"Untung gue lewat saat itu, kalau gak, kalian bakalan bikin panik orang mungkin." ucap Namjoon.
"Lagian, kita gak tahu kalau Erlan sama Irfan itu balas dendam, gue kira mereka beneran berubah." ucap Jimin geram.
"Lain kali jangan percaya semudah itu sama orang Jim." ucap Jin diangguki Jimin.
"O iya Joon, lo belum kasih tahu kan kenapa lo buru buru tadi." ucap Jin.
"Sebenarnya gue tadi ke Supermarket." jawab Namjoon.
"Ngapain lo kesana?" tanya Hoseok.
"Supermarket kan punya banyak CCTV, dan yang pasti ada CCTV yang mengarah ke jalan, jadi gue mau ngelihat kejadian Yeonjun." jelas Namjoon. Yang lain mengangguk.
"Tapi, pihak Supermarket akan mengirimkan video CCTV itu besok, jadi besok kita baru bisa melihatnya, sekarang gue masih berkomunikasi sama mereka." ucap Namjoon. Itulah kenapa sedari tadi dia bermain Handphone.
"Apa ini ulah mereka ya." tanya Taehyung.
"Bisa iya bisa tidak, kita jangan menuduh orang dulu." ucap Namjoon.
"O iya Joon, ada yang mau gue ceritain, ayo kita ke depan." ucap Jin. Namjoon mengangguk. Mereka pun berjalan ke Teras.
"Kira kira siapa ya pelakunya?" tanya Jimin. Hoseok mengangkat bahu.
"Banyak orang yang dicurigai di kasus ini, tapi, kita jangan salahin mereka dulu, siapa tahu mereka hanya lah saksi bukan pelaku." ucap Hoseok.
————
"Kak Haru?" ucap Namjoon setelah Jin menceritakan kejadian tadi.
"Dia agak aneh Joon, dan mana mungkin dia tahu tanpa ada yang memberi tahunya." ucap Jin.
"Kalau gitu, besok kita bicarain sama dia." ucap Namjoon.
"Dan, bagaimana soal Pesan yang ada di Handphone Yeonjun." tanya Jin.
"Tadi gue ke kantor polisi, mereka masih melacak koordinat pemilik nomer itu." ucap Namjoon.
"Gue gak tahu kenapa dari kemarin kita dapet masalah terus." ucap Jin.
"Tanya tuh sama Authornya, bikin masalah terus." ucap Namjoon.
Karena aku suka bikin Konflik.. Hehehehe-Author.
"Sekarang udah jam berapa." tanya Jin.
"5 sore." jawab Namjoon. Tanpa banyak bicara. Jin segera berlari menuju Dapur, dia belum memasak untuk makan malam.
————
BTS dan TXT saat ini berkumpul di ruangan Namjoon. Mereka menunggu seseorang datang.
"Dia takut ya?" tanya Jimin.
"Tunggu aja dulu, mungkin lagi sibuk sama pekerjaannya." ucap Namjoon yang saat ini sibuk sama berkas berkas sekolah, dia ketua OSIS, jadi sibuk sama berkas berkas juga.
Tak lama, seseorang memasuki ruangan itu.
"Kenapa?" tanya nya setelah duduk di samping Hueningkai.
"Emm.. Kak, sebenarnya kita curiga sama kelakuan kakak kemarin ke Jin, jadi boleh kakak cerita kenapa dan bagaimana?" tanya Namjoon. Haru mengangguk.
"Gue yakin kalian emang akan curiga sama gue, sebenarnya gue mau bilang ke Jin, tapi Handphone gue bunyi kan?" tanya Haru sambil menunjuk Jin. Jin hanya mengangguk.
"Jadi kemarin adek gue masuk rumah sakit, makanya gue bisa disana, dan soal Handphone gue bunyi itu, adek gue yang nelpon, dia rewel banget kalau Sakit, makanya kalau gue gak cepet cepet, dia bakalan cerewet terus." Jelas Haru. Yang lain mengangguk mengerti.
"Dan soal kenapa aku tahu Yeonjun kecelakaan, itu karena..."
"Karena.. Gue saat itu ada disana." ucap Haru.
"Sebenarnya bukan gue, tapi adek gue yang ngelihat itu secara langsung, tapi saat ini dia masih sakit, jadi belum bisa terlalu bilang ke kita."
"Dia sekolah disini juga kok, gue akan bilang ke dia untul cerita ke kalian, soalnya dia bilang kalau dia melihat siapa yang memanggil Yeonjun." Jelas Haru.
"Dia belum cerita ke kakak tentang ini?" tanya Jin.
"Dia hanya bilang, yang manggil Yeonjun itu adalah seorang cewek, cuma itu aja, dan soal clue lainnya, dia hanya bilang kalau dia pakai seragam yang sama kayak kita." ucap Haru.
"Apakah dia seseorang yang dekat dengan kita." tanya Jimin. Yang lain menggeleng.
Saat mereka terdiam Handphone Namjoon tiba tiba berbunyi, dia dengan cepat membukanya, dan..
"We got it." ucap Namjoon lalu berlari ke laptopnya.
"Apaan Joon." tanya Jin.
"Gue udah dapet rekaman CCTV nya, ayo kita lihat bareng." ucap Namjoon. Setelah menyalakan proyektor, dia segera duduk di singgasananya kembali dan memutar rekaman CCTV itu.
Memang pada saat itu Yeonjun terlihat jelas, wajahnya celingak celinguk mencari sesuatu hingga berjalan ke arah jalan hingga mobil menabraknya, semua terekam dengan sangat jelas.
Mereka juga melihat seorang gadis memakai seragam yang sama dengan mereka. Tapi...
Wajahnya...
Rusak..
-Ehh salah.. Jadi horor dong-
Wajahnya...
Ngeblurr...
You know ngeblur... Ya.. Tidak terlihat.. Dan itu membuat wajah mereka semua mendatar. Bahkan Namjoon melempar Bunga di dalam pot, ingin melempar Laptop tapi mahal.
"SHITT!!" Teriak mereka emosi.
# Bersambung.
Maaf dah lama banet gak Up, karena banyak hal juga sih. Karena kuota, dan TUGAS YANG MEMBUATKU HARUS BERHADAPAN SAMA LAPTOP TERUS MENERUSS..
Maap ngegas.
O iya, aku Publish cerita baru.. Ini bukan tentang Kpop.. Tapi kalau kalian mau baca silakan.
Masih 1 bagian. Hehehehe...
O iya.. Ada lagi.. Kalau kalian disini ada yang baca Saudara Namhun, maaf ya aku Unpublish.. Karena aku merasa itu bukan alur yang pas untuk cerita pershipper an.. Malah jadinya kalau BTS x EXO mencari misteri gitu.😂Jadi aku mau rombak habis habis an dulu.. Dan kayaknya akan lebih menjurus ke dunia pershipper an. Entah lah kapan bakal aku Publish.
Udahh.. Segini aja.. Makasih ya udah baca..
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartemen Absurd ~BTS x TXT (End)
Fanfictionkalau anak BTS udah ngumpul pasti bakalan ricuh,apalagi kalau di tambah anak anak TXT.. ANCUR GAK TUH! BTS x TXT bahasa non baku. sebisa gue aja. banyak Typo pasti. baca ae lah. By : RA.