XX - XX - 1979
Author's Pov
"Amoretté, jangan lupa dengan topimu!" Seru Tina sambil berjalan cepat. Dia membawa sebuah topi fedora berwarna biru tua.
Amoretté yang sedang memakai sepatunya sambil mengunyah roti tawarnya pun melirik Tina. "Tidak perlu bu. Aku bukan anggota inti kemetrian."
"Walau begitu, tetaplah bawa topimu. Ibu dengar ada salah satu pimpinanmu yang menyebalkan." Ucap Tina sambil memerhatikan Amoretté yang masih sibuk dengan sepatunya.
"Biarkan saja, lagi pula Lily dan teman - temanku yang lainnya juga jarang memakai topi." Balas Amoretté.
Tina pun menghela napas. "Yaudah. Awas saja ya, kamu dapat surat peringatan dari kementrian."
Amoretté terkekeh. "Tidak mungkin. Oh ya, hari ini aku pulang agak malam ya, soalnya Lela dan Draion mengajakku bertemu."
"Oh? kedua temanmu yang dari Amerika itu?" Tanya Tina.
Amoretté mengangguk. "Sepertinya mereka sedang ditugaskan oleh MACUSA ke sini."
"Baiklah. Kalau bisa, bawakan kue cinnamon kesukaan ayahmu ya." Pinta Tina.
"Alright. Kalau begitu, aku pergi dulu." Pamit Amoretté lalu pergi keluar dari rumah.
Tina pun mengkerutkan dahinya bingung, lalu berjalan keluar rumahnya. "Amoretté, kau tidak memakai portkey??"
"Aku mau naik bus!" Seru Amoretté balik tanpa membalikkan tubuhnya.
Tina pun menghela napas sambil tersenyum ketika melihat anak gadisnya itu berlari sambil menikmati suasana perkarangan rumah.
"Ada - ada saja." Gumam Tina lalu berjalan masuk ke dalam rumah.
Sudah dua tahun semenjak kelulusannya dari Hogwarts dan sudah dua tahun juga semenjak pernikahan James dan Lily.
Dan, sudah dua tahun juga Amoretté bekerja bersama kementrian.
Semakin lama, Amoretté semakin disibukan dengan pekerjaannya. Kadang - kadang dia hanya perlu melakukan beberapa hal, kadang juga dia diberikan tugas yang sangat banyak.
Tapi, Amoretté lumayan menikmati pekerjaannya walau harus duduk dari pagi hingga sore.
Atau berlari mengejar kereta pembawa surat yang berjalan dua kali lebih cepat dengannya.
"Good morning, miss. Kemana tujuanmu?" Tanya supir bus sambil membuka pintu bus.
Amoretté berjalan masuk sambil tersenyum padanya. "Um, Whitehall please."
Si supir itu terlihat bingung, lalu mengangguk. "Alright. Get in."
Amoretté berjalan menaiki sedikit tangga menuju bagian dalam bus. Lalu, dia duduk di barusan kedua dan kursi di yang berada di sebelah jendela.
Tidak lama kemudian, bus melaju.
Amoretté pun memandangi pemandangan kota London yang sudah banyak berubah itu.
Bangunan - bangunan yang mulai berubah menjadi lebih modern, dan lebih banyak toko serta penerangan.
"Masih lebih tradisional dari pada New York." Batinnya.
Beberapa bulan lalu, Amoretté sempat pergi ke Amerika karena diundang sebagai pembicara oleh MACUSA.
Tentunya tawaran itu tidak dia tolak, karena Amoretté juga penasaran dengan perkembangan kota New York.
Dan dia benar - benar terkejut begitu sampai di New York.
Gedung - gedung menjadi lebih tinggi dari yang kira, orang - orang yang mulai berpergian dengan mobil - mobil mewah, dan banyak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Without a Hook || Tom Riddle
Fanfiction"Kami tau ini bukan pilihan yang mudah untukmu Amoretté, tapi kau harus memilih. Egois atau melepaskannya." Amoretté Scamander datang ke Hogwarts pada pertengahan tahun ke empatnya. Beberapa jam setelah kedatangannya berlangsung normal, hingga saat...