Part 89

152 14 24
                                    

Flashback.

"Permisi Pak, ada yang mencari bapak. Namanya Sarah, dia mengatakan bahwa dia adalah maid yang bekerja di mansion anda pak. Dia ingin meminta waktu sebentar untuk bicara." Ucap Putri yang bertugas sebagai sekretaris Varun memberikan informasi.

Varun yang tadinya sedang mengetik sesuatu di laptop miliknya, lantas mengangkat pandangannya. Sarah? Anaknya Bi Ayu? Untuk apa wanita itu mencarinya? Bahkan sampai mencarinya ke perusahaan seperti ini.

"Suruh saja masuk!" Perintah Varun kemudian. Sepertinya ada sesuatu yang penting sampai wanita itu mencarinya dan ingin bicara seperti ini.

Tak lama, pintu ruangan Varun terbuka menampilkan Sarah dengan pakaian casualnya.

"P-permisi Tuan. Maaf sudah mengganggu waktu mu." Ucap Sarah sedikit terbata karena gugup. Berhadapan dengan Varun, dan hanya berdua di ruangan tertutup seperti ini membuat dirinya langsung merasa gugup. Bahkan ia merasa ingin ke toilet, untuk buang air kecil saking gugupnya saat ini.

"Duduklah!" Perintah Varun menyuruh Sarah untuk duduk di kursi yang berada di hadapannya.

Sarah menganggukkan kepalanya sebagai balasan, ia pun melangkahkan kakinya mendekat kearah kursi yang Varun maksud.

"Ada perlu apa?" Tanya Varun to the point.

"A-anu Tuan.." tangan Sarah mendadak dingin dan menjadi tremor begitu saja. Kegugupannya bertambah berkali-kali lipat.

"Relax okey? Minumlah." Varun yang menyadari bahwa Sarah sedang gugup lantas menyodorkan segelas air putih yang tadi berada di sampingnya.

"Terima kasih Tuan." Sarah menurut, ia menegak sedikit air putih yang Varun sodorkan untuknya. Berharap bahwa kegugupan yang ia alami akan segera berakhir.

"Jadi katakan ada apa?"

Sarah menarik nafas sebentar sebelum mengatakan maksud dan tujuannya. Kegugupannya sudah mulai berkurang, dan sekarang waktunya untuk mengatakan apa yang ingin ia katakan.

"Tuan, itu Nyonya Shraddha.."

"Iya? Ada apa dengan Shraddha?"

"Nyonya Shraddha tidak bersalah. Dia tidak berbohong."

Varun menaikkan sebelah alisnya, masih belum mengerti kemana arah pembicaraan Sarah.

"Kemarin aku ada di saat Nyonya Shraddha dan Nona Illeana bertengkar."

Ah! Jadi itu!

"Ceritakan dari awal, apa yang ingin kamu katakan."

"Seperti yang Tuan tahu, Ibu ku sakit jadi dia izin bekerja beberapa hari kemarin. Ibu ku meminta ku untuk ke mansion untuk beres-beres sebagai gantinya untuk sementara waktu."

Varun diam, tidak menyela apapun yang Sarah katakan. Dia memilih untuk menyimak semuanya.

"Waktu itu, aku hendak beres-beres area dapur. Tapi melihat ada Nyonya Shraddha dan Nona Illeana jadi aku hendak mengurungkan niatku dan memilih untuk beres-beres bagian dapur nanti saja."

"Tapi saat aku baru berbalik badan, aku mendengar Nyonya Shraddha dan Nona Illeana cek-cok. Aku bersembunyi, dan mencari tahu apa yang terjadi."

"Tak lama setelah itu, Tuan Varun datang dan maaf tuan menyalahkan Nyonya Shraddha atas semua yang terjadi dan lebih mempercayai ucapan Nona Illeana yang mana itu adalah sepenuhnya kebohongan. Yang sebenarnya, Nyonya Shraddha tidak berbohong. Dia tidak bersalah, dan mengatakan yang sebenarnya."

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang