Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca
Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗
Happy reading all ^_^
.
.
.
.
.
.
.
AZHEVADINO mencuri – curi pandang ke arah Amare sejak redupnya lampu. Dia berharap rencananya akan berhasil. Walaupun mereka resmi pacaran tidak berapa lama, tapi mereka sudah kenal selama enam bulan lebih. Azhevadino yakin rencananya akan berhasil. Amare yang merasa risih sejak tadi karena sepertinya sedang diamati, gadis itu pun mengamati Azhevadino.
Sejak tadi Amare menyadari keanehan sikap Azhevadino karena dari tadi kekasihnya itu terus saja meliriknya. Sejak mereka berangkat ke akuarium ini, Amare merasa Azhevadino kelewat semangat. Bahkan semangatnya sama menggebunya seperti Rhinvero, itu hal pertama dari keanehan Azhevadino yang Amare tahu.
Yang kedua, sejak mereka bertiga duduk di aula untuk menyaksikan pertunjukkan yang telah diselenggarakan pihak akuarium, Amare menyadari jika Azhevadino sejak tadi curi pandang padanya. The last, Azhevadino bukanlah Azhevadino yang dia kenal untuk hari ini, entah mengapa laki – laki itu sangat gelisah tidak seperti Azhevadino yang selalu percaya diri.
"Kamu kenapa dari tadi ngelirik aku terus, ada yang mau kamu bicarakan?"
Azhevadino menoleh cepat pada Amare. Amare melihat Azhevadino yang semakin gelisah dengan pertanyaan yang Amare ajukan. Ada apa ini?
"Ap-ap-apa m-maksudmu? Tidak sayang, tidak."
Amare menyelidiki Azhevadino dari ujung kaki hingga ujung rambutnya lalu pandangannya terhenti di kedua mata Azhevadino.
"Sebaiknya kamu cepat mengaku padaku, S.a.y.a.n.g." ujar Amare sambil menekankan kata sayang.
Azhevadino segera menggeleng cepat. Lalu dia mengelus pundak Amare dengan lembut sambil tersenyum. Ah, sayangnya senyuman kikuk Azhevadino menambah kecurigaan Amare.
"Baiklah. Awas aja kalau kamu merencanakan hal aneh – aneh. Kita lihat saja." Ujar Amare ketus.
Azhevadino's POV
Sial, masa Ame tahu? Nggak mungkin kan? Masa mengadakan acara kejutan untuk melamarnya dibilang kejadian aneh – aneh, pikir gue. Ya. Acara kejutan itu bisa dibilang hal aneh – aneh. Gue segera beranjak dari tempat gue lalu menyerahkan Inver pada Ame.
"Aku ke toilet dulu ya."
Gue segera pergi tanpa menoleh pada Ame. Gue harus segera membatalkan aksi aneh gue itu. Lebih baik seperti ini, gue nggak bisa membayangkan jika gue akan tersiksa dalam kekesalan Ame dengan kurun waktu yang lama. Untuk saat ini biar seperti ini dulu, gumam gue dalam hati. Setelah berjalan cukup jauh, gue pun segera mengeluarkan ponsel gue dan segera menelpon pihak akuarium untuk membatalkannya.
"Halo."
"Iya. Selamat pagi, Pak. Apakah ada yang bisa kami bantu lagi berhubung acaranya be-"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMAZHE
Chick-LitTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #1st SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since March 2019 "Bundaaaaa!" Ame hampir terjengkang saat seorang malaikat mungil nan imut menghambur ke arahnya dan memelukn...