XX - XX - 1993
Author's Pov
"Ibu," Panggil Helio.
Amoretté yang sedang merapihkan piring menatapnya. "Ada apa, Helio?"
"Apa ayah akan kembali?" Tanya Helio. "Hermione dan Ron bilang, kalau ayah tidak mungkin akan kembali."
Amoretté diam sebentar, berpikir apa yang harus dia katakan. "Helio, soal itu... ibu juga tidak tau sebenarnya."
Helio menatap Amoretté, lalu terdiam. "Aku belum pernah melihat ayah... secara langsung."
Amoretté terdiam beberada saat, lalu menghampiri Helio yang berada di ruang tamu dan duduk di sebelahnya.
"Apa dia ada saat aku lahir?" Tanya Helio.
"Tentu saja, bahkan dia yang menamaimu." Jawab Amoretté.
Helio bergumam. "Ayah itu... orang yang baik kan?"
Amoretté tersenyum tipis. "Dia orang yang baik, Helio. Ibu tidak bohong soal itu. Memang dia sedang berada di tempat untuk orang - orang jahat, tapi... dia bukanlah orang jahat."
"Lalu? apa ada yang menjebak ayah?" Tanya Helio.
Amoretté menatap Helio bingung. "Menjebak?"
"Kalau ayah bukan orang jahat, kenapa dia berada di tempat itu?" Lanjut Helio. "Bukannya dia dijebak kalau begitu?"
"Helio, itu-"
"Hey," Ucap Remus yang datang secara tiba - tiba di dalam rumah dengan menggunakan portkey.
"Remus?" Ujar Amoretté yang refleks bangun dari posisinya karena terkejut. "Kenapa kau ada di sini?"
"Berkunjung saja. Bagaimana dengan Halley - ku?" Jawab Remus lalu melirik Helio.
"Paman Remus!" Seru Helio lalu berlari menuju Remus. "Pama ada apa datang ke sini? apa paman bawa permen atau camilan lainnya??"
"Helio," Panggil Amoretté karena Helio yang menyerbu Remus yang baru datang dengan banyak pertanyaan.
Remus tertawa. "Paman bawa coklat katak. Duduklah bersama ibumu, lalu paman akan memberikannya."
Helio mengangguk lalu langsung kembali duduk bersama Amoretté.
Remus merogoh kantungnya, lalu mengeluarkan sebungku coklat katak.
"Ini." Ucapnya sambil menyodorkan coklat katak itu pada Helio.
Mata Helio berbinar ketika menerima coklat katak itu, lalu dia tersenyum lebar pada Remus. "Terima kasih, paman!"
Amoretté menggeleng. "Kau tidak perlu repot - repot, Remus."
"Tidak apa. Aku sengaja membelinya tadi karena teringat Helio." Balas Remus. "Bagaimana kabarmu? masih sibuk dan bertahan di pekerjaanmu?"
"Tentu saja, aku bukan orang yang mudah goyah." Jawab Amoretté lalu tersenyum miring. "Kau sendiri? apa yang kau lakukan beberapa tahun ini?"
"Hm, tidak banyak. Apa Dumbledore cerita sesuatu padamu?" Tanya Remus.
Amoretté mengkerutkan dahinya. "Memangnya ada cerita apa?"
Remus tersenyum. "Aku akan mengajar di Hogwarts."
"Apa?!" Seru Amoretté yang membuat Helio dan Remus terkejut.
"Ibu?" Ucap Helio yang bingung dengan ibunya yang tiba - tiba berteriak.
"Maaf, Helio. Tapi, bagaimana bisa??" Tanya Amoretté yang kebingungan. "Apa Professor Dumbledore tidak lupa kalau kau adalah... seorang... itulah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Without a Hook || Tom Riddle
Fanfiction"Kami tau ini bukan pilihan yang mudah untukmu Amoretté, tapi kau harus memilih. Egois atau melepaskannya." Amoretté Scamander datang ke Hogwarts pada pertengahan tahun ke empatnya. Beberapa jam setelah kedatangannya berlangsung normal, hingga saat...