Diagon Alley

292 29 0
                                    

Author's Pov

"Hi, Halley!" Sambut Ron senang ketika Helio berada di depan rumahnya. "Akhirnya, kau datang ke sini. Harry bilang, kau tidak akan datang karena suatu hal."

"Ya..." Helio tersenyum. "Tadinya aku tidak bisa datang. Tapi, ternyata sekarang aku bisa ke sini."

"Ayo masuk. Aku bawakan tasmu." Ucap Ron yang mengambil tas Helio yang berada di lantai rumahnya. "Harry dan Hermione ada di atas. Kau bisa menyusul mereka."

Helio mengangguk, lalu berjalan mengikuti Ron ke dalam The Burrow. Helio menatap sekeliling, lalu duduk di salah satu sofa yang berada di ruang tamu.

"Oh? kenapa kau tidak ke atas saja?" Tanya Ron yang sudah berada di tangga.

"Aku di sini saja," Jawab Helio dengan sedikit tersenyum.

Ron sedikit merasa aneh dengan senyum Helio. Tapi, Ron tidak ingin memikirkannya. Ron hanya membalasnya dengan senyuman dan pergi menuju lantai atas.

Sembari menunggu Ron yang pergi ke atas, Helio menyandarkan dirinya ke sandaran sofa. Sepertinya dia sangatlah lelah akhir - akhir ini.

"Oh, Halley! senang bisa melihatmu di sini," Ucap Molly yang muncul dari dapur. Dia berjalan menghampiri Helio dengan cepat. "Kapan kau sampai? kenapa tidak bersamaan dengan Harry kemarin?"

"Harry sudah di sini sejak kemarin?" Tanya Helio yang bangun dari sandarannya.

Molly yang tadinya tersenyum langsung menatap Helio bingung. "Ya... Harry disini sejak kemarin."

Helio mengangkat kedua alisnya. "Oh, begitu."

"Sepertinya dia pergi dengan diam - diam, bukan?" Ujar Molly yang berusaha memperbaiki mood Helio. Sejak menyebut nama Harry, Helio terlihat kesal.

"Apa?... Helio? Merlin's beard, kenapa kau tidak mengatakannya padaku??" Terdengar suara Harry dari arah tangga. Sepertinya dia sedang berjalan menuruni tangga dengan terburu - buru.

Sesampainya di bawah, Harry yang terengah - engah menatap kaget Helio yang duduk di sofa dengan tatapan tajamnya. Harry menghela napas, merasa dirinya berada dalam masalah besar. "Hey...Halley."

"'Hey' katamu?" Balas Helio yang sekarang melipat kedua tangannya di depan dada. Dia menatap Harry kesal, seperti akan melemparnya dengan batu.

Harry menggaruk tengkuk belakangnya dengan gugup. "Um... apa kau marah denganku?"

"Menurutmu?" Tanya Helio balik dengan ketus. "Setelah melewati 'introgasi' selama 12 jam dan ditinggal tanpa kabar, aku baik - baik saja?"

"Oke, aku mengerti. Kau marah." Harry memijit pelipisnya. "Begini, bukannya Dumbledore sudah memberitahumu?"

"Memberitahu kalau kau akan pergi sebentar dan akan kembali pada malam hari?" Helio kembali mengangkat alisnya. "Well, itu yang Dumbledore katakan padaku."

Harry mengedipkan matanya beberapa kali saat mendengar ucapan Helio. "Kau...serius?"

"Kau kira aku berbohong dengan ekspresiku yang sudah seperti ini?" Helio menunjuk wajahnya sendiri. "Asal kau tau, aku hampir saja memberitahu ayah tentang semua ini."

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya Molly bingung yang ternyata belum pergi dari tempatnya sejak tadi. "Halley, apa yang kau akan beritahu kepada Sirius??"

Harry dan Helio saling menatap. Helio sedikit mengedikkan kepalanya, menyuruh Harry untuk menjawab pertanyaan Molly. Dia merasa sudah lelah dengan pertanyaan yang 'hampir sama' dengan pertanyaan ayahnya semalam.

Line Without a Hook || Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang