Holla, back again with AMAZHE.
Gimana nih pendapat kalian tentang AMAZHE yang udah direpost???
Seru nggak?????
Bisa dibilang AMAZHE udah berubah total sejak awal, jadi yang udah pernah baca disarankan baca ulang ya. Jadi tetap bersama AMAZHE ya dan jangan lupa diikuti terus kisah AMAZHE ini yaa ^_^
And, jangan lupa voting dan komen kalian yaa. Kalau lagi kurang mood buat ngomen bisa kalian rekomendasikan cerita gue ini dan voting cerita gue ini.
.
.
.
Khusus hari ini, AMAZHE bakal repost 3 chapter langsung
Teruntuk sahabat gue yang berulang tahun ke-23
.
.
.
HAPPY READING ALL ^_^
.
.
.
.
.
.
.
MERVINA. Gadis itu, sahabat Amare menatap gemas ke arah anak kecil yang saat ini berada di pangkuan Amare. Anak laki – laki yang berusia sekitar satu tahun lebih itu tidak melirik ke arah Mervina sedari tadi, justru dia semakin membenamkan diri di dada Amare dan mengeratkan lingkaran kedua lengannya di leher Amare saat Mervina semakin ingin mendekati anak kecil itu, Rhinvero.
Amare menghela napas panjang. Dia bingung dengan sikap Inver yang tiba – tiba takut dengan orang lain ini, padahal saat pertama kali bertemu dengannya malaikat kecil ini tidak papa bahkan malaikat kecil itu mengakuinya sebagai Bunda. Tadi bukannya dia sama gue welcome banget ya, batin Amare. Amare tersedak salivanya sendiri saat Inver terlalu erat mengeratkan kedua lengannya di leher Amare.
"Inver Kakak nggak bisa napas." Ujar Amare.
Gadis itu berusaha melepaskan kedua lengan Rhinvero yang melingkari lehernya. Setelah bersusah payah ia lepaskan walaupun diiringi dengan rengekan Rhinvero, Amare berhasil melepaskannya lalu ia memindahkan kedua lengan Rhinvero ke pinggangnya. Langsung saja Rhinvero merekatkan kedua lengannya pada Amare dan semakin meringkuk ke badannya. Amare mendesah kesal. Ia menatap kesal Mervina yang semakin menjadi bila menemukan barang menggemaskan.
Nih anak tau nggak sih kalo iInver ketakutan sama dia, rutuk Amare dalam hati. Mau tak mau Amare harus mengakhiri dan meringankan ketakutan Rhinvero. Amare membelai lembut rambut Rhinvero yang membuat anak kecil itu mendongak padanya. Amare bisa melihat bekas air mata dari kedua sudut mata Rhinvero. Ternyata Rhinvero beneran takut, gumam Amare dalam hati penuh dengan penyesalan.
"Inver takut sama Kak Vina?" tanya Amare
Rhinvero mengangguk lalu saat Mervina hendak melihat Rhinvero lebih dekat, anak kecil itu kembali meringkuk bersembunyi di badan Amare. Amare menggeram kesal lalu menatap tajam Mervina. Ingin rasanya ia menjotos nih anak walaupun dia sahabatnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMAZHE
ChickLitTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #1st SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since March 2019 "Bundaaaaa!" Ame hampir terjengkang saat seorang malaikat mungil nan imut menghambur ke arahnya dan memelukn...