Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca
Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗
Happy reading all ^_^
.
.
.
.
.
.
.
SUDAH satu bulan berlalu sejak insiden yang menimpa Amare dan selama satu bulan itu Amare juga sudah menyiapkan beberapa kandidat untuk menggantikan posisinya. Sebuah ketukan mengalihkan perhatian Amare dari laporan yang sedang dia kerjakan. Amare melihat seorang perempuan yang selalu mendukungnya itu memasuki ruang kerjanya, sahabatnya, Mervina. Merv ina langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan meja kerja Amare tanpa Amare persilahkan dulu.
"Lo beneran mau resign sebelum acara akhir tahun?" tanya Mervina.
"Yap. Mau fokus sama persiapan pernikahan."
"Itu bulan depan Amare."
"Ya, emang. Habisnya Azhe ngerecoki gue terus sih."
Mervina memutar kedua bola matanya dengan malas. Dasar laki – laki terkutuk, bisa – bisanya menyuruh orang yang berbakat ini untuk mengundurkan diri dari jabatannya yang sekarang. Helloooow, hari gini susah cari ahli gizi yang se-expert Ame, rutuk Mervina dalam hati.
"Lo udah ada kandidatnya?"
"Udah lah. Kalo nggak ada ya mana berani gue resign. Lusa mau gue kasihin ke Azhe sih."
"Ya. Semoga saja kandidat lo itu paling nggak kemampuannya selevel sama lo."
"Selevel kok. Tenang aja."
"Emang siapa? Perasaan yang selevel sama lo itu selain gu-"
Mervina tiba – tiba menghentikan perkataannya. Ia menatap tajam Amare, semoga saja apa yang dia pikirkan bukan apa yang dipikirkan Amare. Namun seringaian senyuman yang Amare perlihatan meruntuhkan sugestinya itu.
"Lo gila?!" teriak Mervina.
Amare memegang kedua dadanya yang terkejut dengan teriakan Mervina yang tiba – tiba. Ya. Gadis itu sudah menduga akan respon sahabatnya itu menjadi seperti ini.
"Gue ngga ada pilihan lagi, Vina. Lo mau si Indra yang gantiin gue?"
Mervina menggeleng tegas. Well, walaupun Indra sudah dikasih job dengan pangkat yang lumayan tinggi, laki – laki itu tetap aja membuat kesalahan hanya untuk laporan saja. Kalo nggak gitu kurang tanda baca atau bahkan ketuker. Mervina tidak bisa membayangkan Indra yang berada di posisi Amare saat ini.
"Mau si Tama yang selalu jadi Tukang Onar plus selalu telat ngumpulin deadline tugas?"
"Noway, bisa ancur nih departemen kalo Tama yang megang."
"Ya berarti kandidatnya tinggal lo doang dong. Lagian lo juga udah sering ngewakilin gue dan ngejalani beberapa jobdesk gue jadi secara nggak langsung lo jauh lebih berpengalaman dari mereka kan? See? Beres kan?"
"Iya sih. Tapi kan."
"Tapi?"
"Waktu kencan gue sama Yovan berkurang dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
AMAZHE
Chick-LitTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #1st SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since March 2019 "Bundaaaaa!" Ame hampir terjengkang saat seorang malaikat mungil nan imut menghambur ke arahnya dan memelukn...