Semoga AMAZHE's repost nggak mengecewakan kalian
Hope you like it and happy reading ^_^
.
.
.
.
.
.
.
AMARE menatap cairan kuning kecoklatan yang pekat di gelas kristalnya. Dia tidak menyangka harus menenggak minuman laknat itu lagi setelah sekian lama. Entah sudah berapa gelas yang ia tenggak dan Amare tetap menenggak minuman laknat itu dengan santainya. Entahlah. Dia hanya ingin melupakan lelaki brengsek yang tadi siang baru menghujaninya beberapa tusukan di dadanya. Dan usahanya berhasil, karena rasa pening menjalari kepalanya hingga ia perlahan – lahan mulai melupakan kejadian tadi siang.
Tiba – tiba Amare merasakan dadanya sesak, sangat sesak bahkan bernafas pun sampai tersengal – sengal. Pemilik bar yang daritadi berdiri dibalik pantrie bar tidak beranjak dari tempatnya sambil menatap Amare dengan khawatir. Pemilik bar perempuan itu, Clara tidak menyangka akan bertemu Amare lagi di tempat seperti setelah sekian lama.
Clara menghela napas panjang saat melihat tubuh Amare yang mulai sempoyongan. Gadis itu sangat khawatir dengan keadaan Amare saat ini. Clara pun memanggil Sony, karyawan kepercayaannya untuk menggantikan posisinya, sedangkan dirinya henda beranja dari tepatnya untuk mendekati Amare.
Clara duduk di sisi Amare lalu dengan cekatan ia mengambil ponsel Amare di dalam tas jinjing milik Amare tanpa meminta izin sang pemilik. Barangkali dia bisa menghubungi laki – laki itu untuk menolong Amare dan juga dirinya. Gadis itu menghela napas lega saat ia membuka ponsel Amare dengan mudahnya karena ponsel Amare tidak disandi. Clara pun langsung menekan nama yang yang ia ketahui dari histori panggilan dari ponsel gadis itu, Amare.
"Halo Ame?" Ujar suara bariton di seberang sana.
"Ame mabuk. Kamu harus menjemputnya ke sini."
"APA?! Kok bisa-. Oke oke. Dia lagi di bar milik lo kan?"
"Ya. Cepatlah. Keadaannya sangat parah."
Panggilan itu cepat berakhir. Kali ini kedua jari Clara mengirim alamat bar yang ia rintis itu agar lelaki itu bisa menjemput Amare. Setelah selesai, Clara menatap tajam ke arah Amare sambil mendengus kesal. Dia tidak bisa mengerti pola pikir adik dari kekasihnya ini. Tapi sepertinya, melihat Amare yang tiba – tiba datang ke tempat seperti ini, Clara yakin jika Amare terkena masalah yang serius. Kamu kenapa sih Ame, batin Clara.
"Ame, kali ini kamu kenapa lagi sih? Kamu sudah lama nggak menenggak minuman laknat ini? Kenapa sekarang kamu malah menenggaknya? Lima gelas lagi?! Bisa gila aku jika Aro mengetahui keadaanmu sekarang."
Amare terkekeh geli sambil memandang Clara dengan wajah memerahnya dan tentu saja pandangan matanya yang buram dan Clara yakin seratus persen jika Amare sudah mabuk.
"Clara, you shouldn't care about me, ouukaay?" ujar Amare sambil berusaha berdiri.
Clara memerhatikan Amare yang berdiri dengan sempoyongan dan saat Amare hendak jatuh, gadis itu berdiri dengan sigap menahan tubuh Amare. Dua lengan kekar dengan sigap membantu Clara untuk menahan Amare yang berdiri dengan sempoyongan.

KAMU SEDANG MEMBACA
AMAZHE
ChickLitTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #1st SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since March 2019 "Bundaaaaa!" Ame hampir terjengkang saat seorang malaikat mungil nan imut menghambur ke arahnya dan memelukn...