67

549 83 17
                                    

Setelah malam yang indah itu, seluruh siswa dan siswi masih asik tertidur, entahlah kemarin mereka tidur jam berapa, yang jelas sekarang semuanya masih tidur.

"Emhh.." Perlahan Jin bangun terlebih dulu, dia melihat yang lain masih tertidur. Saat ia keluar pun masih sangat sepi. Dia menyeringai. Entah kenapa dia kepikiran tentang ini. Tapi...

Ctas...



















Dorrr..







Kretek kretek...

Suara Petasan itu berhasil membuat bising. Jin tertawa.

Ctas..

Dor..

"Mianhe.."

Ctas..

Dorr..

"Maaf teman teman.."

Ctas..

Dorrr...

"Bangunlah."

Ctas.. Dorr..

"Maaf mengganggu kalian." itulah ucapan Jin disetiap letusan Petasan itu, dia terkikik kecil saat melihat beberapa orang keluar dari tenda, sepertinya cara ini berhasil.

"Lo jahil banget Seokjin." ucap seseorang di sampingnya. Jin terkejut, ternyata itu ketua pramuka. Haru.

"Ehh.. Kak.. Maaf mengganggu." ucap Jin namun dia tertawa. Haru ikut tertawa.

"Gue boleh ikut." ucap Haru. Jin mengangguk lalu mengambil salah satu tas yang penuh dengan petasan berbentuk panjang itu. Tidak ada yang tahu dia membawa ini, bahkan teman temannya karena ini memang baru datang tadi malam. Ya, Roy yang membawakannya.

"Ini kak." ucap Jin sambil memberikan satu petasan ke Haru, Haru segera menyalakannya, suara dua petasan itu semakin membuat orang lain emosi.

penghuni lain ingin melabrak tapi tidak jadi karena yang menyalakannya adalah termasuk Most wanted School. Apalagi Haru yang notabene ketua Pramuka, mereka berpikir, mungkin itu adalah cara baru selain membunyikan peluit.

"Lo kok bisa kepikiran bawa beginian Jin." tanya Haru heran lalu tertawa.

"Sebenarnya sih gue pengen nyalain pas malam terakhir, sekalian api unggun, tapi dipakai untuk bangunin orang bagus juga." ucap Jin. Petasannya ternyata sudah habis isinya, dia pun membuangnya ke tempat sampah tak jauh dari tendanya.

"O iya, sampai lupa sama kembang api, anak pramuka sibuk sama yang lain sampai gak kepikiran tentang itu." ucap Haru. Jin merasa bangga.

"Udah habis nih ternyata." ucap Haru, baru sadar juga kalau kembang apinya sudah habis.

"Sebagian besar juga udah bangun kak, biar dibangunin temen temennya yang lain." jawab Jin.

"Tapi temen temen lo belum bangun tuh, padahal mereka yang paling deket." ucap Haru.

"Mereka emang kalau molor kayak gitu kak, mungkin gue perlu nyalain petasan di dalem tenda." ucap Jin membuat Haru tertawa.

"Kebakar dong, yaudah gue pergi ke tenda gue dulu ya." ucap Haru.

"Iya kak." jawab Jin. Setelah Haru pergi dia segera membangunkan yang lainnya.

"WOY.. LO PADA GAK PENGEN BANGUN APA, APA GUE BENER BENER NYALAIN PETASAN DALEM TENDA KALIAN." Teriak Jin. Bukan tendanya dan 2 tenda disampingnya yang kedengeran, tapi sampai tenda Haru yang gangnya cukup jauh aja denger, sampai si Haru kepleset karena terkejut.

"Emhh.. Maaf Hyung." Oke, Huening yang bangun dan keluar lebih dulu dengan muka bantal tapi imutnya, Jin jadi luluh.

"Bangunkan orang di dalam tenda Ning ning." ucap Jin. Huening mengangguk.

Tak lama Namjoon keluar dengan muka bantal dan Rambut berantakan.

Tapi aku suka kok^^-Author

"Bangunin yang lain Joon." ucap Jin. Namjoon mengusap matanya sebentar lalu kembali masuk tenda untuk tidur lagi-eh.. Bangunin yang lain maksudnya.

"Hyung." panggil Beomgyu dari kejauhan, di bahunya tersampir handuk, rambutnya juga basah, seperti nya dia habis mandi.

"Loh udah bangun Gyu." tanya Jin. Beomgyu mengangguk.

"Saat Jin Hyung main petasan aku udah bangun, mau ngehampirin Hyung tapi gak jadi, aku pun pergi mandi aja." jelas Beomgyu.

"Yaudah, tolong bangunin yang lain Gyu." ucap Jin. Beomgyu dengan segera masuk ke Tenda, terdengar suara tendangan yang sangat keras disusul teriakan Yeonjun. Entahlah Jin memilih duduk saja sambil menikmati Kopi susu yang tadi dia buat.

# Bersambung.

Pliss.. Maafin aku ya telat banget double updatenya, hari ini rumahku direnovasi, mau bikin kamar mandi, jadi aku harus angkat angkat pasir hasil galian ke tempat lain, banyak juga pasirnya, jadi mau istirahat gak bisa..

Kalau aku gak ikut ngebantuin kasihan Ayahku juga, masak dia harus dorong arco sendirian, kan jauh juga, jadi aku ngebantuin, lagian kerjaan kek gitu kan gak harus laki laki yang ngerjain kan, kata Ayahku, gak papa, biar berat badannya turun..

Wait.. Malah cerita ya..

Yang jelas.. Maaf banget ya.. Aku baru bisa mulai nulis jam set 7 an ini.. Karena tadi juga ngerjain tugas dulu..

Sekali lagi Maaf banget.. Semoga kalian suka..

By : RA.

Apartemen Absurd ~BTS x TXT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang