Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca
Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗
Happy reading all ^_^
.
.
.
.
.
.
.
AMARE mendengus kasar. Ia kesal dengan tempat yang saat ini sedang mereka tuju. Gadis itu melirik sebal ke arah Azhevadino, sedangkan yang dilirik hanya tersenyum manis sambil merangkul mesra pundak Amare.
"Jadi, capek – capek nitipkan Inver ke Bunda sama ke Ayah hanya ingin ke sini aja?" tanya Amare kesal.
"Mau gimana lagi. Kalau ke pantai nggak mungkin karena keburu malam. Kalau ke Ancol jam segini macet."
"Huh, dasar nggak kreatif."
"Ah, ayolah. Kapan lagi kita menghabiskan waktu hanya berdua seperti ini? Lagian ini kan kencan pertama kita yang hanya berdua saja."
"Mana ada ke sini buat ngehabisi waktu berdua, yang ada cuma ngehabisi uang."
"Ayolah, Sweetheart. Aku sudah lama nggak ke sini. Apalagi sama kamu. Mantan tunanganku nggak pernah aku aja ke sini lhoo."
"Dasar gombal."
"Lho, aku ini pria tampan yang jujur."
Amare memukul lengan Azhevadino pelan. Pria ini memang sangaaaat menyebalkan, rutuk Amare dalam hati.
"Sepertinya aku harus mempertimbangkan kembali."
"Mempertimbangkan apa?"
"Menikah denganmu."
Azhevadino's POV
"Menikah denganmu."
Gue menatap Ame dengan rasa kaget gue. Yang benar? Dia nggak bohong kan? Tapi wajahnya serius gitu. Padahal gue menyiapkan kejutan kecil teruntuk kekasih gue ini.
"Ke-kenapa?"
"Kamu menyebalkan. Untung aku sudah tau kalau kamu memang menyebalkan. Jadi sepertinya aku akan mempertimbangkan kembali kalau kamu melamarku."
Tidaaaaaak. Jangan terjebak dengan godaannya, lihatlah akting buruknya Ame itu, gumam gue dalam hati.
"Oh, emang siapa yang mau melamar kamu?"
"Ada sih. Bukan kamu. Dua minggu yang lalu sebelum Bunda tau kalau kita pacaran, ada seseorang yang mau melamarku."
Gue terdiam. Evan sudah gue beres kan. Vino? Nggak mungkin. Pasti Om dan Tante langsung menendang laki – laki itu keluar. Terus siapa? Kurang ajar sekali laki – laki itu mendekati kekasih gue, rutuk gue dalam hati.
"Kamu bercanda kan, Sweetheart? Kan kamu hanya mencintaiku."
"Huh, enak saja. Hatiku masih terbagi tau, nggak cuma kamu doang yang harus kucintai."
Pupus sudah rencana kencan yang romantis ini padahal gue sudah merencanakan kencan ini menjadi kencan yang sempurna.
Amare's POV
Gue berusaha menahan tawa gue agar nggak keluar saat melihat ekspresi Azhe yang berubah drastis. Ah, begini ya rasanya menggoda pacar sendiri, gumam gue dalam hati. Gue melihat ekspresi Azhe yang tampak merana sehabis patah hati dan gue merasa kasihan melihat ekspresi kekasih gue itu. Gue pun merangkul erat lengan Azhe sambil menyandarkan kepala gue di lengannya yang nyaman itu.
"Kamu yakin? Masa kamu tega ninggalin aku?" rengek Azhe
Hahahahaha, astaga, Azhe kok gemesin banget ya, gumam gue dalam hati. gue pun mengangguk lalu gue melihat raut wajah Azhe yang nampak syok.
"Tapi bohooooong. Hahahahahaha. Adududuuh, ekspresi kamu lucu banget." Ujar gue sambil tertawa geli.
Gue mengusap kening gue yang terasa sakit akibat jitakan Azhe.
"Ih, kok dijitak sih. Dicium dong."
"Biarin. Kamu pantas dapat jitakanku."
"Kamu sih nyebelin duluan. Masa udah capek – capek meluangkan waktu untuk kencan berdua malah kesini?"
"Yha terus mau kemana lagi?"
"Nonton kek. Masa ke Timezone? Kayak anak kecil aja."
"Udahlah. Lagian lagi sepi tuh."
Gue mengikuti arah pandang Azhe. Gue melihat Timezone yang hendak kami kunjungi jarang ada orang. Kenapa ya?
"Iya ya. Kenapa ya?"
"Jadi, mumpung sepi. Kita main sepuasnya."
"Yaudah deh. Udah lama nggak main Dance Dance Revolution sama Hockey Table."
"Mau tanding dance sama aku?"
"Emang bisa?"
"Bisa dong."
"Oke deh. Yang menang nanti dapat satu permintaan ya."
"Siap."
Gue pun menggeret Azhe ke dalam Timezone untuk membeli saldo permainan. Sambil menunggu Azhe, gue berkeliling untuk melihat permainan apa aja yang baru dan lama di sana. Let's have fun.
TBC...

KAMU SEDANG MEMBACA
AMAZHE
Chick-LitTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #1st SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since March 2019 "Bundaaaaa!" Ame hampir terjengkang saat seorang malaikat mungil nan imut menghambur ke arahnya dan memelukn...