Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca
Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗
Happy reading all ^_^
.
.
.
.
.
.
.
Mulai part ini 53 dan 54 akan menceritakan masa lalu Rhinvero dan Azhevadino
"ZHEVA, sudah kubilang kamu jangan kemana – mana kan."
Seorang laki – laki berkacamata dan berparas tampan nan manis itu menatap khawatir seorang perempuan yang sedang berjalan menuju taman belakang dengan membawa perut buncitnya yang berusia 9 bulan itu.
"Aaron, dokter kan bilang kalau aku harus sering jalan – jalan biar lancar dalam persalinan nanti. Kok malah kamu larang sih. Sebenarnya kamu itu dengerin saran Dokter Rini nggak sih tiap kali kita check up."
Azhevadino menggeleng – gelengkan kepalanya melihat perdebatan sepasang suami istri yang ada di hadapannya itu sambil meminum jus mangga yang dihidangkan oleh Bundanya, Anggi.
"Iya, aku tau. Tapi jangan sering – sering juga. Nanti kamu kan capek."
"Kalau buat Junior kita, aku nggak akan capek, Sayang."
Azhvadino hampir tersedak minuman jusnya saat melihat adegan nggak senonoh yang ada di hadapannya.
"Kakak ipar jangan nafsu deh, si Zheva udah buncit gede gitu masih nafsu aja sama cewek tengil itu." Ujar Azhevadino.
"Heh, adik curut. Lo ini dari dulu kagak ada sopan – sopannya ya sama kakak. Zheva, Zheva aja lo manggil gue. Pake embel – embel mbak gitu." Ujar Azhevadina.
"Ogah. Cuma keluar lima menit duluan aja belagu." Ujar Azhevadino sambil menjulurkan lidahnya.
Azhevadina hendak berlari menuju Azhevadino namun dicegah oleh Aaron.
"Sabar, Sayang. Kamu nggak lupa kan kalo hamil?"
Azhevadina terdiam lalu menarik napas dalam – dalam dan membuangnya perlahan – lahan.
"Lo kenapa sih nggak keluar aja dari rumah ini."
"Elaah, seharusnya lo yang keluar sama Kak Aaron. Kan ini rumah yang gue beli. Fyi, di sini yang numpang tuh lo, Zheva not me."
Cukup sudah kesabaran Azhevadina yang sudah ia tahan dari tadi.
"Aaaaa. Sayang, perutku sakit banget." Ujar Azhevadina agak lantang.
"Elah, itu pasti akting dia do-, eh buset, Kak cepet bawa ke rumah sakit. Air ketubannya bocor." Ujar Azhevadino panik saat melihat cairan asing di bawah kedua kaki Azhevadina.
Azhevadino langsung mengambil barang – barang Azhevadina yang harus dibawa untuk persiapan persalinannya. Untungnya mereka sudah menyiapkannya jauh – jauh hari karena memang persalinan Azhevadina tidak lama lagi. Aaron dengan tenang dan juga telaten menuntun Azhevadina ke dalam mobil. Azhevadino menunggu mereka di dalam mobil dengan barang – barang persiapan Azhevadina lalu ia menghubungi Bundanya untuk segera menyusul ke rumah sakit. Pak Dodit, tukang jaga sekaligus tukang kebun yang sudah melayani keluarga Azhevadino bertahun – tahun berdiri di samping pintu kemudi.
"Kenapa itu, Nona Muda? Udah waktunya lahiran to."
"Iya, Pak. Ketubannya udah bocor."
"Etdaah, harus cepet – cepet atuh. Kenapa Tuan Aaron juga lama kali nuntun Non Zheva."
"Ya kan, Pak Dodit tau lah Kak Aaron itu sangat khawatir kalo soal Zheva."
"Hahahaha, iya ya. Den Azhe mah cepet carilah. Biar nggak ngenes gitu kalo liat Non Zheva sama Tuan Aaron."
"Bapak nyindir?"
"Bukan nyindir, Den. Hanya mengingatkan saja. Cewek baik di zaman sekarang mah susaaah atuh nyarinya. Oh, iya. Den sama Non Mandy jadi ke pelaminan?"
"Nggak tau, Pak."
"Lhaa kalo ngga tau kenapa tunangan atuh?"
"Permintaan dari Bunda."
"Etdaaah, jadi Den dijodohkan gitu?"
"Hahaha, iya."
"Jujur ya, Den. Bapak sebenarnya nggak suka sama Non Mandy. Lihat mukanya aja nyeremin banget."
"Masa sih Pak?"
"Eledeleh, kemarin aja waktu acara makan saat acara tunangan Den, Non Mandy kan lagi ke taman belakang. Eh, masa si Non teriak – teriak kayak wong edan di telpon. Bapak sama Mbok Ani ketakutan lah. Jadi kita berdua mah diam aja."
BRAK. Azhevadino tersentak kaget. Ia sudah melihat Aaron dan Azhevadina duduk di bangku belakang. Azhevadino pun segera menstater mobilnya.
"Pak, kita pergi dulu ya. Tolong jagain rumah."
"Iya, Den. Hati – hati yaa."
Mobil pun meluncur menuju rumah sakit. Hanya setengah jam Azhevadino mengendarai mobil itu dengan kebut – kebutan. Untung jalanan sepi dan nggak ada polisi. Azhevadino melihat Aaron dan Azhevadina turun dari mobil dengan dibantu para suster. Lalu ia pergi untuk memarkir mobilnya.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
AMAZHE
ChickLitTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #1st SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since March 2019 "Bundaaaaa!" Ame hampir terjengkang saat seorang malaikat mungil nan imut menghambur ke arahnya dan memelukn...