Newt's Suitcase

1.3K 188 11
                                    

Amoretté's Pov

Aku dan Tom berjalan kembali memasuki kastil.

Aku mengajaknya ke asramaku, walau aku tau sebenarnya itu tidak diperbolehkan. Tapi, semasa tidak ada yang melihat kenapa tidak?

"Ah, selamat pagi professor." ucapku ketika melihat Professor Dumbledore yang berjalan menuruni tangga berpindah.

"Selamat pagi nona," Jawab Professor Dumbledore. "aku cukup terkejut kau tidak pulang."

"Aku ingin tinggal lebih lama disini. Masih banyak hal yang ingin kuketahui di Hogwarts," ucapku.

"Kamu tampak seperti ayahmu. Hanya beda warna rambut saja," ucap Professor Dumbledore dan diakhiri dengan sedikit tawa. "Aku ingat sekali dulu ayahmu sering membolos hanya untuk meneliti para Magical Creatures,"

"Tapi sayangnya aku tidak tertarik pada Magical Creatures professor," Jawabku. "Karena sejak kecil aku sudah tertekan dengan Magical Creatures."

Professor Dumbledore tertawa. "Lalu apa minatmu Nona Scamander?"

"DADA kurasa?" Jawabku. "Aku ingin bekerja menjadi Auror saat lulus nanti,"

Professor Dumbledore mengangguk. "Saya juga merasa begitu. Diumurmu yang tergolong muda kau bisa mengeluarkan mantra pelindung dan dapat melindungi orang lain,"

"Professor terlalu berlebihan," Jawabku.

Professor Dumbledore tersenyum. "Dan bagaimana denganmu Tom?"

Aku menatap Professor Dumbledore bingung. Tumben sekali dia memanggil muridnya dengan nama depannya.

"Oh?" ucap Tom. "Kurasa sama."

"Kau akan bekerja menjadi Auror juga?" Tanya Professor Dumbledore.

Tom tidak menjawab, dia hanya menatap datar Professor Dumbledore.

"Hmp, Baiklah. saya pergi dulu, Professor Dippet memanggil saya." ucap Professor Dumbledore.

"Baiklah professor. Sampai jumpa," ucapku.

Professor Dumbledore hanya membalasnya dengan anggukan kepala, lalu pergi.

"Kamu sepertinya dekat sekali dengan Professor Dumbledore," ucapku kepada Tom.

"Tidak juga." Balas Tom. "Dia cukup mengenalku karena dia lah yang membujukku untuk bersekolah di Hogwarts."

Aku baru saja ingin melontarkan pertanyataan lagi, tapi mengingat Tom tidak suka membicarakan masa lalunya, aku mengurungkan niatku.

"Oh." Balasku singkat.

"Kenapa?" Tanya Tom. "Ada yang mau kau tanyakan?"

"Tidak, tidak." Balasku singkat. Walau sebenarnya banyak yang ingin kutanyakan.

Tom menarik tangannya yang masih kugenggam dari dalam sakuku, lalu menatapku.

"Kuberitau saat aku sudah siap," ucapnya lalu mencium tanganku.

Pipiku mulai memanas. "Sudah kukatakan, jangan lakukan hal seperti itu secara mendadak."

"Tapi kau menyukainya kan?" Ucap Tom yang diselingi dengan senyum tipis.

Aku memutar bola mataku jengkel, lalu melihat ke arah lain. Ya, tidak salah sih.

•••

Aku mendorong pelan lukisan yang menutupi Common Room Gryffindor.

Lalu ketika lukisan itu terbuka, aku dan Tom masuk ke dalam asrama.

"Apa yang kita akan lakukan?" Tanya Tom.

Line Without a Hook || Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang