"Kenapa sih Jim." kesal Yoongi karena Jimin telah menganggu tidur indahnya. Padahal kan dia baru aja tidur 3 jam gara gara nonton bola semalam.
"Ini penting Hyung, soal Huening." Oke. Alasan itu membuat Yoongi diam diseret Jimin ke Ruang Keluarga.
"Tinggal Jin Hyung." ucap Jimin, dia berjalan ke Dapur, disana Jin sedang memasak.
"Hyung, ayo ke Ruang Tengah sebentar, ada yang mau gue bahas, soal Huening." ucap Jimin pelan.
"Bentar, 5 menit lagi gue kesana."
"Oke." jawab Jimin, dia pun berjalan kembali ke Ruang Keluarga.
"Sebenarnya ada apa sih Jim." tanya Namjoon, sedari tadi dia memang di Ruang Keluarga, jadi dia gak ikut di tarik tarik.
"Bentar nunggu Jin Hyung baru gue cerita." jawab Jimin. Sungguh dia membuat yang lainnya penasaran.
"Dah selesai, kenapa ini." akhirnya Jin datang juga, Jimin pun memulai pembicaraan.
"Hyung." panggil Jimin, semua menoleh kecuali Taehyung dan Jungkook, mereka kan lebih muda dari Jimin masak di panggil Hyung.
"Maaf, gue manggil Namjoon Hyung." ucap Jimin sambil menyengir dibalas tatapan datar yang lain.
"Namjoon Hyung, tetangga kita itu siapa sih, dapet informasi gak." tanya Jimin.
"Kemarin sih gue sama Jin Hyung kesana, kelihatannya dia baik, ramah juga, namanya kalau gak salah Roy, 1 tahun lebih tua dari kita" jelas Namjoon.
"Selain Roy." tanya Jimin lagi.
"Ada satu adiknya perempuan, ayah dan Ibunya, gue belum ketemu mereka sih, tapi kelihatannya sih Ayahnya Roy gak suka sama kita."
"Loh kenapa." ucap Jimin terkejut.
"Saat kemarin datang, wajahnya itu sinis banget ke kita."
"Iya, bahkan saat kita dateng, dia masuk ke dalam rumah, gak nyambut kita sama sekali." tambah Jin.
"Jadi, yang gue lihat tadi pasti Ayahnya." ucap Jimin.
"Maksudnya." tanya member lain.
"Gue tadi lihat Pria lagi nulis sesuatu di secarik kertas, yang bikin gue curiga, Box yang dia bawa itu persis sama dengan Box yang nerror Huening." jelas Jimin.
"Jadi, apa mungkin dia pelakunya." tanya Hoseok.
"Mungkin iya, mungkin gak."
"Roy."
"Jangan tegang gitu, dari tadi gue denger kalian ngomong apa aja, ngomongin ayah gue kan." Ya, itu Roy, sedari tadi dia berdiri di depan Ruang Keluarga, mendengar apa yang dibicarakan member BTS.
"Maaf.. Kami ngegosipin Ayah lo." ucap Namjoon disaat semuanya diam tidak bercakap.
"Gak papa, gue juga lagi nyelidikin sesuatu sekarang." ucap Roy.
"Apa." tanya member BTS serempak. Roy menyeringai.
————
"Ning ning, ayo pulang." ajak Yeonjun saat mereka akan pulang ke Rumah masing masing.
"Gak mau." ucap Huening yang semakin mengeratkan Selimut ke tubuhnya.
"Kenapa gak mau." tanya Beomgyu.
"Takut, di rumah sendiri." jawab Huening.
"Yaudah, dia sama gue aja." ucap Soobin.
"Yaudah, kalau ada apa apa bilang ya Bin." ucap Yeonjun. Member lainnya kecuali Soobin dan Huening berlalu pulang.
"Hyung." panggil Huening dengan suara teredam bantal.
"Kenapa." jawab Soobin dengan mata tak terpindahkan dari Handphone.
"Kalau nanti Pelaku itu tertangkap, apa yang bakal Hyung lakuin." tanya Huening.
"Di penjara lah." jawab Soobin. Lagian pelaku kejahatan memang harusnya dipenjara bukan.
"Tapi, Ning ning ngerasa kalau Pelaku ini gak bisa di penjara Hyung, lebih baik jangan bawa dia ke Penjara." Soobin meletakkan Handphonenya lalu menatap Huening yang memejamkan mata.
"Kenapa kok gitu, kan dia udah jahat neror kita." ucap Soobin.
"Entah kenapa Ning ning ngerasa kalau dia gak bersalah." jelas Huening.
Soobin semakin tidak mengerti, lebih baik dia diam saja, membiarkan Huening tidur dan ucapan itu terngiang di otaknya.
# Bersambung.
Aku gak tahu mau nulis apa, jadi yang aku pikirin langsung aku tulis.
Selamat hari Kemerdekaan RI.. Dirgahayu Indonesiaku.
Part Selanjutnya aku bikin Part Spesial Kemerdekaan, OKE..
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartemen Absurd ~BTS x TXT (End)
Fanfictionkalau anak BTS udah ngumpul pasti bakalan ricuh,apalagi kalau di tambah anak anak TXT.. ANCUR GAK TUH! BTS x TXT bahasa non baku. sebisa gue aja. banyak Typo pasti. baca ae lah. By : RA.