Author's Pov
"Ugh benar - benar si Severus itu! sudah bagus aku mau menolongnya!" Gerutu Lily sambil berjalan meninggalkan danau hitam.
Amoretté berusaha menyamakan langkahnya dengan Lily. "Hey, hey, memangnya apa yang dia katakan sampai kau marah sekali seperti ini??"
Lily menghentikan langkahnya, lalu menatap Amoretté. "Dia menyebutku Mud Blood,"
Amoretté menaikan alisnya. "Apa dia sungguh - sungguh mengatakannya?"
"Tentu saja Amoretté! kupikir dia berbeda dengan murid Slytherin lainnya, ternyata sama saja." Ucap Lily yang mulai berjalan lagi dengan kesal.
"Mungkin dia mengatakannya karena kesal Lily," Ucap Amoretté yang berusaha menyamakan langkahnya dengan langkah Lily yang begitu cepat. "Dia kesal karena James menganggunya."
Lily terdiam. "Ah sudahlah. Dia sudah menyebutku begitu,"
Lily pun berjalan meninggalkan Amoretté. Amoretté kembali mengejar Lily. "Lily! hey dengarkan dulu! Jangan asal menyimpulkan, kau belum mendengar penjelasan dari Severus!"
"Aku tidak butuh!" balas Lily yang masih melanjutkan langkahnya dengan cepat.
Mereka berjalan menuju kastil bagian timur, pasti Lily akan pergi ke perpustakaan.
"Lily!" panggil Amoretté. "Lily Evans!!"
"What?!" ucap Lily yang akhirnya membalikan tubuhnya.
Tanpa basa basi Amoretté langsung menarik tangan Lily untuk pergi bertemu dengan Severus. "Ayo, dengarkan, penjelasan, Severus."
"Tidak." Balas Lily. "Aku tidak mau!"
"Ayolah Lily, aku yakin dia tidak sungguh - sungguh mengatakannya." Bujuk Amoretté.
"Kau tau apa tentangnya Amor," ucap Lily.
"Kalian bedua adalah temanku. Berbaikkan lah," Ucap Amoretté yang masih berusaha menarik Lily.
"Tidak!"
"Ayo!"
"Amoretté Scamander!"
"Lily Evans!"
"Ah, ternyata kalian berdua di sini, Nona Evans dan Nona Scamander." ucap Professor Slughorn sambil tersenyum ramah ke pada mereka berdua.
Amoretté dan Lily saling bertatapan dengan posisi mereka yang sudah siap untuk saling menjambak rambut satu sama lain.
Mereka langsung berubah posisi mereka menjadi rapih dan tersenyum ke pada Professor Slughorn. "Halo Professor,"
"Senang sekali melihat keakraban kalian," Professor Slughorn tertawa. "Oh ya, malam ini saya akan mengadakan pesta makan malam. Hanya murid - murid pilihan yang dapat itu, kalian termasuk."
Amoretté menaikan alisnya, tidak menyangka kalau dia termasuk dalam daftar murid terbaik menurut Professor Slughorn.
"Kami sungguh merasa terhormat professor," Ucap Lily.
"Aih, justru saya merasa senang jika kalian berdua bisa datang." ucap Professor Slughorn. "Kalau begitu, saya pergi dulu. Sampai bertemu nanti malam nona - nona."
"Sampai jumpa professor," ucap Amoretté dan lily dengan sedikit menundukan kepala mereka saat Professor Slughorn berjalan melewati mereka.
"Kau dengar itu? Kita termasuk ke dalam daftar murid terbaik!" Ucap Amoretté bangga.
"Menurut Professor Slughorn," Balas Lily. "Dimata professor lainnya kau hanya gadis yang hobi membuat onar bersama Remus."
"Kau melukai perasaanku Nona Evans," ucap Amoretté sambil memasang ekspresi pura - pura sedih dan mengelap air mata palsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Without a Hook || Tom Riddle
Fanfiction"Kami tau ini bukan pilihan yang mudah untukmu Amoretté, tapi kau harus memilih. Egois atau melepaskannya." Amoretté Scamander datang ke Hogwarts pada pertengahan tahun ke empatnya. Beberapa jam setelah kedatangannya berlangsung normal, hingga saat...