Explanation

1.7K 256 66
                                    

Amoretté's Pov

"Lily, apapun yang terjadi tolong selamatkan aku." Bisikku.

Lily hanya tertawa melihatku yang ketakutan.

Tom dan Avery duduk dibelakangku dan Lily. Sial, rasanya aku ingin kabur saja.

"Darimana kalian mendapatkan teh itu?" Ucap Avery membuka obrolan.

"Oh ini? Professor Dumbledore yang memberikannya," jawab Lily.

Aku menyibukkan diri dengan membuka buku dan pura - pura mempelajari mantra yang ada di buku.

"Kamu serius sekali," ucap Avery.

"Y-ya begitulah," balasku tanpa membalikkan tubuhku.

Keringat mulai bercucuran di keningku.

"Kamu kenapa bisa keluar keringat begitu Amoretté? Disini kan dingin," ucap Lily dengan nada sedikit mengejek.

Molly terkekeh.

"Tunggu," Avery memegang pundakku dan memutar tubuhku. "Jubahmu? Ini jubah Hufflepuff,"

"Oh~ sepertinya Scamander memiliki tipe anak Hufflepuff," ucap murid lain mengkompor - kompori.

"Kamu baru beberapa hari disini Scamander~" murid lain ikut mengkompor - kompori.

"Diam," ucapku lalu menopang daguku dengan tanganku.

Punggungku terasa sakit, seperti ada benda tajam yang mengenai punggungku.

"Baiklah anak - anak," ucap professor Dumbledore. "Hari ini jadwal kita ada Duel!"

Aku mengangkat kepalaku. "Jadi, siapa yang mau maju duluan?"

"Saya Professor!" Ucapku dan Grisha berbarengan. Aku menatap Grisha, Grisha juga menatapku.

Damn it.

"Wah wah, sepertinya kita mulai dengan 2 gadis dari Gryffindor. Silahkan maju Nona Scamander dan Nona McLaggen,"

Professor Dumbledore mengubah ruangan menjadi suasana duel.

Aku melepas syal dan jubahku, lalu melemparnya ke arah lain.

Seluruh murid mundur kebelakang, menyisahkan aku dan Grisha di tengah ruangan.

"Let the match, begin!!"

"Expelliarmus!" Grisha mengayunkan tongkatnya ke arahku.

Aku menghindar dari serangannya. Berat juga mantra yang dia keluarkan. "Rictusempra!"

Grisha terkena sedikit seranganku, alhasil dia terasa geli dan tertawa terbahak - bahak.

Itu hanya sebentar, aku tau itu.

Grisha kembali fokus, terlihat dimatanya ada dendam yang sangat amat kuat.

Semoga aku selamat sampai akhir.

"Stupefy!!" Nah kan.

Aku menangkis serangan Grisha. Mengapa dia terus menerus mengeluarkana mantra berat, aku bisa terbunuh disini.

"Petrificus Totalus!!" Belum aku mengeluarkan mantra, Grisha sudah mengeluarkan mantra lain.

"Avis! Avifors! Reducto!!" Grisha terus menerus mengeluarkan mantra ke arahku.

Sedangkan aku? Berlari hampir mengelilingi kelas demi menghindari serangannya.

Memang terlihat bodoh, tapi-

"Avada-"

"Aqua Eructo!" Sebelum dia mengeluarkan manta yang semakin mengada - ngada, aku menyemprotnya dengan air.

Line Without a Hook || Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang