EMPAT PULUH TUJUH

7K 330 5
                                    

Don't forget for vote and comment.. 

Enjoy the story :)

______________________________

Setelah Herwit berhasil memberikan seluruh informasi mengenai Giordano Abraham dan motif apa yang dibawanya, Celo memberikan sebuah hadiah kecil pada pria muda itu. Sebuah hadiah tanpa nama yang tidak ditujukan langsung pada Giordano, melainkan pada putra tertua Holar Abraham. Celo hanya ingin membuat sebuah peringat kecil untuk Giordano dengan membuat pria itu sibuk oleh hadiah kecil yang diberikannya.

Tidak sekarang dia membalas mata dengan mata, dan gigi dengan gigi. Dia masih ingin tahu sejauh mana rencana itu ingin dilakukan oleh Giordano.

Germany Abraham terkenal sebagai donjuan yang selalu memainkan banyak wanita di hidupnya. Berganti dari satu wanita ke wanita lainnya, dan tak terhitung berapa ribu kali dia masuk ke dunia gelap hiburan malam. Masalahnya yang paling utama adalah terlibat dalam pemakaian dan penjualan obat-obatan terlarang. Tak ada satu media pun yang mampu mengekspos apa yang dilakukan seorang Germany Abraham. Tindakan pria itu begitu mulus dan penuh perhitungan, khas keluarga Abraham. Tapi tentu saja semua itu berkat bantuan ayahnya yang selalu melindungi reputasi putranya.

Maka jika masalah Germany terekspos oleh media, kemungkinan terkecilnya adalah reputasi J.Abraham akan mengalami penurunan dan hal itu bisa menyebabkan banyaknya pemegang saham yang mulai ragu pada J.Abraham. Disaat itulah Giordano pasti akan lebih sibuk mengurusi masalah perusahaannya.

Giordano adalah sosok rubah penuh tipuan licik milik J.Abraham. Jadi saat Giordano berniat buruk kepadanya, maka J.Abraham pun harus menerima akibatnya juga.

Celo menatap kesamping ranjang, memperhatikan wajah istrinya yang tertidur lelap sejak sepulang sekolah tadi. Suhu tubuhnya sudah menurun, dan wajahnya pun tidak sepucat sebelumnya. Rona kemerahan yang selalu terlihat cantik itu kembali hadir di wajah istrinya. Mempesona.

Taakan ada satu orang pun yang bisa merebut Naura darinya. Sekalipun Naura menginginkan pergi darinya, mungkin dia tak akan membiarkan hal itu. Naura adalah istrinya, cintanya, dan hanya dialah yang berhak atas istrinya.

Giordano tak berhak sedikit pun atas Naura.

Celo menyeringai membaca beberapa berita terbaru dari ponselnya. Dalam waktu kurang dari 24 jam, berita keterlibatan Germany Abraham dalam pemakaian dan penjualan narkoba akan membuat Giordano dan J.Abraham jatuh. Tidak sampai hancur, tapi mampu membuat mereka kehilangan kepercayaan dari para pemegang saham utama. Termasuk perintis J.Abraham, Jacob Abraham. Ayah kandung Holar Abraham.

Jacob Abraham orang yang sangat bersih dari segala tindak kriminal. Semua jerih payahnya merupakan hasil bersih dari kerja kerasnya. Sehingga mengetahui cucu tertuanya terlibat tindakan kriminal dan melanggar hukum, maka amarahnya taakan bisa membuat Holar hidup tenang.

"Kak, pukul berapa sekarang?"

"Sayang, kau sudah bangun?" Celo mengusap pipi Naura lembut. "Ini sudah pukul 11 malam. Kau lapar?"

Naura mengangguk.

"Kau mau makan? Biar aku buatkan."

Naura menarik lengan Celo saat pria itu hendak bangkit dari ranjang. "Aku ingin makan sate usus yang di depan komplek."

Celo tersenyum lalu kembali duduk, "Ini sudah malam sayang. Besok kita cari sate ususnya."

Ini sudah hampir tengah malam dan jarak rumahnya ke pintu masuk komplek lumayan jauh. Dia tak berani membawa Naura keluar malam apalagi dengan cuaca dingin seperti ini.

"Tapi aku mau sekarang, kak." Rengek Naura. "Aku bisa minta tolong Kevin mengantarku kesana."

Celo menghela napas, "Baiklah, kita beli kesana sekarang. Tapi kau harus pakai jaket tebal."

Come To You - #2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang