Amoretté's Pov
"Kalian bisa menggunakan ini?" Tanyaku sambil menunjuk bola kristal yang ada di depanku.
"Itu rumit, lebih baik kalau tidak tau jangan menyentuhnya." Balas Lily.
"Tapi aku penasaran," balasku.
"Jangan." Cegah Lily.
Aku membuka buku ramalan, mencoba mencari tentang bola kristal itu.
"Aha, ini dia." Ucapku kembali fokus ke bola kristal itu.
Di buku tertulis teknik menatap bola kristal harus fokus dan benar - benar tenang. Oke, kucoba.
Perlahan, aku menatap bola kristal itu dengan serius. Tapi usahaku digagalkan oleh Lily yang menepuk dahiku dengan gulungan kertas.
"Lily! Aku sedang mencoba meramal!" Ucapku kesal.
"Jangan aneh - aneh, toh kita belajar tentang ramalan cangkir hari ini, bukan bola kristal." Ucap Lily uang melipat tangannya di depan dada.
Aku mendengus. "Tidak ada salahnya aku mencoba,"
"Lily benar Amoretté. Tahun lalu seorang Slytherin mencoba untuk menatap bola kristal itu, tapi bola itu malah meledak dan dia harus dibawa ke St. Mungo's." Ucap Alice.
Aku membulatkan mataku. "Lalu bagaimana nasibnya sekarang?"
"Entahlah, ada yang bilang di pindah dari Hogwarts." Jawab Alice.
"Wow, untung tadi kamu menghentikanku." Ucapku.
"Sudah kubilang kan," balas Lily.
"Hey," ucap Tom yang tiba - tiba sudah berdiri di belakang Alice. Alice sedikit tersentak mendengar suara Tom.
"Hey," balasku yang diringi dengan senyuman.
"Kelas ramalan sudah selesai, kamu mau jalan - jalan?" Ajak Tom.
"Sudah selesai? Tidak terasa," ucapku sambil berdiri lalu menghampiri Tom.
"Kamu terlalu banyak berbincang pada temanku." Balas Tom.
Aku melihat sekitar, banyak murid yang menatap kami dan ada juga yang berbisik.
Oho, ini akan menjadi gosip satu sekolah.
"Yasudah ayo." Ucap Tom.
Aku mengangguk dan mengikutinya dari belakang.
Tapi sebelum keluar kelas ramalan, aku menyempatkan diri untuk berpamitan pada Lily dan Alice.
Saat sampai di depan tangga kelas- ugh, aku benar - benar malas.
"Kenapa?" Tanya Tom.
"Aku malas," jawabku.
Tom menatapku bingung. "Malas apa?"
"Turun tangga," ucapku sambil tersenyum jengkel.
Tom tertawa kecil, lalu dia malah berjongkok dan menyodorkan punggungnya.
"Naik," ucapnya.
"Hah?" Ucapku masih belum tersambung.
"Naik ke punggungku. Aku akan menggendongmu," Ucap Tom.
Aku tersenyum lalu naik kepunggung Tom dan melingkarkan tanganku di lehernya.
Sebelum berjalan, Tom sempat mengusap tanganku lalu berjalan menuruni tangga.
Tercium bau Bourbon Butterscotch dari tubuhnya, dia suka wangi yang seperti ini ternyata.
"Kamu pakai parfum?" Tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Without a Hook || Tom Riddle
Fanfiction"Kami tau ini bukan pilihan yang mudah untukmu Amoretté, tapi kau harus memilih. Egois atau melepaskannya." Amoretté Scamander datang ke Hogwarts pada pertengahan tahun ke empatnya. Beberapa jam setelah kedatangannya berlangsung normal, hingga saat...