Author's Pov
Siang hari di kota London, semua orang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing - masing. Mereka hanya mementingkan pekerjaan mereka saja, tanpa melihat sekitar. Tanpa mereka sadari, langit yang awalnya cerah berubah menjadi gelap.
Awalnya, mereka tetap tidak peduli dan hanya menganggap akan terjadi hujan. Tapi, beberapa orang mulai menyadari adanya keanehan. Awan yang sudah berwarna abu - abu itu bergerak sangat cepat, seperti membentuk sesuatu.
Beberapa orang yang bekerja di lantai atas gedung - gedung mulai kebingungan dengan fenomena tersebut. Tidak biasanya awan - awan tersebut bergerak sangatlah cepat.
Hingga akhirnya, awan itu membentuk sebuah tengkorak raksasa. Walau hanya sesaat, tiba - tiba 3 kelebatan berwarna hitam pekat muncul dari awan berbentuk raksasa itu.
Kelebatan hitam itu langsung bergerak menuju kota London, tapi tidak berhenti di sana. Mereka bergerak mengelilingi kota London, seperti sedang mencari sesuatu. Butuh beberapa saat sampai akhirnya para kelebatan itu masuk ke sebuah toko Leaky Cauldron. Dengan cepatnya, mereka menembus dinding batu bata dan langsung bergerak masuk ke Diagon Alley.
Sesampainya di Diagon Alley, mereka bergerak menuju satu toko. Sebuah toko pembuat tongkat sihir terkenal, Ollivander. Mereka langsung masuk dan mengacak - acak toko. merusak tongkat - tongkat sihir, menjatuhkan lemari, serta memecahkan kaca - kaca yang ada.
Setelah puas, mereka bertiga merubah wujud mereka kembali menjadi manusia. Dua orang yang memakai jubah hitam serta topeng silver, dan seorang werewolf. Werewolf yang bernama Fenrir Greyback itu menyeringai. Dia segera menarik seorang pria tua yang tidak lain adalah pemilik toko tersebut, Garrick Ollivander.
Setelah mendapatkan Ollivander, mereka segera pergi dari Diagon Alley. Tapi, mereka belum puas. Mereka kembali menuju kota London, lebih tepatnya ke arah sebuah jembatan besar yang berada di atas Sungai Thames.
Dengan kejamnya, mereka mulai merusak jembatan yang bernama Jembatan Milenium. Memutus tali - tali yang menahan jembatan pada bagian bawah, serta material lainnya yang berfungsi sebagai penyangga jembatan. Para Muggle yang sedang berjalan di jembatan itu mulai merasakan guncangan yang amat kencang. Beberapa dari mereka mulai panik, tapi tidak bergerak dari posisi mereka. Hingga, saat ujung jembatan mulai terjatuh ke sungai, mereka mulai berlari dan berusaha menyelamatkan diri mereka masing - masing.
Hampir semua orang yang berada di jembatan itu berhasil sampai di ujung jembatan. Sampai akhirnya, jembatan itu bergerak seperti ombak, dan akhirnya jatuh ke Sungai Thames.
...
"Selamat datang," Sambut seorang gadis berambut keriting sambil tersenyum ke arah Helio dan Harry yang sedang berjalan memasuki toko.
Harry membalas senyum gadis itu, sedangkan Helio malah sibuk dengan memperhatikan sekeliling. Ini pertama kali baginya untuk datang ke kafe yang berada di stasiun bawah tanah.
"Kau ingin duduk di mana?" Tanya Harry pada Helio.
Helio yang masih melihat sekitar melirik Harry, lalu mengedikkan dagunya ke arah sebuah kursi yang berada di dekat jendela. "Bagaimana kalau di sana?"
Harry mengangguk pelan. "Baiklah,"
Mereka berdua pun berjalan menuju kursi yang dimaksud Helio, lalu duduk berhadapan. Helio menaruh sebuah buku yang dia bawa di meja, lalu mulai memperhatikan pemandangan stasiun bawah tanah yang berada di sebelahnya. Sedangkan Harry hanya membaca menu yang berada di depannya.
Setelah merasa bosan berada di rumah, Harry memutuskan untuk pergi ke stasiun bawah tanah untuk bersantai. Tapi, Helio juga ingin ikut dengannya. Dia tidak ingin ditinggal berdua dengan Sirius yang pastinya akan bertanya - tanya tentang Amoretté dan hal itu pasti akan membuat dirinya membocorkan semua rahasia yang sudah ia jaga bersama Harry. Mau tidak mau pun, mereka berdua pergi bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Without a Hook || Tom Riddle
Fanfiction"Kami tau ini bukan pilihan yang mudah untukmu Amoretté, tapi kau harus memilih. Egois atau melepaskannya." Amoretté Scamander datang ke Hogwarts pada pertengahan tahun ke empatnya. Beberapa jam setelah kedatangannya berlangsung normal, hingga saat...