Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca
Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗
Happy reading all ^_^
.
.
.
.
.
.
.
SEPASANG mata kelabu itu terbuka perlahan – lahan. Ia melihat kediaman Müller saat Amare membuka kedua matanya. Langit masih gelap namun ada secercah cahaya matahari yang mulai muncul. Sudah sampai, pikir Amare. Azhevadino melepaskan seatbelt milik Amare dan membuat Amare terkesiap kaget.
"Semua orang sudah menunggumu Ame."
"Semua orang?"
"Ya. Inver, Bunda, Mom, dan Dad. Terutama Inver, dia sudah sangat menantikan kehadiranmu."
Ah, Rhinvero, malaikat kecilnya. Hanya untuk menangkap Mandy dia sampai lupa jika keselamatannya akan berdampak pada , Rhinvero.
"Sudah jangan sedih. Kamu sekarang sudah di sini kan. Inver pasti sangat senang." Ujar Azhevadino sambil menenangkan Amare.
Azhevadino pun segera keluar dan segera membukakan pintu mobil Amare. Azhevadino menuntun Amare perlahan – lahan menuju mansion kediaman Müller. Amare dan Azhevadino memasuki ruang tamu dan tidak ada orang di sana, mereka pun menuju ruang keluarga. Mungkin saja semuanya ada di sana. Azhevadino dan Amare melihat Rhine dan Anggi yang tidur sambil duduk di sofa keluarga. Skylar yang duduk di sofa satunya dan Rhinvero yang tertidur sambil menjadikan paha Skylar menjadi bantalnya.
"Kamu bersih diri dulu. Kamar kita ada di lantai 1."
"Kamar kita?"
"Ya. Bukannya wajar kan? Lagipula kita sebentar lagi akan menjadi pasangan suami istri."
Amare tertawa geli. Dia ingin marah tapi tidak bisa karena keputusan Azhevadino yang tanpa persetujuannya itu langsung saja menentukan kamar mereka. Yhaaa, untuk hari ini biarkan sajalah. Amare berjalan perlahan – lahan menuju kamar yang tadi ditunjuk oleh Azhevadino. Gadis itu membuka lemari pakaian dan alangkah terkejutnya dia saat melihat pakaiannya sudah berada di lemari itu. Amare mengambil pakaian santainya lalu ia mengambil handuk dan Ame pun memasuki kamar mandi untuk melaksanakan ritual bersih dirinya.
Azhevadino's POV
Aku mengeringkan rambutku dan melihat Ame yang tertidur pulas sambil memeluk guling di atas kasur kami. Yap, setelah Ame selesai bersih diri, aku langsung bersih diri juga. Aku yang masih mengenakan celana pendek tanpa pakaian atas langsung tidur di sisi Ame dan memeluk kekasih tercintaku itu dari belakang. Wajahku aku dekatkan pada tengkuk leher milik Ame. Aroma raspberry dan mint, aroma kesukaannya itu langsung menguar di indera penciumanku. Hah, aku sangat merindukan aroma ini dan pemilik aroma ini. Sesekali aku memainkan anak rambut bagian belakang Ame.
Aku terkekeh geli saat melihat Ame mulai risih dengan perbuatanku. Dengan kekuatanku, aku membalikkan tubuh Ame agar berhadap – hadapan denganku. Aku masih melihat Ame yang memejamkan kedua matanya. Sepertinya dia masih lelah, tapi aku ingin menggodanya ah, batinku. Aku pun mengecup kening Ame, lalu aku berpindah mengecup kedua mata Ame secara perlahan – lahan, hidung Ame, kedua pipi Ame yang chubby, hingga akhirnya pandanganku berhenti pada bibir soft pink milik Ame yang seringkali saat aku melumatnya terasa manis seperti madu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMAZHE
ChickLitTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #1st SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since March 2019 "Bundaaaaa!" Ame hampir terjengkang saat seorang malaikat mungil nan imut menghambur ke arahnya dan memelukn...