Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca
Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗
Happy reading all ^_^
.
.
.
.
.
.
.
AMARE menatap jam dinding yang dipasang di ruang makan itu. Jam sudah menunjukkan jam 7 malam tapi Azhevadino masih belum kunjung menampakkan batang hidungnya. Amare menguap lagi. Gadis itu masih mengantuk sekali padahal masih jam 7 malam.
"Sepertinya kita makan dulu deh, Me." Ujar Anggi.
"Okey, Bun. Inveeeer, ayo makan."
Rhinvero langsung meletakkan mainan mobil – mobilannya begitu saja saat mendengar Amare memanggilnya untuk makan –hmmmm, calon anak yang berbakti sama orangtua nih– lalu segera menghampiri Amare. Rhinvero menengadahkan kedua lengannya pada Amare dan Amare langsung menyambutnya lalu mengangkat malaikat kecil itu dalam gendongannya. Amare mengambil porsi makan yang cukup untuk dirinya dan Rhinvero. Gadis itu menyuapi Rhinvero lalu ia menyuapi dirinya sendiri dalam satu piring yang sama, begitu seterusnya secara bergantian.
Setelah selesai makan, Amare membereskan piring – piring kotor lalu menemani Anggi dan Rhinvero yang berada di ruang keluarga. Mereka bertiga menonton film animasi Frozen. Kedua wanita dan satu malaikat kecil itu terbawa suasana film itu hingga beberapa menit telah berlalu. Amare melirik jam dinding yang ada di ruang keluarga dan sudah menunjukkan jam setengah sembilan malam. It's time to sleep, batin Amare. Rhinvero juga beberapa kali kepalanya terantuk – antuk yang menandakan sudah menampakkan gejala mengantuknya.
"Bun aku sama Inver tidur dulu nggak apa – apa kan? Kayanya Inver udah nagntuk."
"Iya, nggak papa. Biar Bunda yang nunggu Azhe."
"Oke, Bun."
Amare beranjak dari tempatnya sambil membawa Rhinvero dalam gendongannya. Gadis itu meletakkan Rhinvero di atas kasur secara perlahan – lahan lalu ia tidur di sisi Rhinvero. Kedua matanya langsung terpejam setelah mendengar napas Rhinvero yang mulai teratur dan kedua mata malaikat kecil itu yang menutup menandakan dia tertidur pulas.
Azhevadino's POV
Aku menatap kesal pada pemandangan yang ada di hadapanku saat ini. Karena tadi terlalu lama berdiam diri di Pleasure Cafe, alhasil aku kembali ke rumah saat sore hari dan karena ini hari jumat jalanan pasti macet dan benar juga apa yang aku duga. Pukul delapan malam aku masih terjebak dalam kemacetan ini padahal kalau nggak macet aku hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit untuk sampai ke rumah.
Aku semakin berdecak kesal saat mobilku nggak maju – maju juga. Semoga saja Ame ada di rumah, gumamku dalam hati. Beberapa menit berlalu akhirnya mobil yang aku kendarai melaju walaupun jalanan macet tapi setidaknya macetnya padat merayap nggak seperti tadi. Setelah lepas dari zona macet itu, aku segera menaikkan laju mobilku dan nggak sampai setengah jam aku sampai di mansion mewah yang hanya ditinggali oleh aku, Bunda dan Inver.
Tanpa babibu lagi aku memarkir mobil asal – asalan dan menyerahkan kunci mobilku ke Pak Ujang sopirnya Bunda dan nggak lupa aku mengucapkan terima kasih. Setelah itu aku langsung melesat ke dalam mansion itu mencari – cari sosok Ame. Nihil. Yang hanya kulihat adalah Bunda yang sedang menonton televisi.
"Sudah pulang? Makan dulu gih." Ujar Bunda.
Aku hendak menggeleng tapi saat kedua mataku menatap makanan kesukaanku, perutku langsung berbunyi. Konyol kan kalau aku mati kelaparan, pikirku. Aku pun menuju ruang makan lalu melahap makananku.
Setelah selesai makan, aku membereskan piring kotor lalu menuju kamarku dan membersihkan diriku. Setelah mandi dan ganti baju, seperti biasa, aku menengok Inver sebelum aku tidur. Saat pintu terbuka seketika aku langsung terdiam di ambang pintu kamar Inver. Entah apa yang kulihat sekarang nyata atau tidak. Aku melihat sosok yang seharian ini aku cari kesana kemari sudah tertidur pulas sambil memeluk Inver. Perasaan lega langsung menguar begitu saja. Aku tersenyum lega lalu aku mendekati ranjang Inver.
Aku membelai lembut rambut sosok itu dan juga menyelipkan beberapa anak rambutnya. Aku pun merebahkan tubuhku di samping sosok itu lalu memeluknya dari belakang. Wajahku aku dekatkan pada tengkuk leher sosok itu. Aroma mint dan raspberry itu langsung tercium indera penciumanku. Aku memejamkan kedua mataku dan badanku terasa rileks hingga membuatku mengantuk. Good night and have a sweet dream, Amare, gumamku dalam hati.
TBC...
![](https://img.wattpad.com/cover/184307452-288-k203697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AMAZHE
ChickLitTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #1st SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since March 2019 "Bundaaaaa!" Ame hampir terjengkang saat seorang malaikat mungil nan imut menghambur ke arahnya dan memelukn...