya. Rhinvero berbalik lagi, belum beberapa langkah malaikat melangkah kembali menghampiri Azhevadino.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMAZHE
Literatura FemininaTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #1st SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since March 2019 "Bundaaaaa!" Ame hampir terjengkang saat seorang malaikat mungil nan imut menghambur ke arahnya dan memelukn...