102

408 69 29
                                    

Saat ini mereka sudah berada di taman tempat mereka piknik, semuanya terlihat menikmati makanan masing masing, tidak terkecuali Yeonjun yang dipijiti Soobin karena badannya pegel pegel semua.

"Besok kita mau kemana lagi?" tanya Jin pada Namjoon.

"Pantai?" tanya Namjoon penuh dengan harap.

"Kemarin kan lo sama gue udah kepantai." ucap Jin.

"Kan cuma kita Hyung, yang lain kan gak ikut." ucap Namjoon. Jin mengangguk.

"Besok mau ke pantai gak?" tanya Jin.

"MAU DONG!" Teriak mereka semua.

"Okelah.. Besok kita ke Pantai." ucap Jin diangguki yang lain.

"O iya, Yeonjun udah enakan belum itu?" tanya Jin. Yeonjun hanya mengangguk saja.

"Makanya jangan berantakin barang, hari ini mood gue masih baik, jadi lo gak gue suruh muterin taman." ucap Jin. Yeonjun hanya menyengir.

"Sekarang makan yang banyak, terus nanti bantuin Soobin beresin kamar." ucap Hoseok.

"Siap Hyung." ucap Yeonjun lalu tersenyum.

————

"Hyung, aku ingin makan." ucap Jimin. Dia bilang seperti itu tapi tubuhnya masih berselimut, entah kenapa dia malas untuk bangun.

"Ya makan." jawab Yoongi tanpa mengalihkan pandangannya dari Handphone.

"Males gerakk." ucap Jimin dan semakin menutupi tubuhnya dengan selimut, sekarang Jimin sudah seperti kepompong.

Persahabatan bagai kepompong~

"Apa susahnya sih jalan, tinggal jalan." ucap Yoongi. Jimin cemberut.

"Bantuin bangun Hyung, aku kecekik selimut." ucap Jimin, dia menggeliat berusaha mengeluarkan tubuhnya dari selimut itu.

Yoongi bangun dan menjatuhkan tubuh Jimin ke lantai hingga dia terguling guling, beruntung lantai mereka ada karpetnya, cukup tebal juga.

"udah kelepas kan, sana makan, ganggu aja lo." ucap Yoongi terus kembali ke kasurnya dan menatap Handphonenya  lagi.

"Ih.. Hyung kejam." ucap Jimin. 5 menit dia berada di posisi yang sama, akhirnya dia berdiri dan menata kembali selimutnya di kasur.

"Ayo ke bawah Hyung." ajak Jimin.

"Bawain gue roti sama susu aja Jim." jawab Yoongi.

"Kenapa gak ikut?" tanya Jimin.

"Mager."










Sabar... Hyung sendiri ini-Jimin:)

————

"Wahh.. Kalian sudah menyelesaikan editannya." ucap pak Lee bangga, dia menerima flashdisk dengan senang hati.

"Semoga menang ya pak." ucap Namjoon. Lee Hyun menepuk bahu orang yang lebih tinggi darinya itu:)

"Pasti kalian menang, bapak yakin itu." ucap Pak Lee. Namjoon tersenyum.

"Baik, saya permisi dulu ya pak." ucap Namjoon. Setelah itu dia berjalan pergi dari kamar gurunya itu.

"Hyung." panggil Jungkook dari balik tembok, sepertinya sedari tadi dia menguping.

"Gak makan lo, udah waktunya makan malam ini." ucap Namjoon.

"Sama Hyung aja." ucap Jungkook. Namjoon mengangguk, mereka oun berjalan menuju ruang makan.

"Maaf ya Hyung, gue malah sakit kemarin, jadi gak ikut bantuin banyak." ucap Jungkook lalu menunduk.

"Kenapa harus minta maaf, editan lo itu udah mendekati sempurna, gue sama Yoongi Hyung aja cuma nambahin beberapa hal dan selesai dengan gampang, itu semua berkat lo Jung." ucap Namjoon. Jungkook menatap Namjoon dengan tatapan berbinar.

"Tapi selalu diinget, kalau ngelakuin sesuatu dipikir dulu, jangan dipaksain juga, jangan sampai sakit lagi." ucap Namjoon. Jungkook mengangguk lucu.

Namjoon gemas, dia mengusak rambut Jungkook, tak terasa ruang makan semakin dekat, keadaannya agak sepi makan malam sudah terlewat, beruntung masih ada makanan walaupun tinggal sedikit.

"Hyung, makasih ya." ucap Jungkook tiba tiba saat mereka sedang makan.

"Makasih untuk?" tanya Namjoon.

"Gak tahu, pengen ngucapin makasih aja." ucap Jungkook. Namjoon kembali gemas dan kembali mengusak rambut Jungkook.

"Hyung, itu tangan kan bekas nyomot tulang ikan, rambutku jadi bau ikan bakar kan." teriak Jungkook bar bar.




# Bersambung.

Hai.. Maaf ya aku lama banget upnya.. kan mampir ku gak kesini aja. Heheheheh...

akhir akhir ini pun aku gak bisa terlalu mikir cerita, biasanya aku bisa bikin satu part gak ada satu jam, sekarang 2 jam aja belum jadi jadi.. Entah kenapa aku lagi banyak pikiran banget sekarang.

Entah lah.. mungkin aku stress, atau bahkan depresi, aku gak tahu. Emosiku juga gak terlalu bisa dikontrol, dan kadang kadang aku nangis tanpa sebab.

Kadang kadang aku mikir. 'kalau boleh aku pergi sekarang, aku ingin sekali pergi.' tapi banyak hal yang bikin aku bertahan.

Termasuk kalian, nanti kalau aku gak up kalian koar koar kan repot.😂

Aku nyoba buat kelihatan baik baik aja di hadapan temen temenku, aku nyoba buat kelihatan gak ada masalah, padahal banyak banget masalah yang mungkin lebih baik ku pendem aja ya.😂

Aku selalu bilang ke temenku."Sabar, sabar, orang sabar disayang Allah" tapi aku malah gak sabar sendiri.

Saat temenku bilang."aku nyerah" aku bilang "jangan nyerah dulu, masih diberi hidup malah pengen mati" tapi entah kenapa kadang aku juga berpikiran yang sama kayak temenku.

Saat drop gini aku suka dengerin lagu, apalagi Love Myself.. Tapi.. aku nyoba, aku selalu bilang I love myself, i love myself, i love myself, tapi ternyata aku sama sekali belum mencintainya.

Disaat aku ingin mencintai diriku sendiri, ada aja hal yang bikin aku benci lagi. Disaat aku dapet kebahagiaan, satu jam kemudian langsung drop lagi..

Emang hidup itu kayak gini ya.. Aku bingung, sebenarnya aku pantas hidup gak sih. Hehehehe..

Nih cerita jadi panjang kan gara gara bacotanku.. dasar aku.😂

Dahlah jangan dipikirin. Semoga kalian suka ya sama cerita ini..

By : RA.

Apartemen Absurd ~BTS x TXT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang