Don't forget for vote and comment..
Enjoy the story.. :)
______________________________________________
"Kenapa kau melakukan ini padaku?" suara Naura bergeter, air matanya terus mengalir dengan rasa sakit dan takut yang menyertainnya. Tubuhnya sama bergetar, sedang kedua tangannya memeluk erat tubuhnya yang terasa menggigil terkena terpaan angin malam dan rasa takutnya sendiri.
Tubuh dan jiwanya sama-sama hancur, hanya menyisakan amarah dan rasa sakit besar, yang menyakiti hatinya. Dia kemudian menatap sosok samar dihadapannya yang kini menatapnya datar. Sekuat apapun dia berusaha mengingat wajah itu, semuanya terasa sia-sia karena sakit di kepalanya akan segera muncul bagai dihantam palu besar.
"Kenapa kau melakukan ini padaku?!" teriaknya, lalu memukul kepalanya sendiri dengan kepalan tangannya berulang kali. Rasanya dia lebih baik mati daripada harus merasakan semua ini. "Kenapa kau jahat padaku?! Kenapa aku tidak bisa melihat wajahmu?!"
Ini semua hanya mimpi, dia tahu itu. Tapi kenapa rasa sakitnya begitu nyata? Dia ingin melihat wajah itu, tapi kenapa semua hanya samar baginya? Dia ingin bangun, bangkit dan menyudahi mimpi buruk yang menyakitkan ini. Kenapa semua ini terjadi padanya? Kenapa mimpi ini ada dalam tidurnya?
Tubuhnya terperanjat saat sosok itu tiba-tiba menggenggam tangannya, menahannya agar tak memukuli kepalanya lagi. Bahkan sensasi sentuhan itu terasa sangat nyata sekarang. Sentuhan lembut yang begitu tak asing baginya, tapi dia tak mampu menggali memori itu. Dia kembali meronta, ingin kembali memukul kepalanya agar terbangun dari mimpi buruknya dan juga ketakutan jika sosok itu berniat menyakitinya lagi.
"Siapa kau? Kenapa kau melakukan semua ini padaku? Apa salahku?!" tanyanya lagi, tak sanggup melawan. Tubuhnya semakin bergetar dengan tangisan hebat yang terasa memilukan bagi siapapun yang mendengarnya.
Sosok itu hanya diam menatapnya dan mengusap punggung tangannya dengan lembut. Dia mengenali sentuhan itu, tapi dia tidak mampu mengingat siapa yang pernah memberikan sentuhan itu. Lalu kedua tangan sosok itu berpindah ke wajahnya yang langsung berpaling ketakutan. Tapi sosok itu tak menyarah dan menarik wajahnya kembali, menyeka air mata yang mengalir di pipinya dan tersenyum. Meskipun wajah sosok itu terlihat buram olehnya, tapi dia masih bisa merasakan ada sebuah senyum yang tengah terukir disana.
"Tenanglah." kata sosok itu pelan. Dia tahu suara itu, dia pernah mendengarnya, tapi lagi-lagi dia tak mampu mengingat siapa pemilik suara itu. Kemudian sebuah lagu mengalun pelan dari mulut sosok itu. Bersenandung seakan menyuruhnya untuk tenang dan menstabilkan emosinya.
Dia juga mengenal lagu ini, lagu favoritnya milik Westlife yang berjudul My Love. Lagu yang selalu bisa membuatnya tenang dalam kondisi apapun sekalipun merasa sedih yang teramat sangat. Lagu ini seakan tercipta untuknya, ada dan khusus membuatnya merasa lebih baik setelah mendengarnya.
"Tenanglah cintaku, aku mencintaimu, dan kau hanyalah milikku."
Naura membuka matanya seketika, merasakan peluh yang membanjiri seluruh tubuhnya. Kilau sinar matahari yang menembus jendela mengenai wajahnya dan membuat mengernyit sesaat. Matanya melirik kesamping, menatap tempat kosong yang seharusnya di tempati oleh suaminya. Pukul berapa sekarang? Kenapa dia bangun sesiang ini?
Kemudian matanya menelisik tubuhnya yang sudah memakai pakaian, dan juga jilbab yang sudah terpasang di kepalanya. Kapan dia mengganti pakaiannya? Seingatnya semalam dia hanya memakai baju tanpa lengan dan celana pendek saja. Apa mungkin Celo atau Aisyah yang menggantinya mengingat dia bangun sesiang ini? Ya, sepertinya salah satu dari mereka.
Lalu dia menegakkan tubuhnya perlahan, menghela napasnya saat memori tentang mimpinya terulang di otaknya. Mimpi itu kembali muncul, dan seingatnya ini pertama kalinya mimpi itu muncul setelah dia menikah. Sampai saat ini dia masih belum tahu maksud dari mimpinya tersebut meskipun sudah dialaminya selama beberapa tahun ini. Apakah mungkin mimpi itu adalah suatu kejadian yang pernah dialaminya? Jika iya, kenapa dia tidak mengingat kapan dan dimana kejadian itu terjadi? Dan sosok itu, kenapa juga dia tidak pernah bisa melihatnya dengan jelas? Apa yang sebenarnya terjadi padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To You - #2 [COMPLETED]
Romansa--Seri kedua dari 'The Way of Love: Destiny'-- Naura tidak pernah tahu takdir seperti apa yang telah Sang Maha Kuasa siapkan untuknya. Satu hal yang pasti, dia harus menggantikan kakaknya yang pergi tanpa alasan apapun untuk menikah dengan calon kak...