Worried

689 105 6
                                    

Author's Pov

"Aku akan menunggumu, Mrs. Riddle."

Ucapan itu kembali terulang di kepala Amoretté.

Amoretté berjalan menyusuri trotoar dengan tatapan kosong, memikirkan tentang ucapan Tom.

Kalau bisa, dia ingin sekali menerima tawaran itu tanpa pikir panjang.

Tapi, dia tetap memikirkan tentang Helio. Bagaimana dengannya?

"Apa aku mengajaknya saja?" Gumam Amoretté. "Ah, tidak. Bisa terjadi masalah yang lebih buruk kalau aku membawanya. Lagi pula... memangnya Tom ingin menerimanya?"

Amoretté mengusap kasar rambutnya. Dia pun menghela napas, lalu duduk di bangku yang kebetulan berada di sebelahnya.

Amoretté belum ingin pulang ke rumah, karena dia masih mendiami Sirius, dan masih bingung dengan ucapan Tom.

"Kalau aku menerimanya, bagaimana dengan The Order? aku harus bagaimana?" Batinnya. "Ah, apa lebih baik aku memberitau Professor Dumbledore tentang hal ini?"

"Tidak, tidak. Bisa - bisa Tom langsung mengadakan perang."

"Tapi, aku butuh bantuan."

"Tapi, tidak bisa melalui Dumbledore,"

Amoretté menghela napas kasar, lalu mengusap wajahnya. "Sial, apa - apaan ini."

Setelah belasan tahun tidak bertemu, tiba - tiba saja Tom muncul di depannya. Tentunya hal itu sangat membuat Amoretté bingung, dia tidak tau harus apa.

Jika saja dulu dia menolak Sirius, mungkin ini akan lebih mudah untuknya. Dan tentunya menolak dibentuknya The Order.

"Apa aku meminta bantuan paman Theseus saja?" Batin Amoretté. "Hah, sepertinya itu juga bukan ide yang bagus."

Amoretté melanjutkan langkahnya menuju rumah, walau sebenarnya dia tidak ingin kembali ke rumah sekarang.

Bisa saja dia kembali ke rumah kedua orang tuanya, tapi dia tidak ingin membuat Newt dan Tina khawatir akan hal itu.

"...Apa yang harus kulakukan?"

•••

"Hey, kau benar - benar kurang ajar ya." Ucap Remus kesal.

Sirius yang sedang memindahkan sebuah lemari menatapnya. "Apa?"

"Bisa - bisanya aku jauh - jauh datang ke sini hanya untuk membantumu merapikan rumah??" Lanjut Remus yang semakin kesal.

"Ya... memangnya kenapa?" Tanya Sirius. "Bukannya seru?"

"Seru katamu? lebih baik aku menjadi Werewolf dan berkeliaran di malam hari." Balas Remus sambil mengeringkan sebuah piring dengan kain lap.

"Lalu, setelah itu kau ditangkap oleh bagian penjaga Werewolf." Sambung Sirius yang sedang merapikan kursi ruang makan.

Remus memutar bola matanya, lalu kembali fokus pada kegiatannya di tempat cuci piring.

Setelah berdiskusi dengan Harry dan Helio, Sirius memutuskan untuk membuah makan malam kesukaan Amoretté, serta merapihkan seisi rumah sebagai permintaan maaf.

Semoga saja dia dimaafkan.

"Harry, Harry!" Panggil Helio dari lantai atas.

Harry yang sedang merapikan barang - barang berdebu yang berada di samping tangga menengok. "Ada apa?"

"Up here!" Ajak Helio. "Aku menemukan sesuatu. Kau akan menyukainya."

"Wait," Balas Harry lalu menaruh sebuah vas bunga dan berjalan ke tempat Helio. "Apa yang kau temukan?"

Line Without a Hook || Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang