Don't forget for vote and comment..
Enjoy the story.. :)
______________________
"Kalian tega sekali meninggalkan papa dan mama disini." Saphire merajuk sambil menyuapkan sepotong roti ke mulutnya.
Celo menelan makanan di mulutnya lalu menatap ibunya. "Aku ada pekerjaan, ma. Kasian Juna kalau aku tidak membantunya."
"Memang separah itu masalah di perkebunan sampai kau harus turun tangan?" tanya Saphire, tak terima dengan rencana Celo yang akan pergi hari ini. Dia tidak terlalu masalah jika Celo pergi mengurus pekerjaan selama itu, karena dia sudah sangat terbiasa tak bertemu dengan putranya itu. Tapi Naura juga akan ikut dengan Celo, sehingga dia akan merasa kesepian di rumah nantinya.
"Lumayan parah, dan tidak hanya di satu tempat. Jadi aku harus turun tangan langsung untuk menyelesaikan semua masalahnya."
"Yasudah, Naura tidak perlu ikut pergi."
"Naura akan ikut, ma. Aku tidak bisa meninggalkannya selama itu, lagipula hitung-hitung aku mengajaknya liburan karena disana tempatnya cukup bagus."
"Tapi kan disini ada mama dan papa yang menjaga Naura, Celo."
Celo menggeleng tegas. "Naura akan ikut denganku, mamaku sayang."
"Sudahlah, ma. Mungkin Celo ingin berduaan dengan Naura, namanya juga pengantin baru." Ujar Axcel yang baru saja memasuki dapur saat mendengar rengekkan istrinya. "Mama seperti tidak pernah menjadi pengantin baru saja. Bahkan dulu saat awal menikah, mama tidak ingin papa tinggal, ke toilet juga mama pasti ikut."
Saphire mencubit pinggang suaminya keras. "Ish, papa. Kenapa mesti dibahas? Itu masa lalu."
Axcel dan Celo tertawa. "Papa kan hanya mengenang." balas Axcel.
Saphire cemberut. "Yasudah, kalian perginya hati-hati."
"Iya, mamaku sayang." Celo tersenyum.
"Ouh ya, mana Naura?" Axcel mengernyit karena tak menemukan Naura di dapur.
Celo menatap ayahnya. "Sedang menyiapkan barang-barangnya."
"Pagi, ma, pa." Axcel, Celo, dan Saphire mengalihkan tatapannya saat mendengar suara riang Naura yang menyapanya.
"Pagi sayang." balas Saphire. "Duduklah, kau harus sarapan dulu sebelum berangkat."
Naura tersenyum dan duduk di samping Celo. Kemudian tangannya meraih gelas dan mengisinya dengan susu. Dengan cepat dia meminum susu didalam gelasnya hingga tandas, tak menyadari sepasang mata tengah memperhatikannya dengan senyum tertahan.
"Makanlah ini." Celo mendorong piring kecil berisi potongan buah apel yang telah di kupasnya ke hadapan Naura.
"Terimakasih, kak." Naura kembali tersenyum, lalu melahap satu persatu potongan apel tersebut.
Herwit masuk kedalam dapur dan menunduk sopan pada semua orang yang ada disana. "Mobil Anda sudah siap, tuan."
Celo mengangguk. "Aku akan kesana setelah ini." balasnya. Herwit kembali mengangguk, kemudian melangkah pergi.
"Sudah kau siapkan semua barang-barangmu?"
Naura mengangguk dan menatap Celo. "Sudah, kak. Tadi Kevin sudah membawanya ke mobil."
Celo kembali mengangguk dan tersenyum. "Selesaikan makanmu, setelah itu kita langsung berangkat." katanya, dan Naura kembali mengangguk.
"Naura jangan lupa sering telpon mama ya." Saphire menatap Naura sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To You - #2 [COMPLETED]
Romance--Seri kedua dari 'The Way of Love: Destiny'-- Naura tidak pernah tahu takdir seperti apa yang telah Sang Maha Kuasa siapkan untuknya. Satu hal yang pasti, dia harus menggantikan kakaknya yang pergi tanpa alasan apapun untuk menikah dengan calon kak...