Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca
Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗
Happy reading all ^_^
.
.
.
.
.
.
.
SATU minggu telah berlalu. Amare dan Amaro telah memenangkan persidangan mereka. Marleon dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena kejahatan percobaan pemerkosaan, penculikan, kekerasan fisik, menentang pihak kepolisian, melakukan tindakan ilegal dan percobaan pembunuhan Mandy dan keluarganya. Sedangkan Mandy dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun akibat kekerasan fisik, kabur dari persoalan korupsi, dan penculikan. Sedangkan Gerard dan Linda hukuman penjara selama 20 tahun akibat penggelapan dana perusahaan dan percobaan kabur dengan uang perusahaan, tidak memberikan kewajiban sebagai orangtua terhadap Ame yang saat itu masih menjadi anggota keluarga.
Amare menyesap frappucino green tea latte miliknya. Saat ini dia berada di ruang fitting gaun pengantin. Amare sedang menunggu Mervna sahabat baiknya yang sedang mencoba gaun bridesmaid yang sudah Amare rancang.
"Gimana?"
Amare menengadah saat mendengar sudara cempreng Mervina. Gadis itu meneliti dari ujung rambut hingga ujung kaki Mervina.
"Beautiful. Anna, untuk hari H bagaimana kalau rambutnya ditata dengan model kepangan milkmaid braids.
"Baik, Miss." Ujar Anna, desaigner kepercayaan milik Amare.
Setelah itu Mervina kembali ke bilik ganti dan sudah memakai baju kasualnya sedangkan gaunnya ia berikan pada Anna lalu gadis itu duduk di sebelah Amare sambil menyesap ice vanilla latte miliknya.
"Gimana ya para laki – laki?" tanya Mervina
"Entahlah, mereka ada di kamar sebelah."
"Oh, iya. Inver juga nyoba tuksedonya ya?"
"Iya, hahahaha, pasti lucu deh. Inver yang lucu kayak gitu pakai tuksedo terus bawa cincin pernikahan gue sama Azhe. Gemes deh."
"Jadi, selama dua minggu kemarin lo nggak bisa dihubungi ada apa?"
Amare terdiam. Ah iya, Mervina belum tau masalah yang kemarin menimpanya. Untung aja luka dan lebam yang ada di wajahnya sudah hilang dengan perawatan yang ekstra khusus.
"Aaaah, soal itu. Biasa, sibuk persiapan. Habis gitu Inver merengek terus sih minta gue temani setiap hari jadi gue lupa sama yang namanya ponsel."
"Dasar. Huhuhuhu, gue juga mau punya anak kayak Inver."
"Yhaaa, semoga saja lo dapet bibit unggul."
"Lo nggak ngundang Mandy?"
Amare hampir tersedak minumannya saat ia mendengar pertanyaan Mervina.
"Mandy? Ah, iya Mandy ya." Ujar Amare agak gugup.
"Lo kenapa sih, Me. Kayaknya ada yang lo sembunyiin dari gue deh."
"E-eh? Ng-ngak kok."
"Gue udah kenal lo lama. Udah cerita aja."
"Nggak bukan apa – apa, Vin."
KAMU SEDANG MEMBACA
AMAZHE
ChickLitTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #1st SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since March 2019 "Bundaaaaa!" Ame hampir terjengkang saat seorang malaikat mungil nan imut menghambur ke arahnya dan memelukn...