Namjoon sudah selesai mandi dan berpakaian, yang lainnya sudah ada di sana menunggu penjelasan dari Namjoon.
"Mulai sekarang." tanya Namjoon. Yang lain hanya mengangguk membuat Namjoon tersenyum.
"Jadi.. Semua berawal dari.."
= Flashback On =
"Ayo keluar." ucap salah satu anak buah Micko sambil memaksa Namjoon keluar Mobil.
"Jaga dia, dan juga, kalau kamu berulah di dalam sana, ini akan langsung menembus tubuhmu." ucap Micko sambil memperlihatkan Pisau di saku Jaketnya. Namjoon pun hanya bisa diam tidak melawan. Namun dia sedikit bertanya tanya, bukankah barang tajam tidak boleh di bawa di Pesawat.
"Silakan lewat sini tuan." karena ucapan itu Namjoon menyadari kalau Micko menyewa sebuah Pesawat agar tidak ketahuan. Namjoon segera memutar otak.
"Lepaskan aku." ucap Namjoon sedikit teriak membuat orang lain menatap mereka bingung.
"Sudah kubilang diam, kau mau ini." ucap Micko mendekat ke arah Namjoon. Namun Namjoon malah menyeringai.
"Tolong aku!" teriaknya lalu menginjak kaki Micko beserta anak buahnya, kemudian Namjoon berlari keliar Bandara.
"Kejar dia." ucap Micko, dia melihat kesekeliling, semua orang menatapnya.
"Tuan?" tanya Petugas Bandara itu.
"Ayo kita berangkat sekarang, sepertinya hanya aku saja yang berangkat." ucap Micko sedikit kikuk. Petugas Bandara itu mengangguk lalu mengantar Micko ke Pesawat Sewaannya.
Di luar sana, Anak buah Micko berpencar mencari Namjoon. Namun mereka tidak menemukan jejak sama sekali.
"Sudahlah, Bos bilang dia sudah berangkat, kita biarkan saja dia, sebentar lagi hujan, dan jarak Bandara ke Rumahnya sangat jauh, biarkan dia kedinginan." ucap salah satu anak buah Micko, akhirnya mereka berjalan menuju mobil, meninggalkan seseorang yang bersembunyi tak jauh dari mereka.
Namjoon bisa bernapas lega saat melihat mobil anak buah Micko berlalu pergi, dia segera keluar dari tempat persembunyiannya. Sebuah Rumah tua, bukan rumah, seperti gudang yang sudah tidak terpakai, beruntung tidak terkunci hingga Namjoon bisa bersembunyi disana.
Tepat saat Namjoon menutup pintu gudang itu, hujan turun dengan derasnya, jika Namjoon hanya berdiri disini, orang rumah akan semakin khawatir, jika dia pulang, dia tidak memiliki uang sama sekali, jika dia berlari, itu sangat jauh.
"Apa boleh buat." ucap Namjoon pasrah, dia segera berlari membelah hujan, bajunya sudah sangat basah padahal baru 10 menit dia berada di bawah hujan.
Hawa dingin semakin terasa saat setengah perjalanan berhasil dia lalui. Demi Sahabat sahabatnya, dia akan terus berlari hingga akhirnya berhasil berada di Rumah Yeonjun, Rumah yang ia yakini tempat yang lainnya tinggal.
= Flashback Off =
"Apa dia melukaimu." tanya Yoongi membuat Namjoon menyengir, lalu memperlihatkan bahunya.
"Sedikit, darahnya juga sudah hilang oleh air hujan dan mandiku tadi." jelas Namjoon.
"Berarti sekarang Micko ada di Amerika." tanya Jin.
"Tidak." jawab Lia yang baru saja kembali setelah dia menghubungi Ayahnya.
"Ayahku sudah menangkapnya, beruntung ada seseorang di Bandara mengabarkan sesuatu yang tidak beres, ternyata itu adalah Micko, dia saat ini sudah berada di kantor polisi." ucap Lia sambil tersenyum bangga.
"Makasih Lia." ucap Yeonjun diikuti yang lainnya, membuat Lia semakin tersenyum lebar.
"Jadi, siapa yang lapar." sedikit melenceng tapi tidak masalah, karena mereka memang lapar sekarang.
"Ayo kita ke bawah, makanan sudah menunggu dari tadi." ucap Jin. Yang lainnya sudah berlari turun tidak terkecuali para Hyung, akhirnya mereka bisa bernapas lega karena semuanya sudah selesai.
"Joon, beritahu orang tuamu, mereka pasti khawatir." ucap Yoongi. Namjoon mengangguk lalu mengeluarkan Handphonenya.
"Jangan sekarang, makan dulu, baru main Handphone." ucap Hoseok. Namjoon pun meletakkan Handphonenya.
"Tapi orang tuanya bilang agar segera memberi tahu mereka kalau Namjoon sudah sadar." ucap Yoongi membuat Namjoon mengambil Handphonenya lagi.
"Tapi kan bisa setelah makan, toh, dia juga tidak makan banyak, tidak akan menghabiskan waktu banyak." Ucapan Hoseok membuat Namjoon kembali meletakkan Handphonenya.
"Tapi..." belum Yoongi berbicara. Jin sudah menyuapkan makanan ke mulutnya, ia juga melakukan itu ke Hoseok.
"Bisakah kalian diam." ucap Jin membuat mereka tertawa, Sepertinya mereka telah melupakan hal yang baru saja mereka lewati.
# Bersambung.
Tugas ku sudah selesai yey.. Tapi.. Pasti nanti ada Tugas lagi, sabar ajalah aku.. Hehehe...
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartemen Absurd ~BTS x TXT (End)
Fanfictionkalau anak BTS udah ngumpul pasti bakalan ricuh,apalagi kalau di tambah anak anak TXT.. ANCUR GAK TUH! BTS x TXT bahasa non baku. sebisa gue aja. banyak Typo pasti. baca ae lah. By : RA.