Author's Pov
"Dudley, cepat masuk ke dalam!" Seru Vernon pada putranya yang sedang memainkan semprotan rumput di halaman belakang rumah mereka.
Anak laki - laki yang bernama Dudley itu membalikkan tubuhnya. "Nanti dulu, ayah. Hari ini panas sekali!"
"Yasudah, kalau kau udah selesai, cepat masuk ke dalam dan berganti pakaian!" Seru Vernon lagi.
Dudley tidak membalasnya, dia kembali sibuk bermain keran air.
Vernon menggelengkan kepalanya, lalu masuk ke dalam rumah. Dia menghampiri istrinya yang sedang memasak.
"Kau sudah ambil koran hari ini?" Tanya Vernon lalu menyambar secangkir kopi yang ada di meja.
Petunia yang sedang memasak pun meliriknya. "Sudah. Kuletakkan di tangga."
"Kenapa tidak kau bawa ke sini?" Tanya Vernon lagi.
"Aku buru - buru. Dudley tiba - tiba berteriak karena ingin dibuatkan sarapan." Jawab Petunia.
Vernon mengangguk, lalu menyeruput kopinya. "Baiklah, kalau begitu aku akan mengambilnya."
Setelah puas meminum kopinya, Vernon berjalan menuju tangga.
Dia melihat ke sana kemari, mencari koran. Untungnya, koran itu berhasil dia temukan di selipan tangga. Sepertinya tertiup angin saat Petunia mengaruhnya.
Vernon pun mengambil koran itu, lalu membolak balikkan koran itu untuk membaca berita apa yang ada hari ini.
Tapi saat dia beranjak kembalu menuju dapur, pintu rumahnya diketuk.
Vernon mengkerutkan dahinya bingung, siapa yang bertamu pagi - pagi begini?
Vernon pun menghampiri pintu rumahnya, lalu membukanya sedikit.
"Ya?" Ucap Vernon sambil mengintip dari balik pintu.
Terlihat seorang wanita dan pria yang berdiri berdampingan. Mereka berdua memakai pakaian rapih, berbeda dengan Vernon yang masih mengenakan baju tidurnya.
Dan, mereka adalah Amoretté dan Sirius.
"Apa benar ini rumah Vernon Dursley?" Tanya Sirius.
Vernon mengangguk pelan. "Iya. Kalian ada perlu apa?"
"Ada beberapa hal yang harus kami tanyakan padamu." Balas Amoretté. "Bisa biarkan kita masuk?"
"Um, silahkan." Balas Vernon lalu membuka pintu lebih lebar untuk Amoretté dan Sirius.
Vernon pun mengajak mereka untuk pergi menuju ruang tamu. Petunia menatap bingung kedua orang yang dia tidak kenal itu.
Setelah Amoretté dan Sirius duduk di ruang tamu, Vernon izin pergi menuju dapur untuk bicara dengan Petunia.
Petunia yang dapat melihat siluet orang - orang yang berada di ruang tamu pun merasa bingung.
"Vernon, siapa mereka?" Tanya Petunia bingung.
Vernon mengangkat kedua pundaknya. "Aku juga tidak tau. Mereka tidak bilang apa - apa."
"Kau bagaimana, mengizinkan orang asing untuk masuk ke dalam rumah." Balas Petunia. "Sudahlah, suruh mereka pulang saja."
"Petunia, bagaimana kalau mereka akan menawarkan saham perusahaan? ini kesempatan yang bagus." Ucap Vernon. "Kau lihat laki - laki itu kan?"
Petunia memundurkan beberapa langkahnya dan menatap ke arah ruang tamu. "Dia? yang memakai jas maroon?"
Vernon mengangguk. "Dia terlihat seperti orang kaya kan?"
Petunia mengangguk ragu. "Iya...?"
"Nah," Vernon menepuk kedua tangannya. "Mungkin saja dia pemilik perusahaan yang menjadi saingan perusahaanku. Dia pasti memintaku bekerja dengannya karena kinerja kerjaku yang baik. Dan, gajinya juga pasti sangatlah besar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Without a Hook || Tom Riddle
Hayran Kurgu"Kami tau ini bukan pilihan yang mudah untukmu Amoretté, tapi kau harus memilih. Egois atau melepaskannya." Amoretté Scamander datang ke Hogwarts pada pertengahan tahun ke empatnya. Beberapa jam setelah kedatangannya berlangsung normal, hingga saat...