-[32]- Official Relationship

14.3K 882 11
                                    

Sorry to say baru update sekarang. Awalnya minggu ini pengen nggak update tapi karena ada yang komen dan doi bilang kangen sama Azhe dan Ame akhirnya gue upload aja deh.

 Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗

Teruntuk Silent Readers, jangan malas - malas klik BINTANG yaa kalo nggak mau COMMENT. Apa susahnya sih ngasih VOTE, cuma klik BINTANG doang. Iya nggak? ^_^

Happy reading AMAZHE's Loverssss

.

.

.

.

.

.

.

YOVAN dan Mervina tidak memercayai apa yang telah mereka lihat. Tadinya mereka berdua melihat Amare dan Azhevadino menuju ke taman belakang jadi mereka mengikuti mereka berdua namun apa yang mereka lihat justru mengurungkan niat mereka untuk bergabung dengan Amare dan Azhevadino. Beberapa menit telah berlalu namun kejadian yang mereka saksikan tak kunjung selesai. Tepat saat itu, kejadian yang mereka saksikan akhirnya selesai. Yovan dan Mervina melihat Azhevadino dan Amare yang saling memandang satu sama lain. Nafas mereka tercekat saat melihat Azhevadino tersenyum lepas. Apakah itu Azhe? Benarkah itu Bos mereka yang terkenal dingin, cuek, dan jutek?

"Van, kamu yakin itu Azhe?" tanya Mervina

"Entahlah, tapi kalau dilihat dari rupanya itu Azhe kok, tapi soal kelakuannya sekarang aku ragu kalau itu Azhe." Ujar Yovan.

"Azhe nggak dirasuki sesuatu kan?"

Yovan menoleh ke Mervina, kekasih hatinya dan mendengus kesal. Bisa – bisanya kekasihnya itu memikirkan hal yang aneh – aneh.

"Kenapa lihat – lihat kayak gitu? Kan bisa aja dia dirasuki sesuatu." Ujar Mervina dengan nada kesal.

Habisnya dari perjalanan keberangkatan mereka berempat, Azhevadino bukan seperti Azhevadino yang Yovan dan Mervina kenal. Laki – laki itu kelewat aneh.

"Kayaknya kita harus ke sana deh, Van. Aku takut Ame kenapa – kenapa?"

"Yap. Aku juga takut kalau Azhe ngapa – ngapain ke Ame."

Mereka berdua berjalan mendekati Amare dan Azhevadino walaupun mereka masih belum bisa memercayai apa yang mereka lihat tadi.

"Ehem."

Yovan melihat Amare dan Azhevadino menoleh padanya setelah dia berdeham. Yovan bisa melihat keterkejutan di wajah Amare dan melihat kekesalan di wajah Azhevadino.

"Kalian di sini ternyata. Aku dan Yovan mencari kalian kemana – mana." Ujar Mervina sambil duduk di sebelah Amare yang masih kosong.

"Ah, iya." Ujar Amare.

"Dasar pengganggu." Ujar Azhevadino lirih yang hanya bisa didengar Yovan karena Yovan duduk paling dekat dengan Azhevadino.

"Gue sama Vina ngelihat ciuman kalian lho." Bisik Yovan.

Yovan terkekeh geli karena ia berhasil menarik perhatian Azhevadino dan membuat laki – laki itu juga terkejut.


AMAZHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang