Don't forget for vote and comment..
Enjoy the story.. :)
__________________________________
Seharusnya kepulangan Celo ke Indonesia tidak diketahui oleh pihak media manapun, tetapi yang terjadi adalah hampir seluruh wartawan dari berbagai media memenuhi kediaman Denova. Kepulangan Celo yang notabene seorang pengusaha muda terkenal dengan begitu banyak prestasi, tentu saja menarik banyak perhatian.
Banyak orang yang ingin tahu tujuan pria yang karirnya besar di Amerika itu kembali. Belum lagi mengenai rencana pernikahannya dengan Maura yang seharusnya sudah berlangsung, membuat orang-orang semakin bertanya-tanya. Maura adalah seorang model papan atas dunia yang begitu terkenal, sehingga sangat wajar saat berita rencana pernikahannya bersama Maura diumumkan, berita tersebut menjadi berita yang spektakuler.
Celo menatap kearah Naura yang tengah mengembungkan pipinya ketika banyak wartawan yang mengerubungi mobil mereka. Setahunya Naura tidak pernah di kerubungi banyak wartawan seperti ini. Berbeda dengan Maura yang sangat senang bila banyak wartawan yang mengeksposnya, Naura cenderung menghindari hal itu meskipun dia anak dari seorang pengusaha besar di Indonesia.
"Kau merasa terganggu?" tanyanya.
Naura menatap Celo, "Tergantung." Balasnya. "Jika mereka mulai menanyakan hal-hal yang berkaitan denganku dan itu bersifat sensitif, maka aku akan merasa terganggu."
"Mereka tidak akan bisa menyentuhmu sama sekali, apalagi menanyaimu tentang apapun." Ucap Celo. "Kita tunggu sampai para bodyguard membukakan jalan untuk kita."
Naura mengangguk. Tak lama pintu mobil terbuka dan Kenzo melongokkan kepala. "Mari, nona." Ajaknya.
Naura segera turun dari mobil. Puluhan bodyguard berdiri membentuk barisan dan membuka jalan, sedangkan beberapa bodyguard lainnya termasuk Kenzo berjalan mengiringinya, berupaya agar wartawan tak mendapat sedikit pun wajahnya dengan cara ditutupi oleh tubuh besar mereka. Dari sela-sela tubuh bodyguard yang berhimpitan, dia bisa melihat Kevin dan beberapa bodyguard lainnya berdiri di dekat pintu. Membukanya segera untuk Naura dan Celo, lalu menutupnya kembali dengan cepat.
Naura menghela napasnya saat dia berada didalam rumah. Tangannya segera meraih gelas berisi air yang dibawakan pelayan untuknya.
"Terimakasih." Katanya dan segera menenggak habis minuman di gelas.
"Istirahatlah, aku akan ke ruang kerjaku dulu." Celo datang menghampirinya bersama Herwit dan beberapa bodyguard lainnya yang langsung pada posisinya masing-masing.
Naura mengangguk, kemudian kembali mengambil gelas lainnya yang langsung di tenggaknya.
"Kau masih ingat kan dimana letak kamarku?" tanya Celo yang diangguki Naura yang masih asyik menenggak minumannya. "Langsung saja kesana nanti."
Tiba-tiba Naura terdiam dan menjauhkan gelasnya dari mulut. "Kenapa aku harus ke kamar kakak?" tanyanya bingung.
"Lalu kau mau kemana? Tidur di kamar tamu?" Celo setengah terkekeh, tidak suka jika Naura memang menginginkan hal itu.
"Ah, iya." Naura baru ingat jika dia sekarang sudah menjadi istri Celo. Jadi mulai saat ini dan kedepannya dia akan sekamar dengan Celo.
"Kau ingin tidur di kamar tamu?" tanya Celo lagi karena jawaban Naura tidak cukup jelas baginya.
Naura dengan cepat mengangguk tanpa sadar, tapi segera menggeleng saat dia tersadar dengan apa yang dilakukannya. "Tidak kak, aku akan ke kamar kakak nanti." Katanya. Tidak mungkin kan jika dia menolak sekamar dengan Celo disini, dihadapan banyak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To You - #2 [COMPLETED]
Romance--Seri kedua dari 'The Way of Love: Destiny'-- Naura tidak pernah tahu takdir seperti apa yang telah Sang Maha Kuasa siapkan untuknya. Satu hal yang pasti, dia harus menggantikan kakaknya yang pergi tanpa alasan apapun untuk menikah dengan calon kak...