= Spin-Off Ch.1 = Pregnancy

14.5K 468 8
                                        

Just little gifts for you all on weekend day ^_^ 

Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca

Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗

Happy reading all ^_^

.

.

.

.

.

.

.

SUDAH menginjak bulan keenam masa kandungan Amare. Saat ini Amare dan Azhevadino menghadiri sebuah pesta pernikahan. Amare dan Azhevadino tersenyum saat giliran mereka memberikan ucapan selamat pada mempelai pengantin.

"Vinaaaa, congrats yaaa." Ujar Amare dengan antusias dan senyum merekah.

"Sama – sama. Wiiih udah gede banget ya?"

"Iya, udah enam bulan."

"Inver mana?"

"Sama Auntynya."

"Sama Sher?"

"Yap."

"Wiiiih, lo makin bersinar aja, Me semenjak hamil." Ujar Yovan.

"Iyalah, istri gue." Ujar Azhevadino dengan nada bangganya.

"Irinya."

"Makanya malam ini Vina kamu ajak bergadang sekalian."

Yovan langsung menimpuk kepala Azhevadino. Dasar sahabat laknat, rutuk Yovan. Amare dan Mervina terkikik geli melihat tingkah laku suami mereka. Heuh, tidak ada perubahan.

"Maaf, bisa foto sebentar." Ujar salah satu staf WO dari resepsi pernikahan Mervina dan Yovan.

Amare dan Azhevadino segera memposisikan mereka untuk berfoto. Azhevadino di sebelah Yovan dan Amare di sebelah Mervina sambil merangkul lengan Mervina. kedua pasang suami istri itu tersenyum bahagia menatap kamera di hadapan mereka.


Amare's POV

Aku memasuki mansion itu lalu melihat Sher yang sedang menangis tersedu – sedu di hadapan televisi. Aku mengintip saluran yang dilihat adik sepupu iparku itu. Ah lagi lihat film titanic, batinku. Aku pun meninggalkan Sher dalam diam agar gadis itu menikmati suasana melihat film itu.

Aku menuju dapur lalu membuat secangkir teh chamomile. Semenjak Sherefina membuatkan cangkir teh chamomile pertama kalinya untukku, aku mulai ketagihan rasa teh itu. Aku tadi sebenarnya ingin dibuatkan oleh Sher tapi melihat wajah sedih Sher aku menjadi nggak tega.

"Ngapain?"

Aku menoleh dan mendapati suamiku sedang menuju ke arahku.

"Ini mau buat teh chamomile."

"Emang bisa?"

"Nggak, hehehe. Sher udah ngasih tahu bolak balik tapi tetep aja enakan dibikinin Sher."

"Yaudah, minta tolong aja ke dia."

"Tapi dia kayaknya lagi terhanyut sama filmnya."

"Ini kamunya atau dedek bayinya yang kepingin."

Aku hanya menyengir lebar dan menatap suamiku dengan wajah tanpa dosaku.

"Dedek bayinya."

Aku memerhatikan suamiku yang beranjak dari tempatnya. Pasti Azhe lagi nyamperin Sher deh, batinku. Apa yang aku duga pun terjadi. Sher, gadis itu menuju dapur dengan tampang kesalnya sambil sesekali melayangkan tatapan tajamnya ke Azhe. Aku yang melihat itu kelakuan mereka yang selalu seperti Tom and Jerry itu tertawa geli. Aduh, ada – ada aja kelakuan kakak dan adik sepupu ini.

"Ini Kakakku sayang. Kalau mau dibuatin tinggal bilang aja kok. Nggak usah nyuruh Kak Azhe."

Aku tersenyum saat Sher memberikan secangkir teh chamomile yang baru saja dibuat olehnya.

"Makasih ya."

Aku melihat Sher mengelus – ngelus perutnya sambil tersenyum lalu mencium perutku dengan lembut saking lembutnya aku nggak merasakan apa – apa. Aku sangat bersyukur anak – anakku memiliki Tante Penyayang seperti Sher.

"Good night, Debayku."




TBC...

AMAZHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang