Part 47

216 15 3
                                    

°Naach Meri Jaan (ABCD 2)




Varun, Shraddha, Chintu dan juga yang lainnya sudah sampai di sebuah hotel yang akan mereka tinggali selama di Nevada. Disaat Varun hendak memesankan mereka satu kamar per satu orang orang, Shraddha malah menolak. Wanita itu meminta untuk tinggal sekamar bersama Varun.

"Mengapa kamu ingin sekamar denganku?" tanya Varun dengan tangan sibuk memasukkan baju kedalam lemari yang tersedia didalam kamar hotelnya.

"Sedikit membuatmu menghemat uang. Kamu tidak perlu mengeluarkan uang yang lebih banyak lagi." jawab Shraddha yang saat ini sedang sibuk melihat Varun yang sedang memasukkan baju milik mereka kedalam lemari.

"Tapi menurutku, sepertinya kamu tidak bisa jauh-jauh dariku."

"Itu juga benar."

Varun menolehkan kepalanya kebelakang. Ia terkejut mendengar ucapan Shraddha tadi. Padahal ia cuman asal bicara, tapi Shraddha malah mengiyakan ucapannya.

"Apa? Mengapa menatapku seperti itu?!"

"Sampai kapan pun aku tidak akan pernah mengerti dirimu."

"Ada alasan lain juga yang belum kuberitahu." Shraddha bangkit, lalu berjalan mendekat kearah Varun. Saat berada di hadapan pria itu, Shraddha langsung melingkarkan kedua tangannya di leher Varun.

"Ku pikir kita mungkin bisa menghabiskan malam yang panjang bersama." lanjut Shraddha sambil tersenyum menggoda.

"Apa kamu mabuk? Sebaiknya menjauhlah dariku." Varun hendak melepaskan lilitan tangan wanita itu, namun nihil. Shraddha malah semakin mendempetkan tubuhnya dengan tubuh Varun.

"Daripada memikirkan aku sedang mabuk apa tidak, lebih baik kamu memikirkan perkataanku tadi."

"Aku tidak akan mungkin merusakmu, jadi jangan memikirkan hal aneh lainnya." Varun mendorong jidat Shraddha agar wanita itu menjauh darinya.

"Aku tahu, jawabanmu pasti tidak. Itu sebabnya aku berani untuk tinggal sekamar denganmu." Shraddha menjauhkan tubuhnya dari tubuh Varun, wanita itu berjalan kearah kamar mandi hendak menyegarkan tubuhnya. Namun balasan dari Varun membuat langkah kakinya terhenti begitu saja.

"But it's different when you become my wife, I will make you unable to rest. Remember that Shraddha."

Shraddha tersenyum getir mendengar perkataan pria itu. Ia langsung teringat dengan perkataan Papanya sebelum ia berangkat kemari.

Flashback.

"Mau kemana kamu Shraddha?" tanya Reyhan yang melihat Shraddha yang baru saja turun dari tangga sambil membawa sebuah ransel.

"Shraddha akan pergi liburan. Besok Shraddha akan kembali." jawab Shraddha.

"Dengan teman-teman jalananmu itu? Jika iya, Papa tidak mengizinkanmu pergi."

"Papa tidak bisa melarang Shraddha begitu saja."

"Kamu bahkan tidak tidur di sini tadi malam. Kamu tidur dimana semalam?"

"Rumah teman."

"Lihatlah, Papa terlalu membuatmu menjadi wanita bebas. Jawaban Papa akan tetap sama, Papa tidak mengizinkan kamu pergi."

"Shraddha akan tetap pergi." Shraddha melangkahkan kakinya meninggalkan Reyhan.

"Sepulang nanti, Papa akan langsung menikahkan mu dengan seseorang." teriak Reyhan yang tidak diperdulikan Shraddha. Wanita itu malah mempercepat langkahnya menuju garasi untuk mengambil mobil miliknya.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang