Author's Pov
Tom menutup pintu kamarnya. Lalu dia berjalan ke kasurnya sambil membuka jaketnya.
"Pertunjukan yang mengagumkan," ucap Avery yang ternyata bersandar di balik pintu sambil melipat kedua tangannya.
Dia berjalan menuju Tom lalu memasukan tangannya ke saku. "Kurasa Amortentia tidak akan tercium wangi Grisha lagi,"
Tom menatap Avery tajam. "Jangan asal bicara."
Avery menundukkan kepalanya lalu tertawa kecil. "Kurasa kamu melakukannya karena terbawa susana."
Tom hanya terdiam.
"Cukup bagus kamu berpindah target, ternyata gadis itu lebih pintar dari Grisha." Ucap Avery. "Kamu tidak menyukainya kan?" Avery mengambil apel di mejanya, lalu memakannya.
"...Menyukainya atau tidak itu buka urusanmu," balas Tom.
"Itu akan segera menjadi urusanku. Karena setelah semuanya selesai, dia akan bersamaku." Ucap Avery lalu tersenyum.
Tom mengepalkan tangannya. Ingin sekali dia memukul Avery. "Diam."
Avery pergi keluar kamar, menyisakan Tom sendirian.
Tom merogoh sakunya dan mengambil sesuatu.
Sebuah cincin.
Cincin berwarna emas dengan batu hitam.
Tom menghela napas, lalu kembali memasukan cincin itu ke sakunya. "...jangan sampai,"
•••
"Astaga anak ini,"
Lily melipat kedua tangannya di depan dada. Matanya memandang lurus ke arah sahabatnya yang sedang tertidur pulas.
Ya, Amoretté.
Asal Lily tau, karena kejadian kemarin Amoretté tidak bisa tidur sampai matahari terbit. Dan baru bisa tertidur beberapa menit lalu.
"Lebih baik kamu membangunkannya Lily, aku akan menunggu diluar." Ucap Molly sambil memakai dasinya.
"Aku memang akan membangunkannya," ucap Lily.
Molly tersenyum sambil mengangkat bahu, lalu berjalan keluar kamar.
Lily mengambil bantal di ranjangnya, lalu berjalan ke ranjang Amoretté.
"Bangun! Bangun! bangun!" Lily memukul tubuh Amoretté berkali - kali.
Amoretté tersentak dan langsung mengangkat tubuhnya. "Hentikan-"
Lily memukul wajah Amoretté dengan bantal. "Kamu ini, semalam tidur jam berapa?! Hari ini kita ada kelas mantra jam 9!"
Amoretté mengusap wajahnya, lalu mencari jam di meja sebelah ranjangnya.
"Lily ini jam 8," ucapnya.
"Kau pikir asrama kita dengan kelas mantra dekat? Belum lagi kamu yang selalu tiba - tiba istirahat di tangga," ucap Lily lalu melempar bantalnya dan mengambil bukunya.
"Kamu itu klon ayahku ya? Tidak bisa membangunkanku dengan cara yang normal," ucap Amoretté sambil menatap Lily.
Lily memukul dahinya dengan sebuah gulungan kertas.
"Sekarang mandi, aku dan Molly akan menunggu di bawah." Ucap Lily lalu berjalan ke pintu kamar.
"Tunggu,"
Lily yang sudah membuka pintu membalikkan tubuhnya. "Apa?"
"Kamu ada camilan? Aku lapar," ucap Amoretté.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Without a Hook || Tom Riddle
Fanfiction"Kami tau ini bukan pilihan yang mudah untukmu Amoretté, tapi kau harus memilih. Egois atau melepaskannya." Amoretté Scamander datang ke Hogwarts pada pertengahan tahun ke empatnya. Beberapa jam setelah kedatangannya berlangsung normal, hingga saat...