Don't forget for vote and comment..
Enjoy the story :)
_______________________________________
"Aku mencintaimu, istriku."
"Naunau, sayangku."
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu sampai kapanpun."
"Istriku, aku akan selalu ada disampingmu. Selamanya."
"Naura."
"Istriku, kenapa kau selalu terlihat cantik?"
"Naura, kau baik-baik saja?"
"Naura."
"Sayang, jangan pernah meninggalkanku. Aku tidak bisa hidup tanpamu."
"Naura."
"Istriku--"
"Aku mencintaimu."
"Naura."
Aleta menghela napasnya lega saat Naura membuka matanya. "Kau baik-baik saja?" tanyanya khawatir. "Kau menangis dalam tidurmu sedaritadi? Kau baik-baik saja? Ada yang sakit?"
"A-aleta?" Naura mengatur napasnya yang terengah, keringatnya terasa mengalir deras di seluruh tubuhnya. Tanganya terangkat menyentuh pipinya yang juga basah oleh air mata. Benarkah dia menangis sedaritadi?
"Kak Celo." Naura menatap gelisah. Kenapa dia bisa berada disini? Bukankah tadi dia berada di kamarnya sehabis dari pemakaman Celo? Lalu kenapa dia bisa berada di rumah sakit? Dan kenapa ada Aleta disini? Apa semua itu hanya mimpi? "Kenapa aku bisa disini, Ta? Dimana ini?"
"Kau ada di rumah sakit, Nau. Kau tak sadarkan diri selama 7 jam." Aleta menatap naura khawatir. "Aku akan memanggil dokter sebentar." katanya lagi, lalu pergi keluar.
Naura memejamkan matanya sesaat lalu membukanya kembali, mencubit tangannya beberapa kali. Ini semua nyata, dia tidak sedang bermimpi. Berarti apa yang dialaminya tadi hanya mimpi? Semua itu, kepergian Celo dan rasa sakitnya benarkah hanya mimpi? Jika semua itu hanya mimpi, lalu dimanakah Celo sekarang berada? Apa suaminya baik-baik saja dan selamat?
"Nau, dokter akan memeriksamu sebentar." Aleta kembali masuk kedalam ruangan tersebut bersama seorang dokter yang langsung memeriksanya. Tak ada luka fatal atau trauma pasca kecelakaan yang dialaminya, dia hanya perlu banyak beristirahat dan tidak banyak pikiran agar tidak mempengaruhi kondisi kandungannya.
"Dimana suamiku, Ta? Dimana kak Celo?" tanya Naura setelah dokter memeriksanya. Tangannya mengepal ketakutan dan berkeringat dingin. Dia takut jika semua itu bukanlah lah. Dia takut jika Celo memang benar-benar pergi meninggalkannya. "Kak Celo-- apa dia meninggal?"
Aleta menggenggam tangan Naura, "Kak Celo ada di ruang ICU, operasinya baru saja selesai. Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Alhamdulillah." Naura mengusap wajahnya sedikit lega. Setidaknya dia tahu jika Celo selamat, meskipun kekhawatirannya masih besar karena suaminya berada di ruang ICU saat ini. "Bagaimana keadaannya saat ini?"
"Kondisi sedikit membaik meskipun dokter mengatakan jika mereka tidak dapat memastikan kapan kak Celo akan sadar. Tapi untungnya, operasinya berjalan lancar meskipun saat di ruang operasi kak Celo hampir tidak selamat karena kehilangan banyak darah. Alhamdulillah, kak Celo bisa selamat karena kak Riana segera mendonorkan darahnya."
"Aku juga sudah menghubungi keluargamu. Mereka sedang menuju kemari, dan sepertinya Kevin dan Kenzo akan segera sampai sebentar lagi." Aleta mengusap lengan Naura yang terdiam. "Istirahatlah dulu untuk sekarang. Kak Celo pasti baik-baik saja, kau harus yakin itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To You - #2 [COMPLETED]
Romance--Seri kedua dari 'The Way of Love: Destiny'-- Naura tidak pernah tahu takdir seperti apa yang telah Sang Maha Kuasa siapkan untuknya. Satu hal yang pasti, dia harus menggantikan kakaknya yang pergi tanpa alasan apapun untuk menikah dengan calon kak...