Author's Pov
"Arthur," Panggil Sirius sambil berjalan masuk ke dalam The Burrow.
Arthur yang sedang menyapu langsung buru - buru menghampiri Sirius. "Hey, kenapa kau terlihat seperti ini?? dimana Amoretté?"
Sirius mengerutkan dahi nya. "Apa yang salah dari penampilanku?"
"Aduh, untuk saja Percy sudah pergi bekerja." Ucap Arthur yang merasa lega. "Kalau dia masih di sini, bisa - bisa kau sudah diberi ciuman oleh Dementor."
Sirius menatap Arthur kesal. "Haha, lucu sekali. Memangnya ada apa dengan Percy?"
"Dia berpihak pada kementerian sihir. Aku sudah memintanya untuk tidak percaya pada kementerian, tapi dia menolak." Jelas Arthur. "Ada apa kau ke sini?"
"Melihat keadaan kalian berdua." Jawab Sirius.
"Apa Amoretté tau kau datang ke sini?" Tanya Arthur curiga.
Sirius mengangkat kedua pundaknya. "Tidak,"
Arthur mendengus. "Aku tidak tanggung jawab jika kalian bertengkar lagi."
"Tenang saja, dia tidak akan tau." Balas Sirius. "Dimana Molly?"
Arthur menatapnya datar. "Di atas,"
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Sirius lagi yang duduk di salah satu sofa.
Arthur menghela napas. "Dia tidak mau bicara pada siapa pun."
Sirius mengangguk pelan. "Memangnya, apa yang terjadi pada Fabian dan Gideon?"
"Mereka ditemukan dengan sayatan di bagian punggung yang bertulisan "wanita itu tidak menjawab". Padahal belum tentu siapa wanita yang dimaksud, tapi Molly sudah mengasumsikan bahwa itu Amoretté." Jelas Arthur.
"Kenapa dia bisa berpikiran seperti itu?" Tanya Sirius lagi.
Arthur mendengus. "Lambang Death Easter, ada di tubuh mereka berdua."
Sirius menatap Arthur terkejut. "Kau serius?"
"Ya, dan sudah pasti pelakunya Tom, atau salah satu anggota pelahap maut lainnya." Jelas Arthur. "Karena itu Molly marah besar pada Amoretté."
"Tunggu, memangnya ini ada hubungannya dengan Amoretté?" Ujar Sirius.
Arthur menghela napas. "Sirius, aku yakin kau tidak pura - pura lupa tentang masa lalu mereka berdua."
"...Aku tidak lupa," Respon Sirius. "Bagaimana dulu mereka begitu dekat- akh, benar - benar menyebalkan."
Arthur menaikan satu alisnya. "Mungkin saja Tom mencari Amoretté."
"Tidak," Elak Sirius. "Itu tidak mungkin."
"Yang Arthur katakan benar." Ucap Molly yang berjalan menuruni tangga.
"Molly-!" Seru Arthur dan Sirius secara bersamaan.
Arthur langsung menghampiri Molly, lalu membawanya ke ruang makan.
"Kau lapar? atau butuh sesuatu?" Tanya Arthur.
"...Seseorang mengirimkanku surat," Ucap Molly secara tiba - tiba. "Dia mengaku sebagai Tom."
Arthur dan Sirius langsung bertatapan.
"Molly, sepertinya kau butuh banyak istirahat." Ujar Arthur yang merasa Molly mulai menjadi aneh.
"Arthur Weasley," Ucap Molly dengan nada datar.
"Yes, love?" Jawab Arthur cepat.
"Kau tidak menganggapku gila, kan?" Tanya Molly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Without a Hook || Tom Riddle
Fanfic"Kami tau ini bukan pilihan yang mudah untukmu Amoretté, tapi kau harus memilih. Egois atau melepaskannya." Amoretté Scamander datang ke Hogwarts pada pertengahan tahun ke empatnya. Beberapa jam setelah kedatangannya berlangsung normal, hingga saat...