Author's Pov
Amoretté menatap bingung kedua ranjang yang berada di depannya. Ada apa dengan Harry dan Helio hingga mereka tidak pulang semalam?
"Padahal aku menunggu mereka untuk mengunjungi Avery bersama." Batin Amoretté lalu menghela napas.
Amoretté membalikan tubuhnya, lalu memakai coat nya.
"Merlin, ternyata kau di sini rupanya." Ucap Sirius yang berjalan masuk ke dalam kamar Helio dan Harry.
Amoretté menatapnya. "Kenapa?"
"Hm, bukan apa - apa. Aku hanya mencarimu." Jawab Sirius lalu mengusap dagunya.
Amoretté tersenyum ketika melihat wajah Sirius. "Kau mencukur kumismu?"
"Mau bagaimana lagi? istriku ini tidak ingin aku menciumnya jika aku masih memiliki kumis." Ujar Sirius.
Amoretté tertawa, lalu meraih pundak Sirius dan mencium pipi kirinya. "Aku pergi dulu,"
Amoretté langsung bergegas pergi keluar dari kamar, tapi Sirius menahan lengannya.
"Ada apa-"
Belum selesai Amoretté menjawab, Sirius sudah menciumnya.
Setelah itu, Sirius tersenyum pada Amoretté. "Hati - hati di jalan."
Amoretté membalas senyumannya. "Jangan membuat kekacauan selagi aku pergi."
Sirius mendengus. "Tidak akan."
Amoretté kembali tertawa, lalu pergi dengan menggunakan portkey.
Tidak perlu lama untuknya sampai di pemakaman keluarga Avery. Hari itu, langit cukup cerah, membuat perasaan Amoretté sedikit lebih tenang.
Amoretté berhenti di salah toko bunga yang berada tidak jauh dari pintu tempat pemakaman.
"Permisi," Ucapnya.
Seorang wanita paruh baya yang sedang merangkai bucket bunga menatapnya. "Oh, good morning ma'am. What can I help you with?"
"Um, bunga daisy dan salvia, please." Jawab Amoretté.
Wanita itu mengangguk, lalu berjalan ke sebuah vas bunga yang berada di sebelahnya.
"Mengunjungi salah satu keluargamu?" Tanyanya sambil mengambil beberapa tangkai bunga daisy.
"Iya," Balas Amoretté singkat.
"Hm, kau seorang penyihir?" Tanya wanita itu lagi yang membuat Amoretté terkejut.
"O-oh, aku..." Amoretté mengusap tengkuknya dengan gugup.
"Tenang saja, aku tau orang - orang yang dimakamkan di sini ada penyihir." Lanjut wanita itu. "Aku seorang Squib."
"Oh," Jawab Amoretté lega. "Kukira kau seorang... Muggle,"
Wanita itu menghela napas. "Yah... sebenarnya kedua hal itu sama saja sih."
"Oh my, sepertinya aku menyakiti perasaannya." Batin Amoretté.
"Kau sering datang ke sini ya?" Tanya wanita itu lagi sambil merangkai bunga pilihan Amoretté. "Aku sering melihatmu."
Amoretté hanya membalasnya dengan anggukan pelan.
Mereka berdua pun terdiam.
Amoretté memutuskan untuk berjalan mengelilingi toko, melihat - lihat jenis - jenis bunga yang berada di sana.
Dari banyaknya bunga yang ada, Amoretté berhenti di dalam satu vas yang berlabel 'Lily'.
Amoretté memerhatikan bunga itu, lalu melirik bunga yang berada di sebelahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Line Without a Hook || Tom Riddle
Fanfiction"Kami tau ini bukan pilihan yang mudah untukmu Amoretté, tapi kau harus memilih. Egois atau melepaskannya." Amoretté Scamander datang ke Hogwarts pada pertengahan tahun ke empatnya. Beberapa jam setelah kedatangannya berlangsung normal, hingga saat...