A Father and His Daughter

725 124 0
                                    

Author's Pov

"Kau mau tanbah lagi?" Tanya Tina sambil mengangkat piring kotor miliknya dan Newt.

Amoretté menggeleng. "Tidak, aku kenyang."

"Baiklah," Tina berjalan menuju tempat cuci piring.

Newt yang sedang minum memerhatikan putrinya yang sejak makan tadi melamun. Entah apa yang dia pikirkan.

"Amor?" Panggil Newt. "Amoretté?"

"Hm?" Balas Amoretté dengan sedikit tersentak. "Apa ada ayah?"

"Kau melamun terus dari tadi. Ada apa?" Tanya Newt khawatir.

Amoretté tersenyum lalu menggeleng. "Aku baik - baik saja,"

"Kau yakin?" Tanya Newt lagi.

Amoretté mengangguk. "Iya, aku ke kamar dulu."

Amoretté pun berjalan meninggalkan Newt dan Tina menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, Amoretté langsung merebahkan dirinya di ranjang.

Dia menatap langit - langit kamarnya, lalu dia tertuju dengan tas yang berisi 'barang - barang penting' yang dititipkan padanya.

Amoretté bangun dari rajangnya lalu mengambil tas itu.

Membukanya, dan mengambil diadem yang memiliki permata biru itu.

Amoretté melihat sekitar, memastikan Riddle tidak ada disekitarnya lalu mematuknya tanpa perasaan.

Amoretté memasang diadem itu di kepalanya, lalu bercermin.

"Berat," ucapnya. Lalu dia mengambil liontin Salazar Slytherin dan memakainya.

"Bagaimana orang - orang memakai benda seberat ini?" Ucanya sambil buru - buru melepas diadem dan liontin itu.

Amoretté memasukan liontin itu ke dalam tas, tapi dia tetap memegang diadem itu.

"Hm, ini punya siapa dan untuk apa ini diberikan padaku?" Ucap Amoretté sambil memutar diadem itu dengan bingung.

"Kalau liontin punya Slytherin, berarti ini- tunggu sebentar-" Amoretté berjalan menuju rak bukunya.

Dia mengambil buku tentang sejarah Hogwarts, lalu membukanya.

"Diadem, diadem, seingatku aku pernah membaca tentang sebuah diadem." Ucap Amoretté sambil membuka lembaran buku itu dengan cepat.

Hingga Akhirnya dia sampai pada bagian yang dia cari.

"Ini dia, diadem...Ravenclaw?" Ucapnya bingung. Amoretté kembali membaca sejarah diadem itu, lalu menutup buku itu setelah membacanya.

"...aku tidak percaya bisa memegang diadem ini," ucap Amoretté agak bangga. "Tapi ini asli atau tidak? Apa harus kubawa ke toko emas untuk membuktikan-"

"Amoretté?" Ucap Newt dari luar kamar Amoretté. "Ayah boleh masuk?"

"Tunggu!" Amoretté buru - buru menaruh buku itu dan memasukan diadem itu ke dalam tas.

Setelah itu dia menendang tas itu masuk ke dalam bawah kasurnya. "Alright, ayah boleh masuk sekarang!"

Newt pun langsung membuka pintu kamar Amoretté dan menaiki tangga. "Apa yang sedang kau lakukan?"

"Tidak hanya- mencari buku," Ucap Amoretté sambil pura - pura mencari buku.

Newt mengangguk. "Apa ayah menganggu?"

"Tidak, tidak sama sekali. Ada apa?" Tanya Amoretté sambil mengambil buku tentang naga.

Newt mengangguk, lalu duduk di ranjang Amoretté. "Kau pasti kaget karena ayah dan ibu yang tiba - tiba memaksamu pulang,"

Line Without a Hook || Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang