-[46]- Crazy Man

11.3K 632 1
                                    

Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca

Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗

Happy reading all ^_^

.

.

.

.

.

.

.

Amare's POV

"APAKAH aku sudah tidak ada kesempatan lagi, Amare?"

Gue terpaku dan terdiam. Gue nggak salah dengar kan? Dia gila atau apa sih? Di sini masih ada Azhe yang setia menemani gue kemana pun.

"Berilah aku kesempatan lagi, Amare."

Gue tertawa dalam hati, dulu kalau semisal gue mendengarkan Vino memanggil gue dengan Amare hati gue akan langsung luluh, tapi sekarang entah mengapa gue merasa sangat risih. Bahkan jijik. He's crazy, isn't he?

"Sepertinya Anda masih belum sadar Tuan Keynes." Ujar Azhe dengan nada dingin.

Pandangan gue langsung gue alihkan ke Azhe saat gue mendengar nada dingin Azhe dan benar saja laki – laki itu sudah menahan emosinya sejak tadi. Gue pun mengelus lengan Azhe untuk meredakan emosinya dan untungnya gue berhasil dan gue bisa bernapas lega.

"Saya anggap ini percakapan kita yang terakhir, Vino. Saya tidak ingin Vina dan keluarganya terluka karena perbuatan anak sulungnya yang sudah melewati batas. Saya anggap kita tidak mendengar pernyataan konyol Anda, sebagai gantinya kita tidak perlu bertemu lagi secara pribadi." Ujar gue tegas.

Konyol sekali pikiran laki – laki yang ada di hadapan gue. Segampang itu kah untuk mengajak balikan mantan? Hohoho, tentu aja nggak.

Karena malas melihat wajah Vino, gue pun menggiring Azhe dan Inver untuk pergi menjauhi Vino sendirian. Gue nggak habis pikir sama kelakuan Vino yang sangat kelewat batas menurut gue. Bukannya dia sudah bahagia dengan cinta pertamanya, pikir gue. Apakah mereka ada masalah? Ada apa dengan Vino dan cinta pertamanya itu? Haish, ngapain juga gue mikirin mereka, gumam gue dalam hati.

"Kurang ajar laki – laki itu. Sudah tau kamu milikku masih saja berani mendekatimu di depanku pula. Dia tidak tau saja kalau aku bisa meluluh lantakkan Keynes dalam satu malam."

Mendengar kata luluh lantak, tiba – tiba aja gue merinding. Gue nggak bisa membayangkan gimana mengenaskannya Keynes jika langsung gulung tikar dalam semalam. Gue baru sadar kalo Azhe bisa melakukan apa saja jika ada yang mengganggu miliknya.

"Sudahlah. Jangan kamu sangkut pautkan dengan keluarga Keynes."

"Tapi dia perlu diberi pelajaran."

"Dan jika kamu melakukannya, Vina akan terluka."

Yap. Gue nggak bisa membawa Vina ke dalam love war seperti ini. Dia sahabat gue jadi gue harus melindunginya walau gue juga ingin memberi pelajaran ke Vino tapi bukan seperti itu caranya.

Gue memerhatika Azhe yang terdiam. Hah, selain terlalu percaya diri, ternyata dia juga nggak sabaran banget, batin gue.

"Bagaimana kalo kita memberi Vino pelajaran dengan membuktikan padanya kalau aku hanya bahagia bersamamu dan Inver?"

AMAZHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang