-[09]- Is it Her???

26.5K 1.7K 5
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H

Mohon maaf lahir batin yaaa ^_^

Maaf juga baru upload sekarang dan makasih yang udah nunggu AMAZHE

Jangan lupa VOTE dan COMMENT kalian yaa

Happy reading ^_^

.

.

.

.

.

.

.

AZHEVADINO kaget saat mendapati Rhinvero berada di ruang kerja Amare. Lagi. Ada Mervina yang berada di dekat Rhinvero, sesuai dengan laporan yang diberikan Rudy kemarin. Mungkin bukan Amare wanita misterius itu, wajar kalau Rhinvero berada di ruang kerjanya karena Amare dekat dengan Mervina. Jadi, kedua wanita itu tidak ada rasa sungkan sama sekali.

"Apa yang kamu lakukan di sini Inver?" tanya Azhevadino dengan tatapan penuh selidik.

Amare menatap was – was. Dia lebih tidak berkutik sama sekali jika Rhinvero menempel padanya dan tentu saja kedoknya akan ketahuan. Amare menghela napas lega diam – diam saat ia melihat Rhinvero berdiri dengan tenang dan diam. Anehnya malaikat kecil itu duduk kembali sambil memakan camilan yang baru saja Diana bawakan.

Azhevadino yang melihat sikap Rhinvero yang tidak menghiraukannya itu berdecak kesal. Azhevadino pun duduk di hadapan Mervina, Amare, dan Rhinvero lalu Yovan pun mengikutinya. Diana yang tahu diri pun, menutup pintu dan kembali ke ruang kerjanya.

Azhevadino memandang Inver dengan tatapan menyelidik. Anak kesayangannya itu sedang duduk manis di hadapannya sambil memakan camilan yang telah disediakan. Yovan sedari tadi melirik secara bergantian dari Azhevadino lalu beralih ke Rhinvero, begitu seterusnya.

"Kamu ke Ayah sini."

Rhinvero dengan patuh menghampiri Ayahnya, Azhevadino dan duduk di sisi Azhevadino sambil tetap memakan camilannya.

"Kamu kok bisa ada di sini?"

"Main sama Bunda, Yah."

Yovan berusaha menahan tawanya. Ia kembali mengingat kejadian beberapa minggu yang telah lalu saat dia menarik Amare ke dalam urusannya. Dia sebenarnya masih kaget saat Rhinvero langsung akrab dengan Amare bahkan sekarang dengan mudahnya memanggilnya sebagai Bunda. Sepertinya Amare bakalan terkena masalah akibat ulahnya kali ini.

"Bunda? Kamu bilang Bunda? Sekarang coba kasih tahu ke Ayah siapa yang kamu maksud dengan Bunda kamu."

"Kenapa Ayah pingin tahu?"

"Biar Ayah tahu siapa Bundamu. Kalau Bundamu jahat gimana?"

"Bunda nggak jahat, Yah. Bunda selalu main sama Inver. Bunda ngajari Inver bicara sama berhitung. Bunda belikan Inver makan. Bunda bawain Inver bekal makanan. Bunda selalu nyanyiin lagu tidur sambil nepuk – nepuk pantat Inver pelan – pelan. Bunda ju-"

"Cukup. Ayah nggak tanya apa yang kamu lakukan sama Bunda kamu. Ayah ingin tahu siapa Bunda kamu."

Azhevadino harus mengakui jika wanita yang disebut Rhinvero dengan sebutan Bunda sangat hebat. Membuat Rhinvero berbicara dengan lancar walau hanya dalam waktu kurang dari tiga bulan ini.

AMAZHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang