Pintu kamar seseorang yang awalnya tertutup berubah menjadi terbuka.
Varun, pelaku yang tadi membuka pintu kamar tersebut tersenyum, tatkala iris matanya mendapati Shraddha yang sedang tidur meringkuk layaknya bayi. Saat ini dirinya baru saja sampai di Indonesia, setelah menghabiskan waktu selama lima hari di Amerika untuk urusan bisnisnya. Shraddha tidak tahu tentang kepulangan nya ini, ia sengaja melakukan itu untuk memberikan surprise untuk istrinya itu. Namun orang yang ingin di berikan kejutan itu ternyata sedang terlelap.
"Sebaiknya aku menyegarkan tubuhku saja terlebih dahulu." Monolognya. Mengabaikan Shraddha yang sedang tertidur, Varun melangkahkan kakinya menuju kearah kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.
- - - - -
"Baiklah aku tidak masalah dengan itu. Atur saja sesuai rencana." Ucap Varun berbicara dengan seseorang di seberang sana melalui ponselnya.
Setelah menghabiskan waktu selama lima belas menitan, Varun akhirnya selesai dengan kegiatan mandinya. Dirinya keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk kimono, sembari berbicara dengan bawahannya melalui ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langkah Varun terhenti, ia terdiam sesaat ketika melirik kearah ranjang Shraddha yang sedang terduduk menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Kita akan bicara lagi nanti." Ucap Varun kemudian mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.
"Sepertinya aku masih bermimpi. Varun tidak mungkin ada disini." Monolog Shraddha sembari menggaruk kepalanya. Kembali ia pun merebahkan tubuhnya, mengabaikan Varun yang dianggapnya sebagai ilusi semata.
Mendengar itu ujung sudut bibir Varun naik membentuk sebuah senyuman. Ternyata istrinya itu masih dalam keadaan setengah sadar. Bahkan menganggap ini semua adalah mimpinya.
"Babe it's me your husband." Ucap Varun kemudian.
Mendengar itu Shraddha secara refleks kembali bangkit dari tidurnya. Ia pun langsung melirik kearah sumber suara. Di lihatnya Varun kini sedang berkacak pinggang sambil tersenyum kearahnya.
"Sebenarnya aku masih bermimpi atau tidak?" Balas Shraddha masih kebingungan.
Varun berjalan mendekat kearah ranjang, tempat dimana Shraddha berada. Sesaat ketika dirinya sudah berada di hadapan istrinya itu, sebelah tangannya naik mencubit gemas pipi Shraddha. "Sayang kamu tidak sedang bermimpi." Ujarnya kemudian.
Refleks mata Shraddha membola. Cubitan pria itu pada pipinya terasa begitu nyata. Yang mana artinya dirinya tidak sedang bermimpi.
Dan di detik berikutnya, Varun di buat terkejut ketika Shraddha tiba-tiba naik keatas tubuhnya. Beruntung dirinya, dapat menahan keseimbangan jika tidak dia dan istrinya itu akan terjatuh.
"Aku pikir aku sedang bermimpi." Aku Shraddha sembari menyembunyikan wajahnya di caruk leher Varun. Kakinya melingkar sempurna, melilit pinggang suaminya itu, dan tangannya melingkar di area leher Varun. Di peluknya tubuh pria itu dengan eratnya untuk menyalurkan rasa rindunya.