Order Of The Phoenix

645 86 5
                                    

Author's Pov

Amoretté terbangun dari tidurnya dengan napas yang terengah - engah.

Dia mengusap wajahnya, mimpi buruk semalam benar - benar menakutinya.

Amoretté kembali menatap sekitar, merasa bingung karena ini bukan rumahnya.

"Di...dimana ini?" Ucapnya lalu buru - buru bangun dari ranjang.

Pintu ruangan itu terbuka, terlihat sosok Severus yang masuk ke dalam ruangan.

"Severus!" Panggil Amoretté.

"Kau sudah bangun?" Tanya Severus. "Duduklah, kau baru bangun dari pingsan."

"Pingsan...?" Tanya Amoretté bingung. "Maksudmu, yang semalam itu..."

Severus mengangguk. "Aku menarikmu dari dalam danau."

Amoretté menatapnya. "Kau ada di dalam gua itu saat aku dan Regulus terseret ke danau?"

"Lebih tepatnya, aku mengikuti kalian ke dalam gua. Tapi, saat aku datang, kau sedang menarik Regulus." Balas Severus datar.

Amoretté melihat ke arah lain, lalu kembali menatapnya. "Dimana Regulus?"

Severus terdiam.

"Severus, dimana Regulus??" Tanya Amoretté sekali lagi.

"Maaf," Severus menundukkan kepalanya. "Aku tidak bisa menyelamatkannya."

Amoretté tersentak. "Apa maksudmu?"

Severus menggeleng, lalu berjalan menjahui Amoretté.

"Severus, jawab aku!" Seru Amoretté sambil menarik tangan Severus. "Dimana Regulus?!"

"Aku sudah bilang, dia tidak selamat, Amoretté." Balas Severus. "Harus berapa kali aku mengatakannya padamu?"

"Apa maksudmu, kau bisa menarikku, tapi tidak dengan Regulus?!" Seru Amoretté yang sudah berkaca - kaca. "Kenapa kau tidak menariknya?!"

Severus menghela napas. "Dia menyuruhku untuk membawamu saja, karena dia sudah tertarik terlalu dalam."

Amoretté terdiam, lalu terjatuh ke lantai. Dia menutup wajahnya dan mulai menangis.

Dia menyesal karena tidak berhasil menyelamatkan Regulus, dan ini salahnya.

Andai dia menyadari tas itu lebih dulu, pasti dia dan Regulus tidak ada masalah.

Severus hanya bisa menatap Amoretté datar. Walau sebenarnya, dia juga merasa iba.

"Sudah," Severus berjongkok di depan Amoretté, memegang pundaknya. "Ini bukan salahmu."

"Amoretté?!" Seru Sirius sambil membuka pintu ruangan itu.

Dia langsung berlari menghampiri Amoretté.

"Apa yang kau lakukan? minggir!" Usir Sirius lalu langsung memeluk Amoretté.

Severus berdecak lalu berdiri. "Kalau kau membutuhkanku, aku di luar."

"Siapa juga yang membutuhkanmu, Snivellus." Balas Sirius.

Severus pun tidak menghiraukan ucapan Sirius dan berjlan keluar dari ruangan itu.

"Amoretté, sudah." Ucap Sirius mencoba menenangkannya. "Tidak apa - apa, ini buka salahmu."

"Tapi aku yang membawanya pada masalah ini, Sirius. Aku membu-"

"Jangan bilang begitu." Sirius membelai rambut Amoretté. "Aku justru berterima kasih karena kau sudah mencoba menolongnya sampai ikut terjatuh."

"Sirius-"

Line Without a Hook || Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang