Bellatrix

895 85 22
                                    

Author's Pov

"Apa maksudmu menyuruh anak itu untuk melakukan perintahmu?" Oceh Amoretté kesal.

Tom yang sedang membaca Daily Prophet dengan serius tidak menghiraukan omelan Amoretté. Matanya sibuk membaca artikel - artikel yang tertera di koran tersebut.

Pada pagi ini, mereka berdua kembali berada di salah satu gazebo yang berada di belakang Malfoy's Manor.

Semalam, mereka tidak berbincang apapun. Tom menyuruh Amoretté untuk kembali ke kamarnya, sedangkan dirinya berbincang dengan Lucius dan anaknya hingga pagi tiba.

Dan, sekarang Tom kembali berhadapan dengan Amoretté yang tampaknya tidak suka dengan ide nya semalam.

"Dia masih 16 tahun, Tom. 16 tahun! Merlin's beard, ada apa denganmu sampai berpikir seperti itu??" Lanjut Amoretté lalu kembali duduk di kursinya. Amoretté memijat pelipis nya, lalu melirik Tom dengan tatapan kesal. "Jawab aku,"

Tom masih tidak berkutik. Dia terlalu sibuk dengan bacaan serta pikirannya. Banyak ide - ide yang muncul di kepalanya begitu membaca macam - macam artikel yang ada di Daily Prophet. Orang - orang bodoh ini, mereka tidak tau jika mereka lah yang memberiku celah.

"Tom, kau-"

"Lihat ini," Tom tiba - tiba saja melempar lembaran Daily Prophet ke depan Amoretté. "Itu salah satu pekerjaanku jika kau ingin tau."

Amoretté mengerutkan dahi nya, lalu mengambil koran tersebut. Awalnya, dia terlihat bingung dengan banyaknya artikel yang tertera. Hingga akhirnya, dia dikejutkan dengan artikel tentang menghilangnya dirinya.

"Ini..." Amoretté mulai merasa cemas. "Merlin, apa yang harus kulakukan??"

"Tenang saja," Tom berdiri dari duduknya, lalu menghampiri Amoretté. Dia kembali mengambil koran itu dari tangan Amoretté. "Anak baptis mu pasti bisa mengurusnya."

Amoretté mengangkat kepalanya, kembali menatap Tom kesal. "Apa yang terjadi dengan London?"

"Oh, kau membaca sedikit tentang Jembatan Milenium?" Tom menaikan kedua alisnya. Dia sedikit menyeringai. "Ketiga anggotaku melakukannya dengan baik saat itu."

Mendengar ucapan Tom Amoretté hanya bisa terdiam. Pria yang berada di depannya ini sama sekali tidak merasa bersalah setelah membuat nyawa para Muggle terancam. Amoretté ingin marah, tapi dia berusaha menahannya karena tatapan mengejek Tom sangat mengganggunya.

"Terserah apa katamu, Tom." Amoretté yang sudah sakit kepala pun berdiri dan berjalan meninggalkan Tom sendirian di gazebo itu. Dengan kesal Amoretté berjalan masuk ke dalam manor, berusaha untuk mendinginkan kepalanya.

Di dalam, beberapa Pelahap Maut menatapnya. Tidak ada yang menyapanya, mereka hanya menatap Amoretté dengan tatapan yang bertanya - tanya, datar, dan juga jijik. Mereka seolah - olah beranggapan, mengapa seorang Half-Blood datang ke tempat mereka yang berisi dengan para Pure Blood?

Amoretté pun tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Dia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Tapi, baru saja dirinya melangkahi beberapa anak tangga, dia merasakan seseorang mengikutinya dari belakang.

"Jadi kau, Amoretté Scamander?" Ujar seorang wanita dengan suara angkuh. "Atau, lebih tepatnya, Amoretté Black?"

Dengan cepat, Amorette balik. Dia menatap bingung seorang wanita bergaun hitam serta rambut ikal hitamnya yang berantakan. Wajahnya pucat, namun wanita itu terlihat seperti menahan marah ketika Amoretté menatapnya.

"Bellatrix?" Ucap Amoretté yang membalas tatapan Bellatrix dengan tatapan dingin. "Apa yang kau inginkan dariku?"

"Huh, simpel saja," Wanita yang merupakan Bellatrix itu tertawa. "Pergilah ke asalmu selagi aku bicara baik - baik."

Line Without a Hook || Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang