Dont forget for vote and comment.. :)
Enjoy the story...
__________________________
Naura melirik Celo yang duduk disampingnya sekilas sebelum menatap keluarganya yang saat ini tengah berkumpul di ruang keluarga. Ijab qabul telah dilaksanakan satu jam lalu secara sederhana, hanya dihadiri oleh keluarga, seluruh pelayan dan bodyguard yang ada. Acara dilaksanakan begitu mendadak, dan dengan persiapan seadanya. Selain untuk menutupi kepergian Maura yang begitu saja, juga untuk melindungi status Naura yang telah menikah dari pihak sekolah. Hanya untuk beberapa bulan saja sebelum Naura lulus, dan setelah itu mereka akan resmi mengumumkan pernikahan mereka ke publik sebagai bentuk bersatunya dua keluarga dan juga bersatunya tiga perusahaan besar.
Entah perasaan seperti apa yang dirasakan Naura saat ini, hingga dia sendiri pun bingung perasaan apa yang mendominasi hatinya. Usianya baru menginjak 18 tahun, walaupun sebentar lagi dia berusia 19 tahun, tapi statusnya sekarang sudah berubah menjadi istri dari seorang Axcelord James Denova. Seorang pria dewasa berusia 36 tahun.
Terbesit dipikirannya kenapa kakaknya tega meninggalkan Celo beberapa hari menjelang pernikahan mereka. Celo memiliki garis wajah tegas sekaligus berkharisma yang melengkapi ketampanannya sama seperti Axcel. Belum lagi dia seorang pimpinan di sebuah perusahaan besar dan juga pewaris satu-satunya DnD Express -sebuah perusahaan multinasional dibidang jasa keuangan. Wanita manapun pasti sulit menolak hal itu.
Tentu saja bukan karena hal itu Naura menerima permintaan ayahnya untuk menikah dengan Celo, melainkan untuk memenuhi kewajibannya sebagai anak dengan berbakti kepada kedua orang tuanya dan juga untuk menjaga kondisi kesehatan Saphire. Selebihnya, dia berharap mendapatkan kebaikan untuk hidupnya karena sekarang dia telah melengkapi separuh agamanya. Sekalipun dia diminta menikah dengan pria miskin dan tak setampan Celo, dia pasti akan melakukan kewajibannya itu selama orang tuanya meridhoi.
"Naura?" sebuah panggilan lembut terdengar ditelinganya. Terlalu asyik dengan pemikirannya sendiri membuat Naura lupa jika orang-orang disekitarnya tengah membicarakan pernikahannya dengan Celo.
"Iya, aunty?" balas Naura saat melihat kearah Saphire yang selalu menatapnya lembut.
"Panggil mama, sayang. Sekarang aku juga mama-mu." Koreksi Saphire, membuat Naura tersenyum kikuk.
"Iya, ma. Ada apa?" ucap Naura, mencoba membiasakan dengan panggilan barunya terhadap Saphire.
Perlahan, Saphire yang duduk tepat disamping Naura merengkuh tubuh gadis itu dan memeluknya cukup erat. "Terimakasih karena kau bersedia menjadi menantuku dan menikah dengan Celo. Mama sangat bahagia dengan semua ini."
Naura balas memeluk tubuh wanita yang dia anggap seperti ibunya sendiri itu, "Iya, ma."
Saphire melepaskan pelukannya dan menatap Naura sambil tersenyum, "Dulu ketika kau lahir, mama sangat ingin membawa dan merawatmu, menjadikanmu putri mama. Tapi mama-mu menolaknya mentah-mentah, dan mungkin ini sudah jalannya karena sekarang kau sudah menjadi menantu mama, anak mama juga." Ucap Saphire mengenang.
"Dulu kau menolak permintaanku untuk mengangkat Naura menjadi putriku mungkin karena kau merasa jika dia akan menjadi menantuku, Far." Katanya lagi sambil menatap Farah.
Farah tertawa kecil dipelukan suaminya, "Mungkin saja, yang pasti saat itu aku tidak rela kau mengambil Naura dari sisiku."
"Bahkan dulu kau sampai menjaga jarak dengan Saphire karena takut Naura diambil." Tambah Bagas terkekeh, diikuti yang lainnya termasuk Naura dan Celo. "Setiap Saphire datang ke rumah kau pasti akan langsung berlari ke kamar Naura dan berdiam diri disana sampai malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To You - #2 [COMPLETED]
Romance--Seri kedua dari 'The Way of Love: Destiny'-- Naura tidak pernah tahu takdir seperti apa yang telah Sang Maha Kuasa siapkan untuknya. Satu hal yang pasti, dia harus menggantikan kakaknya yang pergi tanpa alasan apapun untuk menikah dengan calon kak...