75

525 80 255
                                    

"Ughhh.. Lo semua ngerusak rencana kita tahu gak." ucap Irfan.

"Tuh kan.. Kalian beneran manfaatin Reno." ucap Roy lalu menyeringai.

"Dahlah, tinggalin mereka disini, kunciin sekalian." ucap Erlan. Mereka berdua tertawa lalu berjalan keluar. Pintu tertutup.

Tidak ada yang menyalakan lampu jadi ruangannya gelap.

"Kita bakalan keluar kok Hyung.. Tenang aja." ucap Jungkook.

"Kok bisa?" tanya Namjoon.

"Dari tadi gue telpon an Hoseok Hyung." jawab Jungkook. Yang lainnya tersenyum. Jungkook emang pintar.

————

Hoseok, Taehyun, sama Hueningkai sudah datang 5 menit yang lalu. Mereka semua sudah terlepas dari ikatan juga.

"Kalian semua ke Rumah sakit ya nganter Beomgyu sama jenguk Jimin juga." ucap Namjoon.

"Lo mau kemana Joon?" tanya Yoongi.

"Mau ke suatu tempat, Roy anterin gue ya." ucap Namjoon. Roy mengangguk. Mereka pun berlalu pergi dari rumah itu menuju satu tempat yang, entah dimana, hanya Namjoon yang tahu.

————

"Kita gak mau ke Club kan." tanya Roy karena melihat sebuah Club tak jauh dari mereka.

"Enggak kok, bukan disana." ucap Namjoon. Dia pun keluar dari Mobil.

"Bisa tunggu disini sebentar gak, gue pergi sebentar, kalau bosen ya masuk kesana boleh." ucap Namjoon sambil menunjuk Club. Roy tertawa, lebih baik dia menunggu di dalam mobil sambil tidur saja.

————

Benar bukan felling Namjoon. Dari kejauhan terlihat Reno duduk di pinggir Taman di dekat sebuah air mancur. Namjoon mendekat perlahan.

Tunggu, Namjoon bukanlah mbah dukun yang bisa meramal dimana Reno berada. Tapi memang dia pernah bertemu Reno sedang duduk menatap Air mancur.

"Ternyata lo beneran disini." ucap Namjoon lalu duduk di samping Reno. Reno mengusap matanya.

"Lo kok tahu kalau gue ada disini." tanya Reno, dia ingin pergi tapi ditahan Namjoon.

"Karena gue juga dateng kesini kalau gue lagi banyak pikiran, kayak lo." ucap Namjoon. Reno terdiam kembali lalu menatap ke arah air mancur.

"Dulu gue selalu kesini, nangis disini, ngeluapin semuanya disini, kalau gue gak tenang, gue selalu berlanjut di Club, gue gak pengen orang tahu kalau gue sedih, bahkan mungkin orang gak peduli kalau gue sedih." ucap Reno.

"Ya, gue tahu, lo pasti sakit kan, lo pasti bingung mau percaya yang mana, gue tahu lo kayak gini juga gara gara lo butuh di hormati, lo gak mau dibully lagi, tapi jadi pembully juga bukan hal yang bagus." ucap Namjoon. Reno menunduk, dia malu akan dirinya sendiri.

"Sebenarnya dari awal gue udah tahu kalau mereka Manfaatin gue, sangat tahu malah, tapi gue biarin, karena gue butuh temen, walaupun mereka terkadang maksa, tapi pernah lah mereka nolongin gue, mungkin mereka ngelakuin itu untuk nyuri perhatian gue, tapi gimana lagi, gue cuma butuh temen, itu aja." ucap Reno penuh penekanan. Namjoon sedikit terkejut, ternyata Reno sudah tahu tentang ini.

"Waktu masalah Jimin itu, jujur, gue benci banget sama lo, bahkan kalau gue bisa, gue pengen bunuh lo, tapi gue tahu, kalau pakai kekerasan itu gak baik, jadi lebih baik gue nyelesain pakai kepala dingin."

"Saat gue diusir dari rumah lo, jujur, gue pengen bakar rumah lo saat itu juga, tapi.. Ya kayak tadi, kalau kekerasan dibalas kekerasan malah tambah rumit masalahnya."

Apartemen Absurd ~BTS x TXT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang