1

14.4K 1K 27
                                    

Meysa Rosalinda Aditama, nona muda dari keluarga Aditama, keluarga terpandang di kota Z. Dia cantik dan pintar. Di usia 17 tahun ia sudah lulus SMA dan malam ini tepat hari ulang tahunnya. Orangtuanya sangat memanjakannya. Banyak tamu-tamu dari klas atas menghadiri pesta ulang tahunnya. Karna ia lulus dengan nilai tertinggi banyak tamu yang mengucapkan selamat untuk kelulusannya dan juga mengucapkan selamat untuk ulang tahunnya. Pestanya sangat meriah beberapa ada selebriti datang menghadiri acaranya. Meysa memakai gaun berwarna biru muda yang sangat cantik. Ia adalah bintang dimalam ini. 

Tapi ketika malam semakin larut dan juga para tamu semua sedang menikmati pesta. Meysa tanpa sengaja meminum racun. Kepalanya mulai pusing. Ia kembali ke tempat istirahatnya. Ia merasa tidak enak badan, seperti ada yang salah dengan tubuhnya. Tubuhnya tiba-tiba sangat panas.

Saat ia ingin melepas gaunnya dan mengganti dengan baju yang nyaman, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.

"Memey!!!"

Ada apa? 

Siapa yang berteriak? 

Apakah itu suara dia yang marah lagi?

"Kamu pasti yang merencanakan semua ini!"

Sedetik kemudian ia merasa lengannya ditarik dan tenggorokannya terasa tercekik. Ia menatap laki-laki didepannya yang sudah merah padam. Wajahnya sangat menakutkan. Tubuhnya tanpa disadari menggigil ketakutan.

"Sedetik yang lalu kamu meminta maaf kepadaku. Aku tau kamu pasti tidak tulus. Kamu pasti mempunyai rencana jahat. Memey kenapa kau melakukan ini??"

Laki-laki itu melemparkannya, ia terlempar diatas lantai. Nafasnya tersengal-sengal karna hampir kehabisan nafas. Lehernya sangat sakit dan hampir saja patah.

"Memey aku sangat kecewa kepadamu. Seharusnya kamu malu sebagai perempuan..."

Meysa sudah tidak perduli dengan kemarahan orang didepannya. Pikirannya mulai gila. Ia sudah tak bisa mendengarkan apa yang laki-laki itu bicarakan. Tubuhnya sangat terbakar. Ia berlari kearah kamar mandi, menyalakan shower air dingin untuknya. Meninggalksn laki-laki yang berteriak dibelakangnya.

"Apa yang kau lakukan?"

Meysa tidak menyangka jika laki-laki itu mengikutinya.

Ada kilatan dingin dimatanya. Seakan-akan ia benar-benar ingin membunuhnya. Tapi entah mengapa Meysa tidak takut. Mata Meysa mulai tidak bisa dikontrol, ia memandang kemeja laki-laki itu, dua kancing atas yang terlepas memperlihatkan dada pria yang kokoh. Ia ingin melakukan sesuatu yang tidak terpuji pada tubuh laki-laki didepannya.

Air shower yang dingin mengguyur tubuhnya berhasil mengembalikan kewarasannya.

"Jangan mendekat, kak! Aku mohon jangan mendekat!"

Dengan sekuat tenaga ia menahan agar tidak mencium laki-laki didepannya, ia ingin sekali menerkamnya, ia tidak tau mengapa ia memiliki pikiran menjijikan ini.

"Haha..." Tawa laki-laki itu sangat menakutkan.

"Bagus sekali, Memey. Bagus sekali." Dia sangat marah.

"Sedetik yang lalu kamu memohon-mohon aku untuk memaafkanmu lalu sedetik kemudian kamu meracuni minumanku dan sekarang kamu menggodaku dengan berpura-pura!!!" Dia berteriak marah didepan wajahnya.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang