Don't forget for vote and comment..
Enjoy the story :)
____________________________________
HALAMAN rumah mewah itu terlihat ramai oleh semua orang yang tengah menyambut kedatangan sang pemilik sesungguhnya. Axcel dan Saphire sudah tak sabar menanti anak dan menantunya kembali setelah hampir dua minggu tidak bertemu. Lebih tepatnya merindukan menantu kesayangan mereka yang dari kabar didapatkan akan segera sampai disana. Dan benar saja dua sepeda motor memasuki pekarangan bersamaan dengan langit yang mulai berubah warna menjadi jingga.
Begitu bersemangat, Saphire berjalan mendekat diikuti Axcel dibelakangnya dan menyambut langsung dua orang yang sudah dinantinya sejak tadi. Namun langkahnya terhenti sesaat ketika melihat menantunya yang mengendarai motor sedang putranya berjalan setengah pincang.
"Hei kids, are you okay?" Axcel mendekati putranya dan merangkulnya.
Celo mendengus mendengar panggilan yang dilontarkan ayahnya. "I'm fine, and I'm not your kids, sir. I can make a kids now."
Axcel tertawa mendengar balasan putranya, "Yeah, but your still my son." balasnya. "Kenapa bisa seperti ini?"
"Kami kecelakaan dijalan." Kemudian Celo menengok kearah istrinya. "Sayang, biar pelayan yang membawa barang-barangnya." Ujarnya saat melihat Naura hendak membawa barang-barang mereka.
Naura mengangguk kemudian berjalan menghampiri Saphire dan memeluknya, "Assalamualaikum, ma." salamnya.
"Waalaikumsalam, sayang." Saphire balas memeluk. "Bagaimana keadaanmu?"
"Aku baik-baik saja, ma." Naura melepaskan pelukannya. "Tapi kak Celo tidak baik-baik saja. Kakinya terkilir karena kami terjatuh saat dijalan sehingga menjadi pincang seperti itu."
Saphire menatap terkejut, "Sudah dibawa ke dokter?" tanyanya, lalu melangkah cepat kearah putranya saat melihat Naura menggeleng. "Kau terjatuh sayang, apa yang sakit?"
"Ma, aku baik-baik saja." Celo menggenggam tangan ibunya yang sibuk memeriksa seluruh tubuhnya. "Kakiku hanya terkilir dan sudah diobati."
"Benarkah?" Celo mengangguk. "Tapi Naura bilang kau belum dibawa ke dokter."
Celo menghela napasnya, "Aku baik-baik saja mamaku sayang. Boleh kita masuk sekarang? Aku ingin duduk." katanya. Lalu kembali melangkah dibantu oleh Axcel yang sesekali tertawa mengejek keadaan putranya. Interaksi ayah dan anak itu memang cukup aneh, kadang seperti sahabat karib, tapi kadang pula seperti musuh bebuyutan.
"Ma, masuk yuk!" ajak Naura saat melihat Saphire hanya berdiri menatap punggung suami dan anaknya.
Saphire mengangguk lalu melangkah masuk bersama Naura. Keduanya kini duduk di ruang keluarga bersama Axcel yang tengah membantu Celo meluruskan kakinya.
"Bagaimana, masih sakit?" samar-samar Naura mendengar Axcel bertanya pada Celo. Mungkin karena lelah, tiba-tiba saja rasa ngantuk menyerangnya dan membuatnya langsung terlelap begitu saja diatas sofa.
"Kita lebih baik ke dokter saja." timpal Saphire, merasa sangat khawatir dengan putranya.
"Aku baik-baik saja, ma. Rasa sakitnya juga sudah sangat berkurang dari sebelumnya, bahkan besok aku bisa langsung bekerja." balas Celo.
"Tapi ini kan harus di obati, Celo."
"Ini sudah diobati, ma. Pak Koswara sudah mengobatinya."
Axcel duduk disamping Celo dan mengernyit, "Pak Koswara? Sepertinya papa pernah mendengar nama itu."
"Papa ingat pak Koswara yang bekerja di kediaman Martanegara? Pak Koswara dan bu Aisyah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To You - #2 [COMPLETED]
Romance--Seri kedua dari 'The Way of Love: Destiny'-- Naura tidak pernah tahu takdir seperti apa yang telah Sang Maha Kuasa siapkan untuknya. Satu hal yang pasti, dia harus menggantikan kakaknya yang pergi tanpa alasan apapun untuk menikah dengan calon kak...