56

602 88 37
                                    

Soobin saat ini sedang sibuk menghias mading, dia datang lebih dulu bersama Namjoon yang katanya ada urusan di Ruang OSIS.

Soobin menghela napas ketika lemnya habis, padahal masih banyak yang harus di Lem.

"Koperasi buka gak ya." tanya Soobin pada diri sendiri. Kalau Mading ini belum selesai, mereka belum bisa mulai pelajaran.

"Tanya ke Namjoon Hyung aja deh." ucap Soobin lalu berjalan keluar dari Kelas, jarak Kelas Soobin dan Ruang OSIS tidak terlalu jauh, berada di lantai yang sama dan hanya melewati 2 Kelas dan Kamar mandi.

Soobin berjalan dengan santai, sesekali menyapa guru dan siswa lain yang datang pagi juga.

Matanya tertuju pada Ruang OSIS yang sudah ada di depan mata. Hanya saja sebuah suara membuatnya berhenti.

"Tolongg.. Tolongg..." Soobin mencari asal suara itu, ternyata dari Kamar Mandi, dia masih ingat dengan kata kata Namjoon, tapi dia tetap berjalan mendekati Kamar mandi itu.

Kurang beberapa langkah lagi Soobin berhasil mencapai pintu, namun sebuah tangan menariknya.

"Hyung." ucap Soobin terkejut, itu Namjoon.

"Jangan kesana." ucap Namjoon lalu menarik pelan Soobin ke ruangannya.

"Tapi kenapa." tanya Soobin bingung.

"Kau harus bedakan mana yang asli mana yang palsu." jawab Namjoon. Soobin masih belum mengerti apa maksudnya.

————

"Kamu mau apa kesini Bin." tanya Namjoon setelah dia duduk di singgasananya.

"Mau pinjem Lem Hyung, Lemku habis." jawab Soobin yang sudad duduk di Sofa tamu.

"Ambil aja di kotak itu, sekalian kalau ada yang kamu butuhin ambil juga." ucap Namjoon. Soobin mengangguk lalu mengambil apa yang diperlukan.

"Sebentar lagi yang lainnya datang." ucap Namjoon setelah melihat Handphonenya.

"Disini dulu ya, Jin Hyung bawa makanan juga untuk kita, sekalian aku mau njelasin sesuatu ke kalian." lanjutnya. Soobin hanya mengangguk kemudian berjalan kembali ke tempat duduk.

————

"Kalian berdua emang terlalu rajin datang habis subuh." gerutu Jin kesal. Namjoon dan Soobin hanya tertawa sambil memakan makanan yang dibawa Jin. Memang tadi mereka belum sarapan.

"Joon." panggil Yoongi yang saat ini sedang menutup mata. Namjoon menatap ke arah Yoongi.

"Harus sekarang." tanya Yoongi.

"Mau bagaimana lagi Hyung, seharusnya waktu sebelum mereka masuk." jawab Namjoon. Yoongi hanya mengangguk menyetujui.

"Jadi, ada yang ingin aku sampai kan ke kalian." ucap Namjoon sambil memandang kelima dongsaengnya.

"Sebentar lagi kalian akan melihat seorang Pemuda lewat bersama 2 temannya." ucap Namjoon. Benar saja 3 Pemuda  lewat sambil tertawa bahagia.

"Kalian lihat orang berambut coklat itu." ucap Namjoon. Soobin dan yang lainnya mengangguk.

"Mereka lah yang mengatakan tolong." ucap Namjoon. Soobin masih tak mengerti.

"Mereka membuat Prank di Toilet itu, setelah ada yang masuk ke sana, akan di bully habis habisan." jelas Namjoon.

"Jadi, aku memperingatkan kalian, jangan datang sendiri kalau mau kesana, atau pakai toilet lantai satu saja." ucap Namjoon.

"Tapi kenapa mereka tidak menge prank di toilet lantai satu juga." tanya Beomgyu.

"Karena dekat dengan ruang guru dan kepala sekolah, kalau disini, walaupun dekat dengan ruanganku, tapi aku tetap tidak bisa melaporkannya, karena dia anak pemilik sekolah." ucap Namjoon.

"Beberapa kali guru menegurnya, tapi tidak mempan, aku pun pernah berseteru dengannya, tapi jabatanku terancam, jadi aku hanya bisa diam membiarkannya, toh sudah banyak yang tahu tentang prank itu, kecuali anak baru seperti kalian." ucap Namjoon.

"Harusnya kemarin kami membicarakan itu, tapi guru menolaknya, entah karena apa." lanjut Yoongi.

"Jadi ingat, kalian harus berhati hati, namun, suara itu ada yang asli dan ada yang palsu, ada yang memang benar meminta tolong karena terkunci dan alasan lainnya, selain itu.. Ya mereka." ucap Namjoon. Kelimanya mengangguk.

"Yaudah, ayo kita ke kelas, 20 menit lagi bel masuk, Soobin juga belum selesai mengerjakan madingnya." ucap Namjoon.

"O iya." seru Soobin, dia sudah berlari duluan ke kelas. Yang lainnya hanya tertawa.

"kalian bantu Soobin ya." ucap Jin. Yeonjun dan yang lainnya mengangguk lalu berjalan kembali ke kelas.

"Memang harusnya mereka tahu sekarang, jangan sampai kejadian Jimin terulang." ucap Hoseok. Mereka semua menatap Jimin yang menunduk.

"Kami akan selalu melindungimu, tidak akan membiarkan kejadian itu terulang kembali." ucap Namjoon lalu menepuk bahu Jimin. Jimin tersenyum lalu mengangguk.

# Bersambung.

Kenapa harus Jimin?
Karena Jimin teorinya berhubungan sama kamar mandi juga. Hehehehe. Pengen pakai nama lain tapi bingung, yaudah Jimin aja.

Mau tahu kisah Jimin, nanti juga aku ceritain.

Semoga kalian suka..

By : RA.

Apartemen Absurd ~BTS x TXT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang